• kei.medika@gmail.com
  • +628117450412
Waspada Bleaching Gigi dan Ketahui Efek Sampinya

Bleaching gigi adalah proses pemutihan gigi dengan bahan kimia berupa hidrogen peroksida dan karbamid peroksida. Bleaching gigi bisa dilakukan di rumah, klinik, atau di rumah sakit.

Perbedaan utama antara bleaching gigi di rumah dengan di rumah sakit adalah metode dan bahan pemutih yang digunakan. Bleaching dirumah sakit  bisa dilakukan dengan sinar laser dan bahan pemutih dengan kandungan peroksida (karbamid atau hidrogen peroksida) sekitar 15–43%.

Manfaat Bleaching Gigi.

Beberapa manfaat bleaching gigi yang membuat orang ingin melakukannya yaitu:

  • Mengatasi perubahan warna gigi

Perubahan warna gigi dapat terjadi seiring bertambahnya usia atau karena gaya hidup dan kebiasaan tertentu. Bleaching gigi dapat mengatasi perubahan warna, sehingga kamu dapat merasa percaya diri dengan penampilan senyummu. 

  • Menghapus noda di gigi

Noda dapat terjadi karena makanan yang kamu konsumsi, atau karena kebiasaan menyikat gigi dan flossing yang tidak tepat. Produk bleaching gigi yang digunakan dirancang khusus untuk meringankan dan melarutkan noda tersebut, sehingga tidak terlihat lagi.

  • Meningkatkan percaya diri

Senyum dengan gigi yang menguning dan tampak kusam dapat mengganggu rasa percaya diri. Saat kamu melakukan bleaching gigi, maka penampilan senyum kamu akan lebih baik. Dengan begitu rasa percaya diri juga meningkat.

  • Mengurangi Bakteri

Beberapa bahan yang digunakan pada bleaching gigi dirancang untuk membunuh bakteri yang dapat menyebabkan kerusakan gigi dan penyakit gusi. Saat kamu melakukan bleaching gigi, maka kesehatan gigi pun terawat dengan baik.

Efek Samping Bleaching Gigi.

Namun akan tetapi semua manfaat bleaching gigi juga memiliki efek samping yang perlu kita ketahui karena Bahan-bahan abrasif yang umumnya terkandung dalam produk pemutih gigi contohnya zat pewarna, bleaching peroksida, dan surfaktan. 

Ketiganya bisa menimbulkan efek berikut:

1. Gigi Jadi Lebih Sensitif

Produk pemutih membuat gigi lebih sensitif. Sebab, bahan-bahan tersebut dapat membuka lapisan dentin bagian dalam selama proses pemutihan.

Bagi seseorang yang sudah memiliki gigi sensitif, sebaiknya diskusikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum melakukan bleaching. 

2. Gusi Teriritasi

Iritasi bisa terjadi jika larutan pemutih mengenai jaringan gusi selama proses pemutihan. Hal ini biasanya membuat gusi tampak memutih.

Gusi bisa mengalami peradangan dan kemerahan jika dibiarkan terlalu lama. Dalam kasus ekstrem iritasi gusi bisa menyebabkan perdarahan dan nyeri.

3. Gigi Jadi Lebih Rapuh

Terlalu sering melakukan bleaching bisa membuat gigi semakin rapuh. Bukannya memutih, gigi justru bisa terlihat kusam dan semi transparan.

Bahan abrasif dalam produk bleaching juga dapat merusak lapisan gigi sehingga menurunkan efek perlindungan sampai melemahkan akar gigi.

Sebelum Bleaching Gigi

Meskipun bisa dilakukan di rumah, efektivitas bleaching gigi yang dilakukan di rumah sakit tetap lebih tinggi. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, perhatikanlah beberapa hal di bawah ini jika Anda berniat melakukan bleaching gigi:

1. Ketahanan warna putih gigi hanya sementara

Warna putih pada gigi tidak akan bertahan seumur hidup meski telah melakukan bleaching gigi. Warna putih gigi bertahan dalam waktu yang berbeda-beda, bisa beberapa bulan hingga beberapa tahun. Agar gigi tetap terlihat putih, perawatan ulang perlu dilakukan secara rutin.

2. Gigi lebih sensitif setelah bleaching

Setelah melakukan bleaching, biasanya gigi akan menjadi lebih sensitif selama sekitar 3–7 hari. Namun, ada juga yang tidak mengalami gigi sensitif setelah bleaching. Jika Anda mengalaminya, tidak perlu khawatir, karena gigi sensitif ini hanya bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya.

3. Hasil bleaching tidak sama dengan hasil veneer

Perlu diketahui bahwa warna putih gigi yang dihasilkan dari perawatan bleaching dan veneer berbeda. Warna putih dari bleaching gigi terlihat lebih natural, sedangkan warna putih dari hasil perawatan veneer bisa dibuat seputih cat tembok atau lebih putih lagi, sesuai selera.

4. Tidak semua gigi bisa di-bleaching

Gigi yang sudah dibuatkan mahkota buatan (crown gigi), implan, gigi palsu, dan gigi yang sudah ditambal tidak bisa di-bleaching. Dengan kata lain, warna gigi tidak akan berubah walaupun sudah di-bleaching berkali kali.

5. Bleaching tidak dianjurkan untuk anak-anak

Bleaching gigi tidak dianjurkan untuk dilakukan pada anak-anak yang sedang dalam periode gigi bercampur ( gigi permanen dan gigi susu ). Hal ini karena warna putih gigi akan tidak sama saat gigi permanen tumbuh. Tanyakan kepada dokter untuk mengetahui jenis perawatan gigi yang tepat untuk anak.

Perlu dicatat, bleaching gigi tidak akan membuat gigi putih secara permanen. Warna putih gigi dapat kembali ke warna semula karena pengaruh noda dari makanan dan minuman yang dikonsumsi, kebiasaan merokok, serta hal-hal lain yang dapat menyebabkan noda di gigi.

Untuk itu, konsultasikanlah semua keluhan anda bersama Kei Medika. Konsultasi dapat dilakukan secara langsung melalui klinik Pratama Kei Medika dan secara tidak langsung melalui chat dokter via Aplikasi Kei Medika yang dapat diunduh di play store.

Referensi :

https://www.alodokter.com/5-hal-yang-harus-diperhatikan-sebelum-bleaching-gigi diakses pada ditanggal 9 Maret 2023

https://www.halodoc.com/kesehatan/bleaching-gigi diakses pada ditanggal 9 maret 2023

https://hellosehat.com/gigi-mulut/perawatan-gigi/bleaching-gigi/ diakses pada tanggal 9 Maret 2023

https://www.halodoc.com/artikel/3-efek-samping-bleaching-gigi-yang-mungkin-terjadi diakses pada tanggal 9 Maret 2023

ANNISA ADRIANI ANUGRAH
ANNISA ADRIANI ANUGRAH
Manager SDM
  • Kategori: Kesehatan
  • Tags: perawatan, klinik kecantikan, gigi, kesehatan, jambi