Parkinson adalah gangguan sistem saraf yang mempengaruhi sistem gerak tubuh. Gejalanya muncul perlahan yang dimulai dari adanya tremor pada tangan. Selain tremor, gejala yang paling umum adalah kaku dan lamban saat bergerak. Kaku pada tangan terlihat saat berjalan dimana tangan tidak berayun. Parkinson disebabkan juga oleh mutasi gen meskipun kasusnya jarang. Mutasi gen ini didapat dari paparan racun seperti pestisida dan herbisida. Kecelakaan yang menimbulkan cedera berat pada kepala juga bisa menimbulkan penyakit ini. Faktor risiko yang mempengaruhi parkinson Umur - Bagi yang berusia muda tidak berisiko terkena parkinson. Umurnya parkinson menyerang lansia diatas umur 60 tahun. Keturunan - Jika anggota keluarga anda memiliki riwayat terkena parkinson, maka kemungkinan akan diturunkan ke generasi berikutnya. Jenis kelamin - Pria lebih rentan terkena parkinson dibandingkan wanita. Paparan racun - Paparan racun yang didapat dari herbisida dan pestisida akan meningkatkan resiko terkena parkinson. Parkinson memiliki gejala seperti: Tremor - penderita parkinson umumnya merasakan tremor atau bergetar di bagian lengan, tangan, hingga jari meskipun saat tangan sedang istirahat. Saat menulis pun akan semakin sulit. Bradikinesia (gerak yang lambat) - penderita parkinson akan mengalami gerak yang lamban sehingga menyulitkan aktivitas sehari-hari, bahkan untuk berjalan. Kaku otot - kaku otot juga terjadi sehingga saat bergerak akan menimbulkan rasa sakit. Bahkan saat berjalan akan sulit untuk mengangkat dan melangkahkan kaki. Postur dan keseimbangan terganggu - penderita parkinson cenderung bungkuk dan cenderung mengatur keseimbangan saat berdiri atau berjalan. Kesulitan berbicara - saat berbicara akan cenderung terdengar pelan dan terkesan ragu-ragu. Kehilangan gerak refleks - Gangguan penciuman - sulitnya untuk membaui sesuatu juga merupakan gejala parkinson, sebab indera penciuman berhubungan dengan sistem saraf. Kesulitan tidur Disungsi seksual Sembelit pusing - pusing yang diderita penderita parkinson kerap dirasakan saat akan berdiri dari posisi duduk. Bahkan pusing yang dirasakan akan menyebabkan pingsan. Kondisi ini merupakan pertanda tekanan darah rendah yang terkait dengan gejala parkinson. Wajah yang tidak berekspresi - penderita parkinson memiliki ekspresi wajah yang terlihat seperti marah, emosi yang buruk dan serius padahal penderita tidak sedang marah. Penyakit ini juga dapat memunculkan komplikasi seperti kesulitan berpikir, depresi, perubahan emosi, kesulitan mengunyah dan menelan, sembelit, gangguan tidur hingga gangguan kemih. Jika anda mengalami gejala dini hendaknya segera mengunjungi neurologis dan fisioterapis untuk meredakan gejala yang dirasakan. Parkinson belum ada obatnya. Pengobatan dan terapi yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi gejala-gejala yang muncul. Pengobatan yang diberikan biasanya berupa dopamin agonis, MAO-B inhibitor, antikolinergik, amantadin, Catechol O-methyltransferase inhibitor (COMT) dan levodopa (L-DOPA). Namun jika gejala semakin parah, pengobatan tersebut menjadi tidak efektif. Untuk itu dokter juga memerlukan prosedur operasi untuk penyembuhannya. Prosedur operasi yang dijalankan disebut dengan deep brain stimulation (DSB). Pola dan pemilihan makanan yang sehat juga dapat meringankan gejala parkinson. Untuk mengembalikan fungsi motorik tubuh selain menggunakan obat-obatan, penderita parkinson juga membutuhkan terapi fisik yang disebut fisioterapi. Pelaku fisioterapi yang handal dan profesional oleh Kei Medika akan membantu anda melakukan terapi di rumah. https://www.parkinson.org/understanding-parkinsons/10-early-warning-signs