Menyoroti pentingnya pemahaman emosional bagi individu dengan skoliosis, termasuk perasaan tentang perubahan fisik, stigma, dan perubahan dalam persepsi diri.
2. Dampak pada Kesejahteraan Psikologis:
Mendeskripsikan dampak potensial skoliosis pada kesejahteraan psikologis, seperti peningkatan tingkat stres, kecemasan, dan depresi.
3. Body Image dan Self-Esteem:
Menyoroti peran skoliosis dalam membentuk citra tubuh dan self-esteem, serta bagaimana dukungan psikologis dapat membantu membangun kepercayaan diri.
4. Tantangan dalam Hubungan Sosial:
Mendeskripsikan potensi tantangan dalam hubungan sosial, termasuk interaksi dengan teman sebaya dan pembentukan relasi romantis, serta bagaimana dukungan psikologis dapat membantu menghadapi situasi ini.
5. Stigma dan Persepsi Masyarakat:
Menyoroti stigma yang mungkin terkait dengan skoliosis dan bagaimana persepsi masyarakat dapat memengaruhi kesejahteraan mental, serta pentingnya dukungan untuk mengatasi stigma.
6. Proses Penerimaan dan Penyesuaian:
Mendeskripsikan proses penerimaan diri dan penyesuaian dengan kondisi skoliosis, serta bagaimana dukungan psikologis dapat memfasilitasi perjalanan ini.
7. Komunikasi Terbuka dengan Orang Tua dan Teman:
Menyoroti pentingnya komunikasi terbuka, khususnya dengan orang tua dan teman-teman, untuk mendapatkan dukungan sosial dan psikologis yang diperlukan.
8. Dukungan dari Keluarga:
Mendeskripsikan peran positif keluarga dalam memberikan dukungan psikologis, serta cara keluarga dapat membantu membangun rasa percaya diri dan keberanian.
FENI APRIYANI
Digital Marketing
Kategori: Fisioterapi
Tags: skoliosis, permasalahan tulang belakang, fisioterapi, terapis, tulang rusuk, skoliosis tipe C