Bleaching gigi adalah
proses pemutihan gigi dengan bahan kimia berupa hidrogen peroksida dan karbamid
peroksida. Bleaching gigi bisa dilakukan di rumah, klinik, atau di rumah sakit.
Perbedaan
utama antara bleaching gigi di rumah
dengan di rumah sakit adalah metode dan bahan pemutih yang digunakan. Bleaching dirumah sakit bisa
dilakukan dengan sinar laser dan bahan pemutih dengan kandungan peroksida
(karbamid atau hidrogen peroksida) sekitar 15–43%.
Manfaat Bleaching Gigi.
Beberapa manfaat bleaching gigi yang
membuat orang ingin melakukannya yaitu:
Perubahan warna gigi dapat terjadi seiring
bertambahnya usia atau karena gaya hidup dan kebiasaan tertentu. Bleaching gigi
dapat mengatasi perubahan warna, sehingga kamu dapat merasa percaya diri dengan
penampilan senyummu.
Noda dapat terjadi karena makanan yang kamu konsumsi,
atau karena kebiasaan menyikat gigi dan flossing yang tidak
tepat. Produk bleaching gigi yang digunakan dirancang khusus
untuk meringankan dan melarutkan noda tersebut, sehingga tidak terlihat lagi.
Senyum dengan gigi yang menguning dan tampak kusam
dapat mengganggu rasa percaya diri. Saat kamu melakukan bleaching gigi,
maka penampilan senyum kamu akan lebih baik. Dengan begitu rasa percaya diri
juga meningkat.
Beberapa bahan yang digunakan pada bleaching gigi
dirancang untuk membunuh bakteri yang dapat menyebabkan kerusakan gigi dan
penyakit gusi. Saat kamu melakukan bleaching gigi, maka
kesehatan gigi pun terawat dengan baik.
Efek Samping
Bleaching Gigi.
Namun akan tetapi semua manfaat bleaching gigi juga memiliki efek samping yang perlu kita ketahui
karena Bahan-bahan
abrasif yang umumnya terkandung dalam produk pemutih gigi contohnya zat
pewarna, bleaching peroksida, dan
surfaktan.
Ketiganya bisa menimbulkan efek
berikut:
Produk pemutih membuat gigi
lebih sensitif. Sebab, bahan-bahan tersebut dapat membuka lapisan dentin bagian
dalam selama proses pemutihan.
Bagi seseorang yang sudah
memiliki gigi sensitif, sebaiknya diskusikan dengan dokter terlebih dahulu
sebelum melakukan bleaching.
Iritasi bisa terjadi jika
larutan pemutih mengenai jaringan gusi selama proses pemutihan. Hal ini
biasanya membuat gusi tampak memutih.
Gusi bisa mengalami
peradangan dan kemerahan jika dibiarkan terlalu lama. Dalam kasus ekstrem
iritasi gusi bisa menyebabkan perdarahan dan nyeri.
Terlalu sering melakukan bleaching bisa
membuat gigi semakin rapuh. Bukannya memutih, gigi justru bisa terlihat kusam
dan semi transparan.
Bahan abrasif dalam produk bleaching juga
dapat merusak lapisan gigi sehingga menurunkan efek perlindungan sampai
melemahkan akar gigi.
Meskipun bisa
dilakukan di rumah, efektivitas bleaching
gigi yang dilakukan di rumah sakit tetap lebih tinggi. Untuk mendapatkan hasil
yang maksimal, perhatikanlah beberapa hal di bawah ini jika Anda berniat
melakukan bleaching gigi:
Warna putih
pada gigi tidak akan bertahan seumur hidup meski telah melakukan bleaching
gigi. Warna putih gigi bertahan dalam waktu yang berbeda-beda, bisa beberapa
bulan hingga beberapa tahun. Agar gigi tetap terlihat putih, perawatan ulang
perlu dilakukan secara rutin.
Setelah
melakukan bleaching, biasanya gigi
akan menjadi lebih sensitif selama sekitar 3–7 hari. Namun, ada juga yang tidak
mengalami gigi sensitif setelah bleaching. Jika Anda mengalaminya, tidak
perlu khawatir, karena gigi sensitif ini hanya bersifat sementara dan akan
hilang dengan sendirinya.
Perlu
diketahui bahwa warna putih gigi yang dihasilkan dari perawatan bleaching
dan veneer berbeda. Warna putih dari bleaching gigi terlihat lebih natural, sedangkan warna putih dari
hasil perawatan veneer bisa dibuat seputih cat tembok atau lebih putih lagi,
sesuai selera.
Gigi yang
sudah dibuatkan mahkota buatan (crown gigi), implan, gigi palsu, dan gigi yang
sudah ditambal tidak bisa di-bleaching.
Dengan kata lain, warna gigi tidak akan berubah walaupun sudah di-bleaching berkali kali.
Bleaching gigi
tidak dianjurkan untuk dilakukan pada anak-anak yang sedang dalam periode gigi
bercampur ( gigi permanen dan gigi susu ). Hal ini karena warna putih gigi akan
tidak sama saat gigi permanen tumbuh. Tanyakan kepada dokter untuk mengetahui
jenis perawatan gigi yang tepat untuk anak.
Perlu dicatat, bleaching gigi tidak akan membuat gigi
putih secara permanen. Warna putih gigi dapat kembali ke warna semula karena
pengaruh noda dari makanan dan minuman yang dikonsumsi, kebiasaan merokok,
serta hal-hal lain yang dapat menyebabkan noda di gigi.
Untuk itu,
konsultasikanlah semua keluhan anda bersama Kei Medika. Konsultasi dapat
dilakukan secara langsung melalui klinik Pratama Kei Medika dan secara tidak
langsung melalui chat dokter via Aplikasi Kei Medika yang dapat diunduh di play
store.
Referensi
:
https://www.alodokter.com/5-hal-yang-harus-diperhatikan-sebelum-bleaching-gigi
diakses pada ditanggal 9 Maret 2023
https://www.halodoc.com/kesehatan/bleaching-gigi
diakses pada ditanggal 9 maret 2023
https://hellosehat.com/gigi-mulut/perawatan-gigi/bleaching-gigi/
diakses pada tanggal 9 Maret 2023
https://www.halodoc.com/artikel/3-efek-samping-bleaching-gigi-yang-mungkin-terjadi
diakses pada tanggal 9 Maret 2023