kei.medika@gmail.com 08117450412
...
Laboratorium

Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, dan memulihkan kesehatan.

Laboratorium klinik umum adalah laboratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, dan imunologi klinik.

Laboratorium klinik umum utama, yaitu laboratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan kemampuan pemeriksaan lebih lengkap dari laboratorium klinik umum madya dengan teknik automatik.

Klik di Sini untuk Pesan Layanan Kami via WA
Pemeriksaan Sgpt ( Fungsi hati )

Kegunaan Pemeriksaan SGPT

Pemeriksaan SGPT dilakukan bersamaan dengan tes darah, dan termasuk dalam pemeriksaan fungsi hati. Tes ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada organ hati. Tes SGPT dilakukan jika kamu mengalami gejala seperti mual dan muntah, sakit perut, mengalami penyakit kuning, hilang selera makan, hingga kelelahan.

Oleh karena SGPT atau enzim ALT yang berada dalam aliran darah dapat mengindikasikan kerusakan hati bahkan sebelum gejalanya terdeteksi, dokter menganjurkan pelaksanaan tes ini jika kamu berisiko tinggi mengalami kerusakan hati. Adapun faktor risikonya seperti riwayat keluarga, diabetes, kegemukan, dan perokok serta peminum berat.

Persiapan Sebelum Tes Dilakukan

Umumnya, pemeriksaan SGPT tidak memerlukan persiapan khusus. Jika pemeriksaan dilakukan dengan tes darah, dokter akan menganjurkan untuk melakukan puasa selama setidaknya 10 jam sebelum tes dilakukan.

Baca juga: Hati-Hati, Kenali Penyebab Hepatomegali

Beritahukan pula pada dokter jika kamu sedang konsumsi jenis obat tertentu. Pasalnya, beberapa jenis obat bisa memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap kadar ALT dalam darah. Biasanya, dokter akan memberikan arahan untuk tidak mengonsumsi obat jenis tertentu sebelum kamu melakukan tes.

Hasil Pemeriksaan SGPT

Hasil normal untuk pemeriksaan SGPT adalah jika kadar ALT dalam darah berkisar antara 29 hingga 33 unit per liter untuk pria, dan antara 19 hingga 25 unit per liter untuk wanita. Meski begitu, hasilnya bisa bervariasi pada setiap rumah sakit, bergantung pada usia dan jenis kelamin pasien.

Tingkat ALT yang lebih tinggi dari normal dapat mengindikasikan kerusakan hati. Peningkatan kadarnya mungkin sebagai akibat dari hepatitis, sirosis, tumor, kanker hati, mononukleosis, kurangnya aliran darah ke hati, pankreatitis, dan diabetes.

Kegunaan Pemeriksaan SGPT

Pemeriksaan SGPT dilakukan bersamaan dengan tes darah, dan termasuk dalam pemeriksaan fungsi hati. Tes ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada organ hati. Tes SGPT dilakukan jika kamu mengalami gejala seperti mual dan muntah, sakit perut, mengalami penyakit kuning, hilang selera makan, hingga kelelahan.

Oleh karena SGPT atau enzim ALT yang berada dalam aliran darah dapat mengindikasikan kerusakan hati bahkan sebelum gejalanya terdeteksi, dokter menganjurkan pelaksanaan tes ini jika kamu berisiko tinggi mengalami kerusakan hati. Adapun faktor risikonya seperti riwayat keluarga, diabetes, kegemukan, dan perokok serta peminum berat.

Persiapan Sebelum Tes Dilakukan

Umumnya, pemeriksaan SGPT tidak memerlukan persiapan khusus. Jika pemeriksaan dilakukan dengan tes darah, dokter akan menganjurkan untuk melakukan puasa selama setidaknya 10 jam sebelum tes dilakukan.

Baca juga: Hati-Hati, Kenali Penyebab Hepatomegali

Beritahukan pula pada dokter jika kamu sedang konsumsi jenis obat tertentu. Pasalnya, beberapa jenis obat bisa memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap kadar ALT dalam darah. Biasanya, dokter akan memberikan arahan untuk tidak mengonsumsi obat jenis tertentu sebelum kamu melakukan tes.

Hasil Pemeriksaan SGPT

Hasil normal untuk pemeriksaan SGPT adalah jika kadar ALT dalam darah berkisar antara 29 hingga 33 unit per liter untuk pria, dan antara 19 hingga 25 unit per liter untuk wanita. Meski begitu, hasilnya bisa bervariasi pada setiap rumah sakit, bergantung pada usia dan jenis kelamin pasien.

Tingkat ALT yang lebih tinggi dari normal dapat mengindikasikan kerusakan hati. Peningkatan kadarnya mungkin sebagai akibat dari hepatitis, sirosis, tumor, kanker hati, mononukleosis, kurangnya aliran darah ke hati, pankreatitis, dan diabetes.