Banyak
orang beranggapan bahwa mengedukasi tentang seksual merupakan hal yang tabu
untuk dibicarakan dengan anak sebelum mereka dewasa. Padahal, hal ini dapat
memberikan pemahaman kepada anak dan membekalinya agar lebih sadar dan peduli
dengan kesehatan seksual mereka nantinya.
Di
era digital, besar kemungkinannya anak akan mencari informasi seputar seks via
internet. Padahal, informasi tersebut belum tentu benar. Bahkan, sebagian besar
cenderung menyesatkan. Kalau anak sudah terlanjur menyerap informasi seks yang
keliru dari internet, hal ini dapat merusak pola pikir dan mentalitasnya. Karena
itu, Anda perlu memberikan edukasi seks kepada anak sejak dini. Anak lebih baik
mendapatkan pengetahuan dasar tentang seks dari rumah. Hal ini penting, agar
anak memiliki pijakan yang kuat saat berhadapan dengan informasi yang
menyesatkan. Dengan demikian, anak bisa menyaring informasi mengenai seks yang
ia dapat dari teman, lingkungan sekitar, bahkan internet.
Manfaat
Memberikan Pendidikan Seksual kepada Anak
Seiring berkembangnya teknologi dan kemudahan akses informasi saat ini, penting bagi anak untuk mendapatkan pendidikan seks yang akurat dan tepat sejak dini. Berikut ini adalah beragam manfaat memberikan pendidikan seks untuk anak sejak dini:
1. Menangkal efek buruk media
dan lingkungan. Pembahasan
seputar seks dapat melindungi anak dari dampak negatif berbagai konten tertentu
di tayangan televisi atau internet. Selain
itu, pemahaman tentang dunia pergaulan juga harus Anda berikan agar anak tidak
terjerumus dalam hubungan seks bebas atau tindakan kriminal, seperti
melakukan pemerkosaan atau kekerasan seksual.
2. Membangun kepercayaan antara
orang tua dan anak. Membahas
seks secara terbuka dengan anak justru memberi Anda kesempatan untuk memberikan
informasi yang sesuai dan akurat seputar seks. Dengan demikian, anak tidak akan
mencari sumber sendiri yang belum tentu tepat atau justru tidak layak,
misalnya video porno
3. Membuat anak mengerti tentang
konsekuensi dan menghargai diri. Diskusi tentang seks membuat anak menyadari bahwa ia
harus melindungi dan menghargai tubuhnya sendiri. Seluruh perlakuan terhadap
tubuhnya harus mendapatnya persetujuan dari dirinya sendiri dan tidak boleh
dipaksakan. Pendidikan seks
juga membuat anak belajar memilih, bersikap, dan bertanggung jawab atas
perbuatannya. Dengan demikian, mereka dapat mengetahui konsekuensi saat mulai
aktif secara seksual, seperti kehamilan dan penyakit menular seksual.
4. Waktu yang Tepat untuk Memberikan
Pendidikan Seksual kepada Anak. Pendidikan seksual untuk anak
sebaiknya diberikan sedini mungkin. Saat berusia 3 atau 4 tahun, anak mulai
memperhatikan dunia di sekitarnya dan ia akan mulai belajar untuk mengenali
tubuhnya sendiri dan membandingkan diri dengan teman-temannya. Anak mungkin akan mulai menyadari
bahwa perempuan dan laki-laki itu berbeda. Saat anak mulai mengeksplorasi
lingkungannya, ini merupakan kesempatan bagi orang tua untuk memberikan
pemahaman dasar mengenai seksualitas. Pendidikan
seks untuk anak juga sebaiknya diberikan secara bertahap selama anak masih
berada di bawah asuhan dan pengawasan orang tua.
