• kei.medika@gmail.com
  • +628117450412
Diagnosis, Pengobatan dan Pencegahan TBC

Setelah tadi sebelumnya kita membahas Gejala dan faktor resiko TBC, sekarang kita Bahas lebih lanjut mengenai Diagnosis, Pengobatan dan Pencegahan TBC.

Untuk mengenali penyakit tuberkulosis dokter menanyakan terlebih dahulu gejala atau penyakit yang terjadi. Dokter kemudian melakukan pemeriksaan fisik, terutama dengan mendengarkan suara nafas paru-paru dengan stetoskop.  Dokter juga akan memeriksa ada tidaknya pembesaran kelenjar, bila dicurigai adanya TBC kelenjar.

Jika dicurigai tuberkulosis, dokter akan meminta pasien untuk melakukan tes dahak yang disebut tes BTA. Pemeriksaan BTA juga dapat dilakukan menggunakan sampel selain dahak, untuk kasus TBC yang terjadi bukan di paru-paru.

Jika dokter menginginkan hasil yang lebih akurat, ia merekomendasikan tes kultur smear yang juga menggunakan sampel dahak pasien. Tes kultur BTA dapat menentukan apakah obat tuberkulosis yang  digunakan  membunuh bakteri. Namun, tes ini memakan waktu lebih lama.

Selain pemeriksaan BTA, dokter dapat melakukan serangkaian pemeriksaan lain sebagai pendukung diagnosis, meliputi:

  • Foto Rontgen
  • CT scan
  • Tes kulit Mantoux atau Tuberculin skin test
  • Tes Darah IGRA (interferon gamma release assay).

Pengobatan

Dengan deteksi dini dan antibiotik yang tepat, TB dapat diobati.

  • Jenis antibiotik yang tepat dan lama pengobatan akan tergantung pada:
  • usia seseorang dan kesehatan secara keseluruhan
  • apakah mereka memiliki TB laten atau aktif
  • lokasi infeksi
  • apakah jenis TB resistan terhadap obat
  • Pengobatan untuk TB laten dapat bervariasi. Ini mungkin melibatkan seseorang yang meminum antibiotik seminggu sekali selama 12 minggu atau setiap hari selama 9 bulan.

Pengobatan untuk TB aktif mungkin melibatkan penggunaan beberapa obat selama 6-9 bulan. Ketika seseorang memiliki jenis TB yang resistan terhadap obat, pengobatannya akan menjadi lebih kompleks.

Sangat penting bagi orang untuk menyelesaikan pengobatan sepenuhnya, bahkan jika gejalanya hilang. Jika seseorang berhenti minum obat lebih awal, beberapa bakteri dapat bertahan dan menjadi resisten terhadap antibiotik. Dalam kasus ini, orang tersebut mungkin terus mengembangkan TB yang resistan terhadap obat.

Pencegahan

Cara mencegah TB agar tidak menulari orang lain antara lain:

  • mendapatkan diagnosis dan pengobatan dini
  • menjauh dari orang lain sampai tidak ada lagi risiko infeksi
  • memakai masker, menutup mulut, dan ruangan berventilasi

Jika anda memiliki gejala yang mengarah kepada TBC silahkan konsultasikan via Chat dokter di Aplikasi Kei Medika untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Klinik Kei medika juga pengecekan antituberkulosis anda dapat menghubungi kami di WA Admin.

Referensi : 

https://www.alodokter.com/tuberkulosis/diagnosis Diakses pada tanggal 21 Desember 2021

https://www.medicalnewstoday.com/articles/8856#treatment Diakses pada tanggal 21 Desember 2021

https://www.healthline.com/health/tuberculosis#prevention Diakses pada tanggal 21 Desember 2021

Anita Zahara. MH
Anita Zahara. MH
  • Kategori: Penyakit
  • Tags: Pengobatan dan PencegahanTBC