Laboratorium
Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, dan memulihkan kesehatan.
Laboratorium klinik umum adalah laboratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, dan imunologi klinik.
Laboratorium klinik umum utama, yaitu laboratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan kemampuan pemeriksaan lebih lengkap dari laboratorium klinik umum madya dengan teknik automatik.
Pemeriksaan Total protein
Apa Itu Cek Protein Total?
Tes protein total dilakukan untuk mengukur jumlah total dua jenis protein pada tubuh, yaitu albumin dan globulin. Pemeriksaan ini perlu menjadi bagian dari kesehatan rutin karena protein merupakan komponen pendukung penting dari semua sel dan jaringan.
Protein diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan tubuh. Darah di dalam tubuh mengandung albumin dan globulin. Protein albumin menjaga cairan agar tidak bocor keluar dari pembuluh darah, sedangkan protein globulin berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh.
Mengapa Melakukan Cek Protein Total?
Cek protein total dilakukan untuk diselesaikan sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin. Hal itu salah satu tes yang mengetahui panel metabolik komprehensif (CMP) seseorang guna mendapatkan informasi terkait status ginjal, hati, elektrolit, serta keseimbangan asam/basa, gula darah termasuk protein dalam darah. Pemeriksaan ini dapat diminta dilakukan jika mengalami kondisi:
- Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan.
- Kelelahan.
- Edema, yaitu pembengkakan yang disebabkan oleh cairan ekstra di jaringan.
- Gejala penyakit ginjal atau hati.
Singkatnya, tes protein total dilakukan mengukur jumlah total protein dalam darah dan secara spesifik mencari jumlah albumin dan globulin. Tes ini juga akan melihat rasio albumin terhadap globulin dalam darah. Ini dikenal sebagai “rasio A / G.”
Kapan Harus Melakukan Cek Protein Total?
Cek protein total biasanya dilakukan sebagai bagian dari panel metabolik komprehensif (CMP). Nantinya, hasil dari cek protein rutin dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan diagnosis berbagai penyakit yang dapat memengaruhi kadar protein.
Orang-orang yang memiliki kondisi medis yang berpengaruh terhadap saluran pencernaan, hati, atau ginjal disarankan untuk mengambil tes protein total untuk memantau pemulihan kesehatannya selama menjalani perawatan.
Kehilangan selera makan, kesulitan buang air kecil, mual atau muntah, serta gejala kekurangan gizi menjadi penanda seseorang membutuhkan cek protein total.
Apa Itu Cek Protein Total?
Tes protein total dilakukan untuk mengukur jumlah total dua jenis protein pada tubuh, yaitu albumin dan globulin. Pemeriksaan ini perlu menjadi bagian dari kesehatan rutin karena protein merupakan komponen pendukung penting dari semua sel dan jaringan.
Protein diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan tubuh. Darah di dalam tubuh mengandung albumin dan globulin. Protein albumin menjaga cairan agar tidak bocor keluar dari pembuluh darah, sedangkan protein globulin berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh.
Mengapa Melakukan Cek Protein Total?
Cek protein total dilakukan untuk diselesaikan sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin. Hal itu salah satu tes yang mengetahui panel metabolik komprehensif (CMP) seseorang guna mendapatkan informasi terkait status ginjal, hati, elektrolit, serta keseimbangan asam/basa, gula darah termasuk protein dalam darah. Pemeriksaan ini dapat diminta dilakukan jika mengalami kondisi:
- Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan.
- Kelelahan.
- Edema, yaitu pembengkakan yang disebabkan oleh cairan ekstra di jaringan.
- Gejala penyakit ginjal atau hati.
Singkatnya, tes protein total dilakukan mengukur jumlah total protein dalam darah dan secara spesifik mencari jumlah albumin dan globulin. Tes ini juga akan melihat rasio albumin terhadap globulin dalam darah. Ini dikenal sebagai “rasio A / G.”
Kapan Harus Melakukan Cek Protein Total?
Cek protein total biasanya dilakukan sebagai bagian dari panel metabolik komprehensif (CMP). Nantinya, hasil dari cek protein rutin dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan diagnosis berbagai penyakit yang dapat memengaruhi kadar protein.
Orang-orang yang memiliki kondisi medis yang berpengaruh terhadap saluran pencernaan, hati, atau ginjal disarankan untuk mengambil tes protein total untuk memantau pemulihan kesehatannya selama menjalani perawatan.
Kehilangan selera makan, kesulitan buang air kecil, mual atau muntah, serta gejala kekurangan gizi menjadi penanda seseorang membutuhkan cek protein total.