kei.medika@gmail.com 08117450412
...
Fisioterapi

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan/atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi, komunikasi.

Untuk menjamin pelayanan fisioterapi yang berkualitas, maka fisioterapis diawasi oleh fisioterapis yang memiliki level kompetensi lebih tinggi. Dalam hal profesi kesehatan lainnya, maka fisioterapis bersifat kolaboratif dan bukan Supervisi. Keamanan bagi pasien dan fisioterapis adalah prinsip kerja fisioterapis berdasarkan kehati-hatian, evidance based practice physiotherapy dan etika profesi. Pelayanan berkualitas diperoleh dengan direct access sehingga sasaran mutu kei medika home careĀ  akan lebih mudah tercapai. Hal tersebut berkaitan dengan response time penanganan, efektifitas dan efisiensi pelayanan terhadap pasien. Fisioterapis di berikan sesuai saran dokter spesialis rehabilitasi medis.

Klik di Sini untuk Pesan Layanan Kami via WA
Terapi Gangguan Syaraf

Neuropati adalah istilah yang digunakan untuk gejala gangguan atau penyakit pada saraf di tubuh. Gejala yang muncul bisa berupa nyeri, kesemutan, kram otot, hingga susah buang air kecil.

Penyebab neuropati bermacam-macam, bisa berupa cedera atau penyakit tertentu, seperti diabetes. Gangguan ini juga bisa terjadi sejak lahir. Oleh karena itu, pengobatan untuk neuropati juga akan disesuaikan dengan penyebabnya. Gejala neuropati berbeda-beda, tergantung pada jenis, jumlah, dan area saraf yang terganggu. Neuropati terdiri dari beberapa jenis, antara lain mononeuropati (gangguan pada satu saraf), mononeuritis multiple (gangguan pada dua saraf atau lebih di area yang berbeda), dan polineuropati (gangguan pada banyak saraf).

Gejala sensorik

Gejala sensorik muncul pada saraf sensorik yang berfungsi sebagai indera peraba dalam tubuh. Gejala neuropati yang muncul pada saraf sensorik meliputi:

Kesemutan.

Mati rasa, terutama pada tangan dan kaki.

Perubahan pada sensor perasa, seperti rasa sakit parah yang dirasakan.

Merasakan sensasi terbakar.

Rasa seperti sedang memakai kaus kaki atau sarung tangan.

Hilangnya kemampuan koordinasi tubuh.

Hilangnya refleks tubuh.

Gejala motorik

Gejala motorik muncul pada saraf motorik dalam tubuh yang berfungsi mengatur pergerakan otot. Gejala motorik terdiri dari:

Otot terasa lemas

Otot berkedut

Kram otot

Spasme atau otot yang tegang

Sulit berjalan atau menggerakan tangan atau kaki

Hilangnya kendali pada otot

Tidak mampu menggerakan bagian tubuh tertentu

Gejala autonom

Gejala autonom terjadi pada saraf autonom yang berfungsi mengatur fungsi-fungsi dalam tubuh, seperti tekanan darah, detak jantung, hingga sistem pencernaan. Gejala yang muncul adalah:

Tekanan darah atau detak jantung tidak normal

Pusing saat berdiri atau pingsan

Jumlah keringat menurun

Mual atau muntah

Gangguan pencernaan

Sulit buang air kecil

Disfungsi seksual

Berat badan menurun

Neuropati otonom

Kondisi yang muncul akibat kerusakan pada sistem saraf involunter. Sistem saraf ini mengendalikan detak jantung, sirkulasi darah, sistem pencernaan, respons seksual, keringat, dan fungsi kandung kemih. Gejala neuropati otonom, antara lain:

Terutama pada malam hari akan mengalami konstipasi atau diare.

Tekanan darah rendah atau hipotensi.

Merasa mual, kembung, dan sering bersendawa.

Gangguan pada respons seksual, misalnya disfungsi ereksi.

Detak jantung cepat atau takikardia.

Kesulitan menelan.

Inkontinensia fekal.

Gula darah rendah (hipoglikemia).

Kesulitan buang air kecil.

Berkeringat secara berlebihan.