• kei.medika@gmail.com
  • +628117450412
Penjelasan tentang Jalur Vaksinasi COVID-19

Beredar kabar di dunia maya alias media sosial (medsos) bahwa vaksin Corona di Indonesia bisa didapatkan melalui jalur pre-order. Melalui kabar yang beredar, vaksin COVID-19 bisa didapatkan dengan jalur mandiri. Namun, hingga kini informasi tersebut masih belum jelas kebenarannya dan dibantah pihak terkait. 

 

Informasi seputar jalur pemesanan mandiri Vaksinasi COVID-19 diduga beredar setelah kedatangan 1,2 juta dosis vaksin corona ke Indonesia. Seperti diketahui, vaksin pertama dari Sinovac sudah diterima pada 6 Desember 2020 lalu. Saat ini, vaksin tengah disimpan di Bandung sambil menunggu rencana distribusi vaksin selanjutnya untuk membantu memutus mata rantai penularan virus corona. 

Tidak Sepenuhnya Benar

Informasi seputar jalur vaksinasi COVID-19, terutama vaksin Sinovac yang beredar ternyata tidak sepenuhnya benar. Pihak terkait, Bio Farma, megaku hingga kini masih mengkaji dan mengevaluasi skema yang akan digunakan dalam mendistribusikan vaksin corona. Meski begitu, pihak Bio Farma mengaku tengah menanti izin penggunaan vaksin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Melansir kompas.com, Bio Farma mengaku masih terus mengembangkan sistem yang akan digunakan untuk pemasaran vaksin COVID-19. Kemungkinan, vaksin akan disebar melalui penyedia atau fasilitas layanan kesehatan maupun secara mandiri. Jalur vaksin melalui penyedia layanan kesehatan seperti rumah sakit atau klinik, disebut masih dalam proses pendaftaran dan verifikasi. 

Sementara untuk jalur mandiri, nantinya jalur vaksinasi akan dilakukan melalui asosiasi-asosiasi resmi. Maka dari itu, pihak penyedia vaksin mengimbau agar masyarakat tidak terlalu terburu-buru, terutama dalam mempercayai informasi yang beredar di internet. Disarankan untuk menunggu pengumuman resmi dari pemerintah terkait petunjuk teknis jalur vaksinasi COVID-19. 

Vaksin dari Sinovac Biotech sudah masuk Indonesia pada awal Desember 2020 lalu. Vaksin ini masuk dalam daftar vaksin Corona yang mendapat persetujuan edar, setelah sebelumnya mengumumkan hasil uji coba tahap 3. Vaksin ini sudah diuji di beberapa negara, salah satunya di Indonesia. Selama uji coba, perusahaan mengklaim bahwa vaksin ini cukup aman karena tidak menimbulkan efek samping parah serta bisa menghasilkan tanggapan kekebalan tubuh.

Vaksin Sinovac sendiri diklaim bisa memicu respons antibodi untuk melawan infeksi virus. Katanya, antibodi ini bisa muncul dengan cepat, hanya dalam waktu empat minggu setelah imunisasi. Nah, setelah itu akan diberikan dosis kedua vaksin. Dosis kedua akan diberikan dengan rentang waktu 14 hari. Meski begitu, hasil dari tahap akhir pada fase III sangatlah penting untuk memastikan respons kekebalan tubuh yang dihasilkan, apakah vaksin ini cukup untuk melindungi setiap orang dari serangan infeksi dari virus corona.

Virus corona alias COVID-19 hingga kini masih menjadi pandemi di hampir seluruh bagian dunia. Kehadiran vaksin Corona menjadi hal yang sangat ditunggu, karena diharapkan bisa memutus mata rantai penularan virus. Namun, perlu diingat bahwa kewaspadaan terhadap virus corona sebaiknya tidak berkurang, sekalipun vaksinasi sudah mulai dilakukan nanti. 

Sangat penting untuk melindungi diri sendiri dan orang terdekat. Seperti diketahui, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghindari penularan virus adalah dengan selalu menjaga kebersihan, rajin mencuci tangan dengan sabun, gunakan masker, serta menjaga jarak aman dan hindari kerumunan. 

  • Kategori: Kesehatan
  • Tags: