Penyakit rematik atau dikenal dengan Rheumatoid arthritis (RA) adalah jenis arthritis autoimun yang paling umum. Hal ini disebabkan ketika sistem imun (sistem pertahanan tubuh) tidak bekerja dengan baik. Dengan kata lain, rematik disebabkan oleh gangguan kekebalan tubuh. Penyakit ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sendi yang sehat, mulai dari lapisan dalam sendi (sinovium) hingga jaringan di sekitar sendi lainnya.
Biasanya, sistem kekebalan menghasilkan antibodi untuk menyerang bakteri dan virus untuk membantu melawan infeksi. Namun, pada pasien rematik, sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan dan malah mengirimkan antibodi ke lapisan sendi.
Kondisi ini dapat menyebabkan peradangan, nyeri, dan pembengkakan pada dinding bagian dalam sendi. Akhirnya, membran sinovial yang membengkak ini menghancurkan tulang rawan dan tulang di sendi.
Rematik menyebabkan rasa sakit dan bengkak di pergelangan tangan dan sendi kecil tangan dan kaki. Pada beberapa orang, kondisi ini dapat merusak berbagai sistem tubuh, termasuk kulit, mata, paru-paru, jantung, dan pembuluh darah.Berbagai faktor risiko yang dapat menyebabkan rematik :
1.Usia
Rematik dapat dimulai dari berbagai kalangan usia. Baik remaja, dewasa, lansi, maupun anak-anak. Namun biasanya ditemukan pada usia dewasa antara 20-50 tahun keatas. Maka dari itu oran paruh bayah dan lansia lebih beresiko.
2. Jenis Kelamin
Siapa pun bisa terkena penyakit reumatik, dan itu bisa terjadi pada usia berapa pun. Tapi, seorang wanita lebih berisiko terkena penyakit ini. kemungkinan Seorang wanita 2- 3 kali lebih besar kemungkin beresiko dibandingkan pria. Dan Faktanya, sekitar 75% orang yang terkena penyakit ini adalah wanita. Hormon estrogen wanita mungkin ada hubungannya dengan ini. rematik biasanya memiliki gejala setelah usia wanita 40 tahun keatas, ketika kadar estrogen mereka berubah.
3. Faktor Genetik
Genetik yang diturunkan oleh keluarga dapat meningkatkan resiko Dengan kata lain, jika anggota keluarga Anda menderita rheumatoid arthritis, Anda berisiko lebih besar terkena penyakit ini di kemudian hari.
Beberapa ahli mengatakan hal ini karena gen tertentu pada seseorang meningkatkan risiko rematik. Gen tersebut adalah HLA (Human Leukocyte Antigen), terutama gen HLA-DRB1. Gen ini berperan dalam membedakan protein tubuh dengan protein biologis yang menginfeksi tubuh.
Selain itu, ada gen lain yang bekerja, tetapi tidak terlalu berguna, seperti STAT4, TRAF1 dan C5, serta PTPN22. Gen yang dapat menyebabkan rematik dapat diturunkan atau diturunkan dalam keluarga. Namun, ini tidak berarti gen tersebut akan menyebabkan penyakit yang sama setelah diturunkan.
4. Merokok
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa merokok meningkatkan risiko seseorang terkena rematik dan dapat memperburuk penyakit.
5. Obesitas
Obesitas adalah salah satu kondisi yang dapat memicu peradangan sistemik, yang disebabkan oleh akumulasi sel adiposa (lemak) dan hiperproduksi protein inflamasi yang dikenal sebagai sitokin. Semakin banyak sel adiposa yang Anda miliki di tubuh Anda, semakin tinggi konsentrasi sitokin tertentu. Selain itu, peningkatan berat badan menambah tekanan pada sendi yang terkena, terutama lutut, pinggul, dan kaki, yang mengakibatkan hilangnya mobilitas dan rasa sakit yang lebih besar.
Apabila anda mengalami keluhan atau tanda yang mengarah nyeri sendi, bisa melakukan layanan konsultasi dokter di aplikasi Kei Medika yang ada di play store, atau mengujungi langsung ke Klinik Kei Medika.
Referensi :
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/rheumatoid-arthritis/symptoms-causes/syc-20353648
https://www.rheumatology.org/I-Am-A/Patient-Caregiver/Diseases-Conditions/Rheumatoid-Arthritis
https://hellosehat.com/muskuloskeletal/radang-sendi/penyebab-rematik/
https://www.cdc.gov/arthritis/basics/rheumatoid-arthritis.html
https://www.healthgrades.com/right-care/rheumatoid-arthritis/7-risk-factors-for-rheumatoid-arthritis