Laboratorium
Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, dan memulihkan kesehatan.
Laboratorium klinik umum adalah laboratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, dan imunologi klinik.
Laboratorium klinik umum utama, yaitu laboratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan kemampuan pemeriksaan lebih lengkap dari laboratorium klinik umum madya dengan teknik automatik.
Pemeriksaan D-Dimer
Pemeriksaan normal D-dimer adalah pemeriksaan yang digunakan untuk membantu mendeteksi adanya bekuan darah yang serius. D-dimer sendiri merupakan fragmen protein yang dibuat tubuh ketika gumpalan darah larut dalam tubuh.
Normalnya, D-dimer berjumlah kurang dari 500 nanograms per milliliter (ng/mL). Nah, bila hasil pemeriksaan normal D-dimer lebih dari itu, hal itu mungkin menunjukkan bahwa kamu memiliki kondisi pembekuan darah.
Meski pemeriksaan ini tidak bisa mengungkapkan jenis kondisi pembekuan yang kamu alami atau lokasi gumpalan berada, pemeriksaan D-dimer sering digunakan untuk menegakkan diagnosis penyakit tertentu.
Mengenal Proses Pembekuan Darah
Ketika kamu terluka, tubuh akan membuat darah kamu menggumpal. Hal itu adalah bagian normal dari penyembuhan, tanpa penggumpalan darah, kamu akan terus berdarah dan memiliki masalah yang jauh lebih serius untuk ditangani.
Setelah pendarahan berhenti, kamu tidak membutuhkan bekuan darah lagi. Jadi tubuh akan melakukan serangkaian proses untuk memecah gumpalan. Pada akhirnya, kamu akan memiliki beberapa zat sisa yang mengambang di dalam darah, seperti debu kayu di seluruh tubuh setelah proyek pembangunan.
Nah, salah satu sisa tersebut disebut D-dimer. Itu adalah bagian dari protein. Biasanya, D-dimer akan menghilang dalam waktu cepat. Namun, tubuh bisa memiliki tingkat D-dimer yang tinggi dalam darah, bila memiliki gumpalan besar seperti yang terjadi pada kasus deep vein thrombosis (DVT). DVT membuat tubuh memiliki gumpalan jauh di dalam salah satu pembuluh darah, biasanya di kaki, dan itu bisa menyebabkan masalah serius.
Pemeriksaan normal D-dimer adalah pemeriksaan yang digunakan untuk membantu mendeteksi adanya bekuan darah yang serius. D-dimer sendiri merupakan fragmen protein yang dibuat tubuh ketika gumpalan darah larut dalam tubuh.
Normalnya, D-dimer berjumlah kurang dari 500 nanograms per milliliter (ng/mL). Nah, bila hasil pemeriksaan normal D-dimer lebih dari itu, hal itu mungkin menunjukkan bahwa kamu memiliki kondisi pembekuan darah.
Meski pemeriksaan ini tidak bisa mengungkapkan jenis kondisi pembekuan yang kamu alami atau lokasi gumpalan berada, pemeriksaan D-dimer sering digunakan untuk menegakkan diagnosis penyakit tertentu.
Mengenal Proses Pembekuan Darah
Ketika kamu terluka, tubuh akan membuat darah kamu menggumpal. Hal itu adalah bagian normal dari penyembuhan, tanpa penggumpalan darah, kamu akan terus berdarah dan memiliki masalah yang jauh lebih serius untuk ditangani.
Setelah pendarahan berhenti, kamu tidak membutuhkan bekuan darah lagi. Jadi tubuh akan melakukan serangkaian proses untuk memecah gumpalan. Pada akhirnya, kamu akan memiliki beberapa zat sisa yang mengambang di dalam darah, seperti debu kayu di seluruh tubuh setelah proyek pembangunan.
Nah, salah satu sisa tersebut disebut D-dimer. Itu adalah bagian dari protein. Biasanya, D-dimer akan menghilang dalam waktu cepat. Namun, tubuh bisa memiliki tingkat D-dimer yang tinggi dalam darah, bila memiliki gumpalan besar seperti yang terjadi pada kasus deep vein thrombosis (DVT). DVT membuat tubuh memiliki gumpalan jauh di dalam salah satu pembuluh darah, biasanya di kaki, dan itu bisa menyebabkan masalah serius.