Laboratorium
Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, dan memulihkan kesehatan.
Laboratorium klinik umum adalah laboratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, dan imunologi klinik.
Laboratorium klinik umum utama, yaitu laboratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan kemampuan pemeriksaan lebih lengkap dari laboratorium klinik umum madya dengan teknik automatik.
Pemerikisaan Gula darah
Apa itu tes gula darah?
Tes gula darah adalah pemeriksaan untuk mengetahui kadar gula (glukosa) dalam darah. Tes ini dapat dilakukan untuk membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit diabetes.
Kenapa tes gula darah diperlukan?
Cek gula darah umumnya digunakan untuk memantau dan mendiagnosis penyakit diabetes. Hasil tes dari pemeriksaan gula darah dapat menyediakan informasi bagi dokter yang kemudian bermanfaat dalam menentukan pengobatan diabetes.
Secara umum, fungsi melakukan cek gula darah, antara lain:
- Memantau keberhasilan obat diabetes pada kadar gula darah
- Mengidentifikasi kadar gula darah, baik yang tinggi maupun rendah
- Memantau perkembangan diabetesi dalam mencapai target pengobatan diabetes
- Melihat pengaruh olahraga dan pola makan terhadap kadar gula darah
- Melihat pengaruh faktor lain, seperti penyakit tertentu atau stres
Siapa yang membutuhkan cek gula darah?
Dokter akan menyarankan untuk cek gula darah bagi orang dengan gejala gula darah tinggi (hiperglikemia) atau kadar gula darah rendah (hipoglikemia).
1. Orang yang mengalami gejala hiperglikemia
- Rasa haus yang meningkat
- Buang air kecil menjadi lebih sering
- Rasa lapar meningkat
- Pandangan kabur
- Mudah lelah
- Luka yang sukar sembuh
2. Orang yang mengalami gejala hipoglikemia
- Cemas
- Berkeringat
- Tubuh gemetar
- Merasa kelaparan
- Kebingungan atau linglung
- Lemas
3. Orang yang berisiko mengalami diabetes
Pasien dengan faktor risiko penyebab diabetes juga perlu melakukan cek gula darah. Beberapa hal yang membuat seseorang berisiko mengalami diabetes, antara lain:
- Berat badan berlebih
- Kurang olahraga
- Memiliki anggota keluarga yang juga mengidap diabetes
- Tekanan darah tinggi
- Penyakit jantung
- Pola makan tidak sehat
4. Wanita hamil
Selain pasien diabetes dan hipoglikemia, wanita hamil juga perlu melakukan cek gula darah pada usia kehamilan 24-28 minggu.
Pemeriksaan ini bertujuan mengecek kemungkinan diabetes gestasional, yakni diabetes yang terjadi selama kehamilan.
Apa saja jenis tes gula darah?
Tipe pemeriksaan gula darah yang Anda jalani akan ditentukan oleh dokter. Berikut empat jenis tes gula darah yang tersedia:
1. Tes gula darah sewaktu
Tes gula darah sewaktu dilakukan untuk mengetahui kadar gula darah Anda saat itu juga. Jenis tes gula darah ini bisa dilakukan kapan saja dengan pengambilan sampel darah.
Tes ini biasanya tidak digunakan untuk mendiagnosis suatu penyakit, melainkan sebagai salah satu pemeriksaan kesehatan secara umum.
Namun, tetap berhati-hati jika gula darah di atas normal. Anda mungkin perlu melakukan pemeriksaan gula darah lainnya untuk memastikan bahwa glukosa darah Anda normal.
2. Tes gula darah puasa
Tes gula darah puasa harus dilakukan setelah Anda berpuasa terlebih dulu. Umumnya pemeriksaan ini dilakukan pada pasien dengan kondisi pradiabetes dan diabetes.
Biasanya, Anda dianjurkan untuk berpuasa sekitar 8-10 jam sebelum melakukan pemeriksaan gula darah puasa (fasting blood glucose).
3. Tes gula darah dua jam setelah makan (Postprandial Blood Glucose Test)
Tes gula darah dua jam setelah makan biasanya dilakukan bersamaan dengan tes gula darah puasa. Tes ini bertujuan mengetahui kemampuan tubuh Anda dalam mengatur kadar gula darah setelah makan.
Biasanya pemeriksaan ini dilakukan setelah berpuasa selama 12 jam dan selanjutnya, pasien akan diminta makan seperti biasa. Umumnya, kadar gula darah akan melonjak saat Anda setelah makan dan kembali turun pada 2-3 jam sesudah Anda makan.
Kadar gula darah yang tetap tinggi pada waktu 2 jam setelah makan bisa mengindikasikan adanya gangguan metabolisme gula darah.
4. Tes hemoglobin A1c (HbA1c)
Prosedur HbA1C dijalani dengan pengambilan sampel darah untuk menilai kadar rata-rata gula darah Anda pada 2-3 bulan terakhir.
5. Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)
TTGO merupakan pemeriksaan yang berfungsi untuk mengukur kemampuan tubuh dalam menyerap zat gula (glukosa). TTGO juga dapat dilakukan untuk langkah awal diagnosis diabetes.
Hampir sama seperti cek gula darah dua jam setelah makan, pemeriksaan TTGO juga dilakukan bersamaan dengan tes gula darah puasa.
