kei.medika@gmail.com 08117450412
...
Laboratorium

Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, dan memulihkan kesehatan.

Laboratorium klinik umum adalah laboratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, dan imunologi klinik.

Laboratorium klinik umum utama, yaitu laboratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan kemampuan pemeriksaan lebih lengkap dari laboratorium klinik umum madya dengan teknik automatik.

Klik di Sini untuk Pesan Layanan Kami via WA
Pemeriksaan Creatinine ( Fungsi Ginjal )

Apa itu kreatinin?

Kreatinin adalah produk limbah hasil metabolisme otot yang digunakan selama kontraksi otot. Kreatinin dihasilkan oleh kreatin, yaitu molekul penting dalam otot yang berfungsi memproduksi energi.

Sebelum dikeluarkan dari tubuh melalui urine, kreatin harus disaring terlebih dahulu oleh ginjal. Tingkat konsentrasi dari serum kreatinin seharusnya tidak berubah jika fungsi ginjal bekerja dengan baik.

Jika ginjal mengalami masalah, kadar kreatinin dapat meningkat dan menumpuk di dalam darah. Akibatnya, berbagai penyakit ginjal dan sistem perkemihan (urologi) lainnya pun bisa muncul.

Oleh sebab itu, pemeriksaan diperlukan untuk menguji kadar kreatinin, baik dalam darah maupun urine. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui seberapa baik fungsi ginjal dalam menyaring atau biasa disebut laju filtrasi glomerulus (GFR).

Fungsi

Apa fungsi pemeriksaan kreatinin?

Pemeriksaan kreatinin berfungsi untuk menguji kemampuan ginjal dalam menyaring darah dan urine. Apabila fungsi ginjal terganggu, laju pembersihan ginjal pun akan ikut terganggu.

Uji kreatinin biasanya juga dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan fungsi ginjal lainnya, termasuk tes kadar urea dalam darah (BUN). Maka dari itu, tes kreatinin sering direkomendasikan ketika seseorang melakukan pemeriksaan rutin.

Siapa yang membutuhkan tes kreatinin?

Pemeriksaan kadar kreatinin mungkin akan diperlukan jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala yang disebabkan oleh sakit ginjal, seperti:

  • nyeri pinggang di dekat daerah ginjal,
  • pembengkakan pada lengan dan pergelangan kaki,
  • tekanan darah tinggi,
  • frekuensi buang air kecil berkurang,
  • kencing berbusa, dan
  • darah dalam urine (hematuria).

Apa itu kreatinin?

Kreatinin adalah produk limbah hasil metabolisme otot yang digunakan selama kontraksi otot. Kreatinin dihasilkan oleh kreatin, yaitu molekul penting dalam otot yang berfungsi memproduksi energi.

Sebelum dikeluarkan dari tubuh melalui urine, kreatin harus disaring terlebih dahulu oleh ginjal. Tingkat konsentrasi dari serum kreatinin seharusnya tidak berubah jika fungsi ginjal bekerja dengan baik.

Jika ginjal mengalami masalah, kadar kreatinin dapat meningkat dan menumpuk di dalam darah. Akibatnya, berbagai penyakit ginjal dan sistem perkemihan (urologi) lainnya pun bisa muncul.

Oleh sebab itu, pemeriksaan diperlukan untuk menguji kadar kreatinin, baik dalam darah maupun urine. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui seberapa baik fungsi ginjal dalam menyaring atau biasa disebut laju filtrasi glomerulus (GFR).

Fungsi

Apa fungsi pemeriksaan kreatinin?

Pemeriksaan kreatinin berfungsi untuk menguji kemampuan ginjal dalam menyaring darah dan urine. Apabila fungsi ginjal terganggu, laju pembersihan ginjal pun akan ikut terganggu.

Uji kreatinin biasanya juga dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan fungsi ginjal lainnya, termasuk tes kadar urea dalam darah (BUN). Maka dari itu, tes kreatinin sering direkomendasikan ketika seseorang melakukan pemeriksaan rutin.

Siapa yang membutuhkan tes kreatinin?

Pemeriksaan kadar kreatinin mungkin akan diperlukan jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala yang disebabkan oleh sakit ginjal, seperti:

  • nyeri pinggang di dekat daerah ginjal,
  • pembengkakan pada lengan dan pergelangan kaki,
  • tekanan darah tinggi,
  • frekuensi buang air kecil berkurang,
  • kencing berbusa, dan
  • darah dalam urine (hematuria).