• kei.medika@gmail.com
  • +628117450412
Penyebab Hepatitis D dan Komplikasi dari Infeksi Ganda dengan Hepatitis B

Pendahuluan
Hepatitis D, juga dikenal sebagai Hepatitis Delta, adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis D (HDV). Berbeda dengan virus hepatitis lainnya, HDV tidak dapat menyebabkan infeksi sendiri; ia memerlukan kehadiran virus hepatitis B (HBV) untuk bereplikasi. Oleh karena itu, hepatitis D hanya terjadi pada individu yang sudah terinfeksi HBV. Infeksi ganda dengan HDV dan HBV dapat memperburuk kondisi hati, meningkatkan risiko komplikasi serius seperti sirosis dan kanker hati.

Penyebab Hepatitis D
Hepatitis D disebabkan oleh virus hepatitis D (HDV), virus satelit terkecil yang diketahui menginfeksi manusia. HDV adalah virus RNA yang memerlukan antigen permukaan dari HBV (HBsAg) untuk replikasinya. Ada dua cara utama di mana infeksi HDV dapat terjadi:
Koinfeksi: Terjadi ketika seseorang terinfeksi HBV dan HDV secara bersamaan. Koinfeksi ini sering kali menyebabkan hepatitis akut yang lebih parah, tetapi sebagian besar orang dapat sembuh dari infeksi akut ini dengan clearance dari kedua virus.
Superinfeksi: Terjadi ketika seseorang yang sudah memiliki infeksi HBV kronis kemudian terinfeksi dengan HDV. Superinfeksi ini jauh lebih berbahaya dan biasanya menyebabkan perkembangan yang cepat menuju hepatitis kronis berat, sirosis, dan komplikasi lainnya.

Komplikasi dari Infeksi Ganda dengan Hepatitis B
Infeksi ganda dengan HDV dan HBV sering kali menghasilkan kondisi klinis yang lebih parah dibandingkan dengan infeksi HBV saja. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:
Perkembangan Cepat Menuju Sirosis: Infeksi HDV mempercepat proses fibrogenesis di hati, yang mengarah pada perkembangan cepat sirosis, suatu kondisi di mana hati menjadi rusak secara luas dan berfungsi dengan sangat buruk.
Hepatitis Fulminan: Pada beberapa kasus, koinfeksi HDV dapat menyebabkan hepatitis fulminan, bentuk hepatitis akut yang sangat parah dengan gejala yang cepat memburuk, termasuk kegagalan hati yang dapat berakibat fatal.
Meningkatkan Risiko Kanker Hati: Pasien dengan infeksi ganda memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan karsinoma hepatoseluler (HCC), bentuk kanker hati yang paling umum.
Respon Pengobatan yang Lebih Sulit: Pasien dengan infeksi HDV dan HBV sering kali menunjukkan respons yang buruk terhadap terapi antivirus konvensional. Saat ini, pengobatan untuk hepatitis D terbatas, dan terapi interferon pegilasi adalah satu-satunya pengobatan yang terbukti efektif, meskipun tingkat keberhasilannya tidak optimal.
Kematian Lebih Tinggi: Angka kematian akibat infeksi ganda ini lebih tinggi dibandingkan dengan infeksi HBV kronis saja, terutama karena komplikasi serius seperti gagal hati dan sirosis dekompensata.

Pengobatan dan Pencegahan
Saat ini, pengobatan untuk hepatitis D masih terbatas. Interferon pegilasi adalah satu-satunya pengobatan yang efektif, tetapi banyak pasien tidak merespons dengan baik, dan kambuh setelah terapi sering terjadi. Upaya pencegahan terbaik adalah melalui vaksinasi terhadap hepatitis B, karena mencegah infeksi HBV juga mencegah kemungkinan infeksi HDV.

Transplantasi hati mungkin diperlukan bagi mereka yang mengalami gagal hati atau sirosis berat akibat infeksi ganda. Penelitian lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengembangkan terapi baru yang lebih efektif untuk hepatitis D, termasuk penghambat masuknya virus dan terapi yang ditargetkan pada replikasi virus.

Kesimpulan
Hepatitis D adalah bentuk hepatitis yang sangat serius dan kompleks yang hanya terjadi pada mereka yang sudah terinfeksi virus hepatitis B. Infeksi ganda HDV dan HBV meningkatkan risiko komplikasi hati yang parah, termasuk sirosis dan kanker hati. Pengobatan untuk hepatitis D saat ini terbatas, tetapi pencegahan melalui vaksinasi hepatitis B merupakan langkah paling efektif untuk menghindari infeksi ini. Apakah Anda tahu apa penyebab Hepatitis D dan bagaimana cara mencegah komplikasinya? Kunjungi KEIMEDIKA sekarang untuk mendapatkan informasi penting tentang infeksi ini dan bagaimana melindungi diri Anda dari dampak berbahaya Hepatitis D dan B.

Literatur
World Health Organization (WHO) - Laporan global tentang hepatitis D dan hubungannya dengan infeksi HBV.
Journal of Hepatology - Artikel penelitian terbaru tentang patogenesis hepatitis D dan pilihan pengobatan.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) - Panduan dan informasi tentang hepatitis D dan pencegahannya.
ROBER RAHMAT PUTRA
ROBER RAHMAT PUTRA
Manager Digital Marketing
  • Kategori: Penyakit
  • Tags: Hepatitis D, penyakit, kesehatan, Penyebab Hepatitis A, Risiko Utama, Gejala Hepatitis D, Pencegahan