Sinus adalah bagian berongga yang berjumlah dua pasang yaitu pada dahi dan di sisi hidung tepatnya di bagian rongga pipi bagian dalam. Setiap Pasang sinus ini terhubung oleh rongga atau saluran yang sempit. Sinus berperan sebagai penghasil lendir tipis yang membantu mengeluarkan kotoran keluar dari rongga hidung. Lendir yang ikut terbuang juga akan membawa bakteri sehingga hidung menjadi bersih dan steril. Sinus memiliki bagian seperti berikut: Sinus ethmoid – terletak di antara kedua mata Sinus maxillary – Terletak di bawah mata Sinus sphenoid – terletak di belakang mata Sinus frontal – terletak di atas mata Sinusitis adalah gangguan yang menyerang bagian hidung yang disebut sinus. Gangguan Ini menyebabkan sinus membengkak sehingga terhalang dan tersumbat oleh cairan. Normalnya sinus hanya terisi oleh udara. Namun saat terjadi inflamasi, rongga udara ini akan terisi oleh cairan. Bahkan bakteria pun dapat ikut bersamaan dengan penumpukan cairan ini sehingga terjadilah infeksi. Bagian Yang paling luas adalah sinus maxillary dan bagian inilah yang paling sering terinfeksi. Sinus memiliki tipe sebagai berikut: Sinusitis bakterial akut – sinusitis tipe ini memiliki gejala berupa pilek, hidung tersumbat, dan nyeri wajah yang tak kunjung hilang. Gangguan ini dapat hilang dan timbul namun dapat hilang seutuhnya dengan bantuan antibiotik. Sinusitis subakut – sinus dikatakan akut bila tidak kunjung sembuh selama 4 hingga 12 minggu. Sinusitis kronis – gangguan ini ditandai dengan hidung tersumbat, pilek,nyeri seluruh wajah,sehingga berkurangnya indera kepekaan selama setidaknya 12 minggu. Sinusitis akut berulang – sinusitis jenis ini ditandai dengan gejala yang kembali muncul sebanyak lebih dari 4 kali sehari dalam setahun. Setiap Gejala yang muncul bertahan selama 12 minggu. Semua jenis sinus tersebut dapat diiringi dengan gejala yang lain yang tidak terlalu umum seperti nyeri telinga, sakit kepala, nyeri rahang, batuk, sakit tenggorokan, bau nafas yang tidak sedap hingga kelelahan. Sinusitis disebabkan umumnya oleh hal-hal berikut: Infeksi saluran pernapasan Flu biasa Alergi rhinitis Polip hidung atau nasal Septum nasal Fibrosis kistik Gangguan sistem imun Sedangkan resikonya dapat meningkat pada seseorang yang memiliki kondisi peti asma, tumor nasal, infeksi jamur, infeksi gigi, sensitivitas pada aspirin, dan asap rokok. Sinusitis sulit dibedakan dengan flu, demam, ataupun reaksi alergi yang lain karena kemiripan gejala yang dialami.untuk itu dapatkan diagnosa yang pasti dengan dokter sehingga penanganan yang diberikan juga tepat dan sembuh semakin cepat. Umumnya dokter akan menyarankan penggunaan antibiotik dan dekongestan. Anda dapat mengkonsultasikan bersama Kei Medika lewat aplikasi maupun website. Referensi: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17701-sinusitis https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chronic-sinusitis/symptoms-causes/syc-20351661 https://www.webmd.com/allergies/sinusitis-and-sinus-infection https://www.medicinenet.com/sinusitis/article.htm https://www.uofmhealth.org/conditions-treatments/ear-nose-throat/sinus