• kei.medika@gmail.com
  • +628117450412
Normalkah Bayi Suka Berteriak

Bayi suka berteriak terkadang bikin Moms merasa cemas dan kebingungan. Sebagai orang tua, Moms tentu akan bertanya-tanya apakah ini hal yang normal? Apalagi jika terjadi secara berulang. Untuk mengetahui jawabannya,

 

Tidak bisa dimungkiri bahwa suara teriakan bayi yang terjadi secara berulang sering kali mengganggu, apalagi jika Si Kecil berteriak tanpa sebab yang jelas. Meskipun kebiasaan suka berteriak ini bisa hilang dengan sendirinya, sebaiknya Mome mengetahui penyebab bayi suka berteriak dan bagaimana cara mengatasinya.

 

Kenapa Bayi Suka Berteriak?

Berteriak, menangis, tertawa, merupakan cara bayi berkomunikasi dan mengungkapkan keinginannya. Hal ini ia lakukan karena kosakata yang dimilikinya masih sangat terbatas. Jadi, bayi suka berteriak adalah hal yang normal.

 

Selain itu, seiring dengan bertambahnya pengetahuan dan keinginan Si Kecil untuk mengeksplorasi banyak hal, ia juga akan semakin berani untuk mengekspresikan diri dan emosinya, termasuk dengan berteriak.

 

Ada beberapa alasan yang membuat bayi suka berteriak, yaitu:

 

Kenapa bayi suka menjerit?

 

Ini merupakan salah satu dari perkembangannya ya Moms. Dulunya bayi kita hanya mengeluarkan suara celotehan tak ada arti, bubbling, nah, sekarang tahapnya menjerit.

 

1. Bayi suka mendengar suaranya sendiri

Saat pertama kali menjerit, pasti dia tersenyum sendiri. Akhirnya dia akan mencobanya keras dan keras lagi sampai dia bosan sendiri.

 

2. Dia suka dengan ekspresi orang disekitarnya

Kalau kita mengernyitkan dahi, tutup kuping, terkejut, atau bilang sama dia, telinga bunda sakit nih, kamu pelan-pelan aja, dia akan semakin bahagia. Semakin keraslah jeritannya.

 

3. Cari perhatian

Mungkin kita para orang dewasa sedang asyik ngobrol, sampai si bayi yang lagi main agak dicuekin. Dia akan menjerit agar semua orang memperhatikan dia. Bayi sepertinya suka jadi pusat perhatian ya Moms.

 

4. Menginginkan sesuatu/bentuk protes

Contohnya seperti kalau ada barang yang mau dipegangnya, terkadang barang tersebut berbahaya untuknya, kalau tidak kita kasih dia akan menjerit.

 

Memang menjerit suatu perkembangan mereka Moms, tapi jangan dibiarkan sampai keterusan hingga bersar ya Moms.

 

Setelah mengetahui alasan-alasan tersebut, Moms harus lebih cermat untuk memahami Si Kecil, ya. Saat Si Kecil suka berteriak, ada beberapa cara yang dapat Bunda supaya ia lebih tenang dan berhenti berteriak, di antaranya:

 

1. Alihkan perhatiannya

Saat bayi suka berteriak secara tiba-tiba, hal pertama yang bisa dilakukan adalah mengalihkan perhatiannya. Misalnya, bawa Si Kecil ke luar ruangan jika ia berteriak di dalam ruangan, sambil mengajaknya memperlihatkan pohon dan hewan peliharaan di sekitarnya.

 

Cara lainnya adalah dengan memberikannya mainan baru atau sesuatu yang bisa ia pegang atau mainkan. Namun ingat, jangan berikan benda dengan permukaan yang tajam ya. Hal itu justru berisiko melukai Si Kecil atau orang di sekitarnya.

 

2. Cari tahu penyebab teriakannya

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa ada banyak alasan bayi suka berteriak. Oleh karena itu, Moms harus lebih cermat memperhatikan apa yang menjadi penyebab teriakan Si Kecil.

 

Jika ia suka berteriak karena cara tersebut selalu berhasil membuatnya mendapatkan apa yang dia inginkan, hal ini bisa mengarah ke tantrum. Jika ia berteriak diikuti dengan nangis kejar, bisa jadi ia mengalami kolik. Begitu pun jika ia berteriak saat bermain bersama temannya, bisa jadi karena ada mainan kesayanagannya yang direbut.

 

Jika sudah mengetahui penyebabnya, Moms akan lebih mudah menghentikan teriakan Si Kecil.

 

3. Abaikan teriakannya

Jika teriakan bayi disebabkan oleh tantrum, apalagi teriakannya terlihat tidak beralasan dan semata-mata supaya diperhatikan, Moms juga bisa mengabaikannya sebentar sembari melihat reaksinya.

 

Jika teriakannya justru mereda dan bayi melanjutkan kegiatannya yang lain atau kembali asik sendiri, mungkin ia hanya ingin diperhatikan sejenak. Namun, jika ia tetap berteriak atau justru menangis sambil memegang bagian tubuhnya, Moms harus segera menenangkannya dan mencari tahu penyebab teriakannya, ya.

 

4. Tetap tenang dan usahakan untuk memahami emosinya

Saat menghadapi bayi suka berteriak, orang tua sebaiknya tetap tenang dan hindari untuk segera memarahi atau membentaknya. Bukannya diam, tindakan ini justru bisa membuat teriakan Si Kecil makin kencang.

 

Coba tunggu sebentar hingga Si Kecil lebih tenang dan biasa diajak untuk berkomunikasi. Lakukan kontak mata dan berikan sinyal bahwa Bunda memahami kekesalannya atau emosinya, misalnya dengan mengatakan, “Moms ngerti kok nak, kamu kesal karena mainanmu diambil, ya.”

 

Referensi

Bradly, S. Baby Center (2022). How to Calm Your Screaming Toddler.

Garbi, L. Verywell Family (2022). 9 Reasons Your Toddler Might Be Having A Tantrum.

White, J. Verywell Family (2021). Understanding Your Baby’s Tantrums.

ANNISA ADRIANI ANUGRAH
ANNISA ADRIANI ANUGRAH
Manager SDM
  • Kategori: Ibu dan Anak
  • Tags: Kesehatan, Klinik pratama, Klinik kecantikan, Penyakit, Nutrisi, siku, Klinik pratama, Jambi