Perbedaannya, pada tes TTGO, pasien akan diminta untuk mengonsumsi larutan gula yang mengandung 75 gram glukosa. Umumnya, TTGO dilakukan sebagai pemeriksaan lanjutan untuk mengonfirmasi hasil abnormal dari tes gula darah dua jam setelah makan.
Apa itu tes gula darah?
Tes gula darah adalah pemeriksaan untuk mengetahui kadar gula (glukosa) dalam darah. Tes ini dapat dilakukan untuk membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit diabetes.
Kenapa tes gula darah diperlukan?
Cek gula darah umumnya digunakan untuk memantau dan mendiagnosis penyakit diabetes. Hasil tes dari pemeriksaan gula darah dapat menyediakan informasi bagi dokter yang kemudian bermanfaat dalam menentukan pengobatan diabetes.
Secara umum, fungsi melakukan cek gula darah, antara lain:
- Memantau keberhasilan obat diabetes pada kadar gula darah
- Mengidentifikasi kadar gula darah, baik yang tinggi maupun rendah
- Memantau perkembangan diabetesi dalam mencapai target pengobatan diabetes
- Melihat pengaruh olahraga dan pola makan terhadap kadar gula darah
- Melihat pengaruh faktor lain, seperti penyakit tertentu atau stres
Siapa yang membutuhkan cek gula darah?
Dokter akan menyarankan untuk cek gula darah bagi orang dengan gejala gula darah tinggi (hiperglikemia) atau kadar gula darah rendah (hipoglikemia).
1. Orang yang mengalami gejala hiperglikemia
- Rasa haus yang meningkat
- Buang air kecil menjadi lebih sering
- Rasa lapar meningkat
- Pandangan kabur
- Mudah lelah
- Luka yang sukar sembuh
2. Orang yang mengalami gejala hipoglikemia
- Cemas
- Berkeringat
- Tubuh gemetar
- Merasa kelaparan
- Kebingungan atau linglung
- Lemas
3. Orang yang berisiko mengalami diabetes
Pasien dengan faktor risiko penyebab diabetes juga perlu melakukan cek gula darah. Beberapa hal yang membuat seseorang berisiko mengalami diabetes, antara lain:
- Berat badan berlebih
- Kurang olahraga
- Memiliki anggota keluarga yang juga mengidap diabetes
- Tekanan darah tinggi
- Penyakit jantung
- Pola makan tidak sehat
4. Wanita hamil
Selain pasien diabetes dan hipoglikemia, wanita hamil juga perlu melakukan cek gula darah pada usia kehamilan 24-28 minggu.
Pemeriksaan ini bertujuan mengecek kemungkinan diabetes gestasional, yakni diabetes yang terjadi selama kehamilan.
Apa saja jenis tes gula darah?
Tipe pemeriksaan gula darah yang Anda jalani akan ditentukan oleh dokter. Berikut empat jenis tes gula darah yang tersedia:
1. Tes gula darah sewaktu
Tes gula darah sewaktu dilakukan untuk mengetahui kadar gula darah Anda saat itu juga. Jenis tes gula darah ini bisa dilakukan kapan saja dengan pengambilan sampel darah.
Tes ini biasanya tidak digunakan untuk mendiagnosis suatu penyakit, melainkan sebagai salah satu pemeriksaan kesehatan secara umum.
Namun, tetap berhati-hati jika gula darah di atas normal. Anda mungkin perlu melakukan pemeriksaan gula darah lainnya untuk memastikan bahwa glukosa darah Anda normal.
2. Tes gula darah puasa
Tes gula darah puasa harus dilakukan setelah Anda berpuasa terlebih dulu. Umumnya pemeriksaan ini dilakukan pada pasien dengan kondisi pradiabetes dan diabetes.
Biasanya, Anda dianjurkan untuk berpuasa sekitar 8-10 jam sebelum melakukan pemeriksaan gula darah puasa (fasting blood glucose).
3. Tes gula darah dua jam setelah makan (Postprandial Blood Glucose Test)
Tes gula darah dua jam setelah makan biasanya dilakukan bersamaan dengan tes gula darah puasa. Tes ini bertujuan mengetahui kemampuan tubuh Anda dalam mengatur kadar gula darah setelah makan.
Biasanya pemeriksaan ini dilakukan setelah berpuasa selama 12 jam dan selanjutnya, pasien akan diminta makan seperti biasa. Umumnya, kadar gula darah akan melonjak saat Anda setelah makan dan kembali turun pada 2-3 jam sesudah Anda makan.
Kadar gula darah yang tetap tinggi pada waktu 2 jam setelah makan bisa mengindikasikan adanya gangguan metabolisme gula darah.
4. Tes hemoglobin A1c (HbA1c)
Prosedur HbA1C dijalani dengan pengambilan sampel darah untuk menilai kadar rata-rata gula darah Anda pada 2-3 bulan terakhir.
5. Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)
TTGO merupakan pemeriksaan yang berfungsi untuk mengukur kemampuan tubuh dalam menyerap zat gula (glukosa). TTGO juga dapat dilakukan untuk langkah awal diagnosis diabetes.
Hampir sama seperti cek gula darah dua jam setelah makan, pemeriksaan TTGO juga dilakukan bersamaan dengan tes gula darah puasa.
Perbedaannya, pada tes TTGO, pasien akan diminta untuk mengonsumsi larutan gula yang mengandung 75 gram glukosa. Umumnya, TTGO dilakukan sebagai pemeriksaan lanjutan untuk mengonfirmasi hasil abnormal dari tes gula darah dua jam setelah makan.