Kram otot bisa menimpa siapa saja dan menimbulkan rasa tidak nyaman karena tidak bisa bergerak dalam jangka waktu tertentu. Kram otot merupakan tanda adanya penyakit spasmofilia. Spasmofilia merupakan suatu keadaan dimana saraf motorik memperlihatkan sensitivitas yang abnormal terhadap rangsangan mekanik atau listrik dan penderita menunjukkan kecenderungan untuk terjadinya spasme, tetani dan kejang.
Spasmofilia juga bisa jadi merupakan respons tubuh terhadap perasaan panik yang muncul tiba-tiba karena alasan yang kadang kala tidak jelas. Saat serangan panik ini terjadi, detak jantung memang akan menanjak secara signifikan diiringi dengan gejala yang mirip serangan jantung lainnya, seperti sesak napas, keringat dingin, pusing, gemetar, dan terasa seperti sedang sekarat.
Penyebab spasmofilia sendiri sebenarnya belum terkonfirmasi secara pasti hingga saat ini. Serangan panik adalah kondisi yang normal, terutama ketika seseorang dihadapkan dengan situasi tertekan. Namun pada kasus spasmophilia, pengidap kerap kali terkena serangan panik bahkan pada situasi normal sekalipun. Para ahli menduga hal ini ada kaitannya dengan sejumlah faktor, antara lain meliputi:
Spasmolifa banyak terjadi pada wanita daripada pria, terutama pada usia antara 15-45 tahun. Tak hanya itu, beberapa gejala spasmofilia pun meliputi:
Spasmoflia ini dapat disembuhkan, apabila anda mengalami gejala dan tanda di atas, anda dapat berkonsultasi dengan dokter via chat di aplikasi Kei Medika Untuk mendapatkan diagonosis dan pengobatan yang tepat.
Referensi :
https://www.orami.co.id/magazine/spasmofilia/ Diakses pada tanggal27 Desember 2021
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-1429261/kram-otot-sinyal-dari-spasmofilia Diakses pada tanggal27 Desember 2021
https://www.gentside.co.uk/health/spasmophilia-causes-symptoms-treatment-and-how-to-manage-panic-attacks_art3376.html Diakses pada tanggal27 Desember 2021
https://www.sehatq.com/artikel/spasmofilia-adalah-serangan-panik-yang-bisa-berlangsung-dalam-hitungan-jam Diakses pada tanggal27 Desember 2021
Julianti, H. P., Wahyudati, S., Kartadinata, R. T., Handoyo, R., & Noviolita, N. (2018). EFEK LATIHAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERBAIKAN GEJALA KLINIS, KECEMASAN, HASIL ELEKTROMIOGRAFI DAN KUALITAS HIDUP PASIEN SPASMOFILIA. Media Medika Muda, 2(1). Diakses pada tanggal27 Desember 2021