Ketika mendengar soal edukasi seks atau pendidikan seksual untuk anak dan remaja, hal pertama yang mungkin terlintas di benak Anda adalah rasa canggung. Sebagai orangtua, pahamilah bahwa perkembangan diri, kesehatan, dan pertumbuhan anak jauh lebih penting dari rasa canggung yang muncul.mBerikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membantu Anda.
Jika Anda merasa
kesulitan memberikan edukasi seks dengan bahasa sendiri, coba untuk
menjelaskannya dengan bantuan buku. Belilah buku yang membahas soal pubertas
dan seksualitas khusus untuk anak seusianya. Saat ini sudah banyak tersedia di
toko buku berbagai literatur bergambar seputar pendidikan seksual yang bisa
dipahami anak dengan mudah. Kemudian, bahas isi buku tersebut sama seperti
ketika Anda membacakan dongeng atau jenis buku lainnya. Mulai perlahan dengan
mengenalkan bagian tubuh pada pria dan wanita. Setelah itu, baru mulai bahas
batasan-batasannya.
Sebagai orangtua, Anda
adalah orang dewasa yang sebaiknya merangkap sebagai teman diskusi anak
mengenai berbagai hal, termasuk seks. Maka dari itu, saat memberikan edukasi
mengenai seks kepada anak atau remaja, ciptakan suasana yang nyaman. Sebagai
contoh, sampaikan pendidikan seksual saat suasana hatinya sedang baik.
Pasalnya, saat suasana hati sedang kalut, anak justru sulit menangkap informasi
yang Anda sampaikan. Jika Anda merasa canggung untuk memulai, cobalah untuk
memulai dengan pengantar yang baik. Sebagai permulaan, tanyakan kepada anak,
apa saja yang sudah dipelajari di sekolah mengenai edukasi seks. Dari pertanyaan
tersebut, biarkan pembicaraan tentang topik ini mengalir dengan alami. Lalu,
usahakan untuk tidak berbelit-belit. Mengapa? Saat Anda sendiri kebingungan
untuk menyampaikan informasi mengenai topik ini, anak mungkin kehilangan minat,
bahkan salah tangkap. Selain itu, jika anak Anda menceritakan pengalamannya
terkait aktivitas seksual dengan teman sekolahnya, jangan langsung marah atau
menghakimi. Sebaliknya, tanyakan baik-baik dengan nada bicara seperti teman
yang penuh antusiasme. Setelah itu, barulah beri nasihat dengan tidak
menggurui.
Tak
perlu menjejali anak dengan berbagai hal dalam sekali diskusi. Usahakan untuk
membicarakan satu topik tertentu dalam setiap kesempatan. Dengan begitu, anak
jadi punya kesempatan untuk menyerap dan mengingat informasi yang didapat. Apabila
suatu hari anak bertanya soal seks, jangan tunjukkan rasa kaget atau amarah
pada anak. Anak akan merasa terancam dan segan untuk bertanya pada Anda di
kesempatan berikutnya. Tetap tenang dan tanyakan baik-baik dari mana anak
mendengar hal tersebut, jangan gunakan nada yang menuduh atau menginterogasi.
Setelah mengetahui tentang edukasi seksual
untuk anak , sebaiknya kita saat menyampaikan edukasi tetap berhati-hati untuk
penyampaian kepada anak. Konsultasikan dengan dokter untuk tindakan terbaik.
Apabila anda ingin mendapatkan layanan kami silakan download aplikasikeimedika playstore atau bisa kunjungi kami ke klinik kei medika khusunya
warga Jambi .
Referensi :
https://hellosehat.com/parenting/remaja/tumbuh-kembang-remaja/edukasi-seks-anak/ diakses pada tanggal
27 November 2022
https://hellosehat.com/parenting/remaja/tumbuh-kembang-remaja/edukasi-seks-anak/ diakses pada tanggal
27 November 2022
https://www.klikdokter.com/ibu-anak/tips-parenting/5-alasan-penting-anak-perlu-edukasi-seks diakses pada tanggal
27 November 2022