Tanam benang adalah prosedur kosmetik
minimal invasif untuk mengencangkan kulit di wajah. Selama prosedur tanam
benang, ahli bedah kosmetik menggunakan benang untuk menarik bagian kulit untuk
mengurangi kulit kendur yang membuat tampilan jadi tua.
Jika kamu memiliki kulit kendur di
wajah, ini dapat menyebabkan kulit di area tersebut tampak turun atau berkerut.
Dengan prosedur tanam benang, kulit yang kendur bisa ditarik, sehingga terlihat
lebih kencang.
Seperti Apa Prosedur Tanam Benang?
Sebelum Anda menjalani tanam benang, dokter umumnya
akan menyuntikkan atau mengoleskan obat bius lokal di area wajah
Anda. Setelah obat bius bekerja, dokter baru memasukkan benang khusus ke bawah
kulit. Benang yang tertanam di bawah kulit wajah berguna untuk merangsang
pembentukan kolagen, memberikan efek penarikan pada kulit yang kendur, dan
mengencangkan jaringan penyangga kulit.
Berbeda dengan tarik benang, pada prosedur tanam
benang, benang yang ditanamkan tidak ditarik. Hal ini membuat efek pengencangan
kulit yang kendur tidak senyata tarik benang dan hasilnya pun tidak secepat
tarik benang. Namun, tanam benang dapat dikerjakan pada kulit yang sudah sangat
kendur. Prosedur tanam benang biasanya memakan waktu sekitar 1 jam, dan usai
tanam benang pasien sudah bisa langsung pulang.
Tanam benang bermanfaat untuk
meningkatkan penampilan dan rasa percaya diri dengan cara membuat kulit wajah
terlihat lebih kencang dan lebih muda. Biasanya area kulit yang dirawat adalah
rahang, garis alis, area bawah mata, pipi, dan dahi. Prosedur tanam
benang dapat bermanfaat bagi siapa saja yang ingin mengurangi munculnya
kerutan, kulit kendur, atau rahang awal. Prosedurnya pun akan dilakukan di
bawah anestesi lokal.
Ini berarti pengangkatan benang adalah
pilihan yang baik untuk orang-orang dengan kondisi tertentu, yang tidak
memungkinkan mereka untuk operasi di bawah anestesi umum. Misalnya pada
pengidap tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular.
Risiko Tanam Benang yang dapat terjadi
Tanam benang dianggap sebagai
prosedur berisiko rendah, namun efek samping dan risiko komplikasi tetap ada.
Meski begitu, efek samping tanam benang lebih kecil daripada
prosedur operasi plastik.
Berikut ini efek samping yang tidak
jarang terjadi setelah melakukan tanam benang:
Selain efek samping di atas, ada juga kemungkinan
15-20 persen terjadinya komplikasi, termasuk lesung pipit. Namun, kemungkinan
komplikasi ini kecil dan bisa diperbaiki dengan mudah. Berikut komplikasi tanam
benang yang perlu diwaspadai:
·
Reaksi alergi terhadap
obat bius atau bahan benang yang ditanam pada wajah.
·
Perdarahan
akibat prosedur yang dilakukan di bawah kulit kamu.
·
Terbentuk
‘lesung pipit’ atau tarikan yang terlihat di tempat benang dimasukkan.
·
Migrasi atau
gerakan benang yang tidak disengaja yang mengakibatkan kulit terlihat
menggumpal atau menonjol.
·
Rasa sakit
di bawah kulit karena benang terlalu kencang atau dipasang di tempat yang tidak
tepat.
·
Infeksi di
area prosedur.
Dari semua risiko tanam benang, infeksi adalah yang
paling perlu diwaspadai. Segera hubungi dokter kulit kamu bila kamu mengalami:
·
Keluarnya
cairan berwarna hijau, hitam, coklat atau merah di area prosedur.
·
Pembengkakan
pada kulit tidak kunjung membaik setelah lebih dari 48 jam.
·
Sakit kepala
persisten.
·
Demam.
Setelah
mengetahui manfaat serta efek samping tanam benang . Apabila anda ingin
mendapatkan layanan kami silakan download aplikasi keimedika playstore atau
bisa kunjungi kami ke klinik kei medika khusunya warga Jambi .
Referensi
:
https://www.halodoc.com/artikel/pahami-risiko-melakukan-tanam-benang-pada-wajah diakses pada tanggal
4 Desember 2022
https://www.halodoc.com/kesehatan/tanam-benang diakses pada tanggal
4 Dessember 2022
https://www.alodokter.com/tertarik-melakukan-tanam-benang-baca-dulu-infonya-di-sini diakses pada tanggal
4 Desember 2022