Cacar air adalah
penyakit menular yang umumnya dialami oleh anak-anak. Meskipun sering kali
dianggap sebagai penyakit ringan dan sembuh dengan sendirinya, ada beberapa
mitos yang berkembang seputar cacar air dan dampaknya dalam jangka panjang.
Artikel ini akan membahas beberapa mitos yang umum terkait cacar air dan
mengklarifikasi fakta yang sebenarnya.
Mitos:
Setelah sembuh dari cacar air, seseorang kebal seumur hidup.
Fakta:
Meskipun cacar air
dapat memberikan kekebalan jangka panjang setelah infeksi, kekebalan ini tidak
selamanya. Sebagian besar orang yang pernah terkena cacar air akan memiliki
kekebalan seumur hidup terhadap virus varicella-zoster (VZV), yang menyebabkan
cacar air. Namun, ada kemungkinan kecil bahwa kekebalan ini bisa menurun
seiring berjalannya waktu, terutama pada orang yang sistem kekebalan tubuhnya
melemah. Ini bisa meningkatkan risiko terserang herpes zoster (cacar ular) di
kemudian hari.
Mitos:
Hanya anak-anak yang bisa terkena cacar air.
Fakta:
Cacar air umumnya
dikaitkan dengan anak-anak, karena mereka rentan terhadap infeksi tersebut.
Namun, orang dewasa yang belum pernah terkena cacar air atau divaksinasi juga
dapat terinfeksi. Jika seseorang tidak pernah mengalami cacar air atau
divaksinasi, maka mereka rentan terhadap infeksi ketika terpapar virus
varicella-zoster.
Mitos:
Cacar air hanya menyebabkan ruam kulit dan gatal-gatal ringan.
Fakta:
Meskipun cacar air
biasanya ditandai dengan ruam kulit berisi bintik-bintik merah yang gatal,
penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi serius, terutama pada orang dengan
sistem kekebalan tubuh yang lemah. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi
meliputi infeksi bakteri pada ruam cacar air, pneumonia, masalah pernapasan,
dan masalah pada otak atau saraf. Jarang terjadi, tetapi cacar air juga dapat
menyebabkan komplikasi jangka panjang seperti penyakit kulit kronis.
Mitos:
Tidak ada pengobatan untuk cacar air.
Fakta:
Saat ini, tidak ada
pengobatan spesifik yang dapat menyembuhkan cacar air. Namun, perawatan
suportif dapat membantu meredakan gejala dan mencegah infeksi sekunder.
Perawatan tersebut dapat mencakup menggaruk ruam yang gatal dengan hati-hati,
menjaga kebersihan kulit, mengonsumsi makanan bergizi, dan minum banyak cairan.
Untuk orang yang berisiko tinggi terhadap komplikasi, seperti orang dewasa atau
orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, obat antivirus mungkin
direkomendasikan untuk mengurangi keparahan penyakit.
Mitos:
Vaksin cacar air tidak efektif.
Fakta:
Vaksin cacar air telah
terbukti sangat efektif dalam mencegah penyakit ini. Vaksinasi rutin anak-anak
dengan vaksin cacar air telah mengurangi jumlah kasus cacar air secara
signifikan di banyak negara. Vaksin cacar air tidak hanya melindungi individu
yang divaksinasi, tetapi juga membantu melindungi populasi secara keseluruhan
dengan mengurangi penyebaran virus. Meskipun jarang, tetapi mungkin ada kasus
infeksi cacar air pada individu yang telah divaksinasi. Namun, gejalanya
biasanya lebih ringan dan lebih singkat dibandingkan dengan mereka yang tidak
divaksinasi.
Cacar air adalah
penyakit menular yang dapat memberikan kekebalan jangka panjang terhadap virus
varicella-zoster. Meskipun sebagian besar orang yang sembuh dari cacar air
memiliki kekebalan seumur hidup, kekebalan tersebut tidak selamanya dan bisa
menurun seiring waktu. Cacar air juga dapat menimbulkan komplikasi serius,
terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Penting untuk
memahami fakta seputar cacar air dan memastikan anak-anak dan orang dewasa yang
rentan menerima vaksinasi cacar air untuk melindungi diri mereka sendiri dan
orang lain dari penyakit ini.
Untuk itu, konsultasikanlah semua keluhan anda bersama Kei Medika. Konsultasi dapat dilakukan secara langsung di klinik Pratama Kei Medika dan secara online melalui Whatsapp ( 0811-7450-412) dan instagram kita @keimedika