Pengertian
Atresia
bilier adalah kondisi kelainan pada saluran empedu bayi yang baru lahir,
kondisi ini bisa menyebabkan sirosis (kerusakan hati). Kelainan yang terjadi
pada saluran empedu merupakan salah satu penyakit yang langka, kelainan ini
baru bisa diketahui ketika bayi sudah lahir. Jika tidak diketahui sejak dini
penyakit ini bisa berakibat fatal untuk bayi.
Bayi
atresia bilier mengalami penyumbatan pada saluran empedunya, yang seharusnya
saluran empedu bisa menyaring racun menjadi tidak berfungsi. Sehingga membuat
kerusakan pada hati.
Penyebab atresia
bilier
Penyakit
ini bukanla penyakit keturunan, penyakit atresia bilier merupakan penyakit
bawaan lahir. Sebenarnya penyakit atresia bilier belum diketahui secara pasti
apa penyebabnya. Namun beberapa dokter mengatakan bahwa penyakit ini bisa saja
di sebabkan oleh virus dan bakteri yang menginfeksi ibu yang sedang hamil.
Penyebab atresia bilier lainnya yaitu, paparan zat beracun ketika didalam
kandungan, gangguan perkembangan hati pada saat dalam kandungan dan kelainan
genetik.
Gejala atresia bilier
Tanda
atau gejala yang dialami bayi atresia bilier yang paling umum adalah kulit dan
mata yang berwarna kuning setelah dua atau tiga minggu setelah lahir, hal ini
dikarenakan bilirubin pada bayi atresia bilier sangat tinggi. Urin berwarna
gelap, kemudian tampak feses yang berwarna pucat dan berbau menyengat. Selain
itu gejala yang biasa terjadi adalah penurunan berat badan serta terhambatnya
perkembangan bayi.
Pengobatan atresia bilier
Pengobatan
atresia bilier bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan operasi kasai
ataupun transplantasi hati. Prosedur kasai merupakan pembedahan yang dilakukan
oleh dokter untuk menyambung usus ke saluran empedu bayi sehingga dapat
mengalirkan cairan empedu. Setelah prosedur pembedahan tersebut, bayi diberikan
antibiotik agar tidak terjadi infeksi. Akan ada banyak obat-obatan lainnya yang
mungkin diberikan oleh dokter untuk membantu proses pemulihan bayi atresia
bilier. Agar mendapatkan hasil yang efekti, prosedur kasai ini harus dilakukan
sebelum usia bayi menginjak dua bulan.
Tidak
menutup kemungkinan prosedur kasai yang dilakukan akan gagal. Jika terjadi
kegagalan pada prosedur ini, maka bayi atresia bilier membutuhkan transplantasi
hati. Penyakit atresia bilier yang dialami bayi merupakan penyakit yang sangat
serius bahkan bisa berakibat kematian pada bayi. Lakukan konsultasi dengan
dokter kandungan atau bidan saat anda mengandung untuk mengantisipasi
terjadinya atresia bilier pada bayi anda.
Jika
bayi anda mengalami gejala yang sama dengan atresia bilier, maka segera
konsultasi dengan dokter melalui aplikasi kei medika untuk mendapat diagnosis
dan penanganan yang tepat.
Referensi
:
https://www.halodoc.com/kesehatan/atresia-bilier. Diakses pada
tanggal 04 Februari 2022
https://www.alodokter.com/kenali-gejala-atresia-bilier-dan-cara-mengatasinya. Diakses pada
tanggal 04 Februari 2022
https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/penyakit-pada-anak/atresia-bilier/. Diakses pada
tanggal 04 Februari 2022