Zat besi adalah nutrisi yang
penting untuk pertumbuhan dan perkembangan pada masa anak-anak, bahkan semanjak
masih bayi. Zat
besi merupakan salah satu nutrisi penting untuk bayi. Karena zat gizi yang
satu ini dibutuhkan dalam pembentukan hemoglobin, bagian dari sel darah merah
yang berfungsi untuk membantu membawa oksigen berjalan dari paru-paru
dan tersebar ke seluruh tubuh. Jika asupan zat besi tidak
terpenuhi, pembentukan hemoglobin pun terhambat sehingga sel darah merah tidak
bisa terbentuk secara sempurna.
Jumlah sel darah merah yang tidak mencukupi
bisa menyebabkan sikecil mengalami anemia karena kekurangan zat besi, atau
biasa disebut anemia defisiensi besi. Kekurangan zat besi pada bayi sering kali tidak terdeteksi. Untuk itu
anda harus mengenali apa saja tanda-tanda atau gejala yang terjadi jika si
kecil kekurangan zat besi. Simak penjelasan mengenai gejala kekurangan zat besi
pada anak berikut ini.
Rewel. Kekurangan asupan zat besi diduga
dapat menurunkan produksi hormon dopamin, yaitu hormon yang menimbulkan
perasaan bahagia, sehingga bayi menjadi lebih mudah cemas dan rewel. Rewel juga
bisa menjadi bentuk dari gejala bayi kekurangan zat besi yang lain, misalnya
sakit kepala dan infeksi yang berulang. Bayi belum bisa mengungkapkan keluhan
ini dengan kata-kata dan hanya bisa menangis. Namun hal ini masih memerlukan
penelitian lebih lanjut.
Kulit
pucat. Apabila anak kekurangan zat besi, maka ia juga berisiko mengalami
anemia. Kulit pucat ini terjadi akibat kandungan hemoglobin pada darah anak yang
jumlahnya tidak cukup. Warna merah darah memberi rona merah pada kulit,
sehingga warnanya tidak terlalu pucat. Pada anak yang kekurangan zat besi,
jumlah darah di tubuhnya kurang, sehingga kulitnya akan terlihat pucat.
Pertumbuhan dan perkembangannya terhambat. Saat bayi kekurangan
zat besi, maka perkembangan dan pertumbuhannya akan terhambat. Pasalnya, zat
besi yang kurang akan memengaruhi jumlah darah di dalam tubuh bayi. Darah
membawa banyak nutrisi ke seluruh tubuh. Jika kurang darah, organ tubuh bayi
jadi tidak bekerja secara maksimal. Pada akhirnya, perkembangan bayi menjadi terlambat.
Terlihat kelelahan. Kelelahan juga merupakan salah satu tanda sikecil kekurangan
zat besi. Ketika kandungan zat besi kurang, oksigen di dalam tubuh tidak
tersebar dalam jumlah rata ke seluruh tubuh. Alhasil, si kecil kelihatannya
jadi cepat capek dan lelah saat diajak main.
Tangan dan kaki dingin. Saat kaki dan tangan bayi terasa dingin,
tidak hangat, ini bisa menjadi tanda bahwa si kecil kekurangan zat besi.
Dinginnya tangan dan kaki ini disebabkan karena oksigen yang tidak terpenuhi.
Kurangnya zat besi dalam tubuh bisa membuat penyebaran oksigen di seluruh tubuh
tidak merata.
Berat badan sulit naik. Bayi
yang kekurangan zat besi, tubuhnya akan berusaha lebih keras untuk memperoleh
oksigen. Hal ini bisa menguras energi bayi, sehingga kekuatannya untuk menyusu
juga berkurang. Jika seperti itu, berat badannya akan sulit untuk
naik, bahkan bisa turun.
Untuk menghindari kekurangan zat besi
pada sikecil, berikan kebutuhan zat bezi yang cukup untuk buah hati anda. Anda
bisa memberikan ASI dan susu formula yang cukup, memberi asupan makanan yang
mengandung zat besi, serta beri makanan yang mengandung vitamin C. Jika buah
hati anda mengalami gejala-gejala yang sudah disebutkan diatas, segera
periksakan kedokter. Atau anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter
menggunakan aplikasi kei medika, aplikasi ini mempermudah anda untuk
berkonsultasi secara online.
Referensi :
https://www.alodokter.com/kenali-gejala-bayi-kekurangan-zat-besi Diakses pada tanggal
15 April 2022
https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/malnutrisi/ciri-bayi-kekurangan-zat-besi/ Diakses pada tanggal
15 April 2022
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3636553/ketahui-gejala-kekurangan-zat-besi-pada-bayi Diakses pada tanggal
15 April 2022