• kei.medika@gmail.com
  • +628117450412
PEMERIKSAAN FUNGSI HATI SECARA RUTIN

fungsi hati adalah tes darah yang digunakan untuk menilai kondisi kesehatan organ hati yang bisa dilakukan, baik secara rutin maupun ketika terjadi penyakit pada hati. Tes ini dilakukan dengan mengukur kadar senyawa kimia tertentu dalam darah, lalu membandingkannya dengan nilai normal senyawa kimia tersebut. Bila hasil pengukuran zat kimia menunjukkan kadar yang tidak normal, maka kemungkinan besar terdapat penyakit hati atau kerusakan hati.

Untuk mendapatkan hasil mengenai kondisi kesehatan hati yang akurat, kamu biasanya perlu menjalani beberapa jenis tes fungsi hati. Ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan hati kamu dari berbagai aspek. Dari berbagai jenis tes yang ada, berikut ini jenis tes fungsi hati yang paling umum dilakukan:

·         Tes Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT) atau Alanine Transaminase (ALT)

Tes ini dilakukan untuk mengetahui kadar enzim SGPT di dalam darah. Normalnya, enzim SGPT lebih banyak ditemukan di dalam sel-sel hati dan sedikit di dalam darah. Namun, bila sel-sel hati rusak, maka enzim SGPT yang ada di sel-sel hati akan terlepas ke dalam darah, sehingga kandungan enzim tersebut di dalam darah akan meningkat.

·         Tes Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase (SGOT) atau Aspartat Aminotransferase (AST)

Tes yang satu ini berguna untuk mengukur kadar enzim SGOT di dalam darah. Hampir sama seperti enzim SGPT, normalnya enzim SGOT juga ditemukan dalam jumlah yang sedikit di dalam darah. Namun, bila terjadi kerusakan liver, maka kadar enzim SGOT di dalam darah akan meningkat.

·         Tes Albumin

Albumin adalah protein yang diproduksi hanya oleh hati. Fungsi albumin dalam darah, yaitu untuk memberikan nutrisi bagi jaringan, mencegah kebocoran cairan dari pembuluh darah dan membantu perpindahan hormon, serta vitamin dan senyawa lain di dalam darah. Bila kadar albumin dalam darah lebih rendah dari yang seharusnya, maka itu berarti hati tidak berfungsi dengan baik.

·         Tes Bilirubin

Bilirubin adalah produk dari sisa penghancuran sel darah merah yang dihasilkan oleh hati. Bilirubin ini akan dibuang melalui saluran pencernaan bersama eses. Namun bila hati rusak, maka pembuangan bilirubin akan terhambat, sehingga menyebabkan kadar bilirubin dalam darah meningkat.

·         Tes Alkali Fosfatase

Alkali fosfatase adalah sejenis enzim yang biasanya ditemukan di empedu, kantung empedu, dan hati. Konsentrasi enzim ALP akan meningkat bila hati atau kantung empedu mengalami gangguan atau rusak.

·         Tes Gamma-Glutamyl Transferase

 

 

Sementara gamma-glutamyl transferase (GGT) adalah enzim yang terdapat di berbagai organ tubuh, tetapi konsentrasinya paling tinggi di hati. GGT akan meningkat bila hati atau saluran empedu rusak.

Siapa Saja yang Memerlukan Tes Fungsi Hati

Orang-orang yang mengidap penyakit hati atau liver, seperti hepatitis atau sirosis, serta masalah pada kantung empedu dan salurannya, misalnya batu empedu, sebaiknya menjalani tes fungsi hati. Pengidap penyakit hati biasanya akan mengalami gejala-gejala berupa:

  • Urine berwarna gelap seperti teh;
  • Feses berwarna pucat;
  • Sakit kuning (jaundice);
  • Mual dan muntah;
  • Lemas;
  • Nyeri perut;
  • Gatal-gatal; dan
  • Diare.

Selain itu, tes fungsi hati juga bisa dilakukan oleh ibu yang sedang merencanakan kehamilan, pengidap penyakit hati yang sedang menjalani pengobatan untuk mengetahui efektivitas obat yang dikonsumsi, serta orang yang ingin mengetahui keberhasilan terapi.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Liver Function Tests.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Liver Function Tests.

 

ANNISA ADRIANI ANUGRAH
ANNISA ADRIANI ANUGRAH
Manager SDM
  • Kategori: Ibu dan Anak
  • Tags: Kesehatan, Klinik pratama, Klinik kecantikan, Penyakit, Nutrisi, siku, Klinik pratama, Jambi