Sunat perempuan adalah prosedur yang melibatkan
pengangkatan sebagian atau seluruh alat kelamin wanita bagian luar. Sunat
perempuan tidak dilakukan atas alasan medis, dan justru dapat menimbulkan
dampak negatif bagi kesehatan.
Istilah sunat perempuan sebenarnya tidak tepat. Istilah yang lebih tepat untuk
prosedur ini adalah mutilasi alat kelamin perempuan (female genital
mutilation). Pasalnya, bukan hanya kulup atau lipatan kulit yang
mengelilingi klitoris yang diangkat dalam prosedur ini, tetapi juga
klitoris itu sendiri. Namun, berbeda dari sunat
pada anak laki-laki yang bermanfaat, sunat pada anak perempuan tidak diperlukan
dan malah berbahaya. Itulah mengapa prosedur ini masih menjadi kontroversial di
banyak negara. Ketahui fakta-fakta tentang sunat anak perempuan di sini.
Ada Berbagai Jenis Sunat Anak
Perempuan
Bila pada anak laki-laki, sunat
dilakukan dengan membuang kulit penutup depan dari penis atau dikenal juga
dengan prepusium, sunat pada anak perempuan biasanya dilakukan dengan memotong
atau melukai sedikit kulit penutup (prepusium) klitoris. Sunat anak perempuan
bisa diklasifikasikan menjadi 4 jenis, yaitu:
·
Tipe 1: ini
adalah pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar klitoris (bagian luar yang
terlihat dari klitoris), dan atau kulit klitoris (lipatan kulit yang
mengelilingi kelenjar klitoris).
·
Tipe 2: ini
adalah pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar klitoris dan labia minora
(lipatan bagian dalam vulva), dengan atau tanpa pengangkatan labia mayora
(lipatan luar kulit vulva).
·
Tipe 3:
dikenal juga sebagai infibulasi, ini adalah tindakan menyempitkan lubang vagina
dengan cara membuat segel penutup. Segel tersebut dibentuk dengan memotong atau
memposisikan ulang labia minora atau labia mayora, kadang-kadang melalui
jahitan, dengan atau tanpa pelepasan preputium klitoris dan kelenjar.
·
Tipe 4: Ini
termasuk prosedur berbahaya lainnya pada alat kelamin wanita yang melibatkan
menusuk, menggores, memotong atau membakar area genital.
sekitar 90% kasus sunat perempuan
termasuk dalam tipe 1, 2, atau 4. Sementara sisanya, yaitu sekitar 10% atau
lebih, merupakan sunat perempuan tipe 3.
Dampak Sunat Perempuan bagi
Kesehatan
Sunat
perempuan adalah praktik berbahaya dan dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Oleh
karena itu, Organsisasi Kesehatan Dunia (WHO) menentang segala bentuk sunat
perempuan dan sangat mendesak penyedia layanan kesehatan untuk tidak melakukan
prosedur ini meski pasien atau keluarga pasien memintanya.
Berbeda dengan sunat pria, sunat perempuan tidak
memiliki manfaat apa pun bagi kesehatan. Sebaliknya, prosedur ini justru bisa
menyebabkan beragam keluhan, seperti:
1. Masalah kesehatan mental. Sunat perempuan dapat membuat wanita
yang menjalaninya mengalami trauma psikis dan depresi. Jika berkelanjutan,
gangguan mental ini bahkan dapat menimbulkan keinginan untuk bunuh diri.
2. Kista. Sunat perempuan berisiko menyebabkan
terbentuknya kista dan abses.
3. Perdarahan. Perdarahan bisa terjadi akibat
terpotongnya pembuluh darah pada klitoris atau pembuluh darah lainnya di
sekitar alat kelamin sewaktu prosedur sunat perempuan dilakukan.
4. Gangguan dalam berhubungan
seks. Merusak
jaringan kelamin yang sangat sensitif, terutama klitoris, dapat menyebabkan
penurunan hasrat seksual, nyeri saat berhubungan seks, kesulitan saat
penetrasi penis, penurunan lubrikasi selama bersanggama, dan berkurangnya atau
tidak adanya orgasme (anorgasmia).
5. Nyeri terus-menerus. Pemotongan ujung saraf dan jaringan
alat kelamin dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Tak hanya itu, masa
penyembuhannya juga menyakitkan.
6. Infeksi. Infeksi dapat terjadi akibat
penggunaan alat yang sudah bekas pakai dan sudah terkontaminasi. Banyak jenis
infeksi yang bisa terjadi akibat prosedur ini. Salah satunya adalah tetanus yang
dapat menyebabkan kematian.
7. Gangguan berkemih. Wanita yang menjalani sunat
perempuan dapat mengalami gangguan dalam berkemih, seperti nyeri saat kencing
atau bahkan tidak bisa buang air kecil.
8. Gangguan dalam persalinan. Akibat jalan lahir yang mengecil,
sunat perempuan, terutama pada tipe 3, dapat menyebabkan persalinan menjadi
sulit, robekan pada jalan lahir, perdarahan setelah melahirkan, dan
persalinan yang lama hingga mengancam nyawa ibu maupun bayi.
Dampak Sunat pada Kehamilan.
Beberapa wanita yang disunat mungkin
sulit untuk hamil, dan mereka yang hamil bisa mengalami masalah saat
melahirkan. Prosedur ini tidak memberikan manfaat dan justru bisa mengancam
jiwa, WHO menentang bentuk sunat pada anak perempuan dan menentang penyedia
layanan kesehatan untuk melakukan prosedur tersebut. Sunat pada anak perempuan
juga diakui secara internasional sebagai pelanggaran hak asasi perempuan dan
wanita.
Sunat Menyebabkan Masalah Seksual
Sunat bisa membuat perempuan
mengalami kesulitan atau rasa sakit saat berhubungan seksual. Hal ini juga bisa
mengakibatkan berkurangnya hasrat seksual dan kurangnya sensasi yang
menyenangkan saat melakukan aktivitas seksual. Namun, dalam beberapa kasus,
prosedur operasi yang disebut deinfibulasi mungkin direkomendasikan dokter
untuk membantu meringankan dan memperbaiki beberapa gejala seksual tersebut.
Itulah efek samping sunat pada perempuan. untuk mendapatkan layanan yang lain anda bisa hubungi Kei Medika. Anda juga bisa
berkonsultasi dengan dokter secara online menggunakan aplikasi Kei Medika di
playstore atau bisa kunjungi langsung layanan dokter spesialis /umum atau bisa juga layanan keperawatan
Referensi :
https://www.alodokter.com/lebih-mengenal-sunat-perempuan-dan-dampaknya-bagi-kesehatan#:~:text=Sunat%20perempuan%20adalah%20prosedur%20yang,menimbulkan%20dampak%20negatif%20bagi%20kesehatan. Diakses pada tanggal
14 Desember 2022
https://www.halodoc.com/artikel/5-fakta-seputar-sunat-pada-anak-perempuan. diakses pada tanggal
14 Desember 2022
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemotongan_kelamin_perempuan . diakses pada
tanggal 14 Desember 2022