• kei.medika@gmail.com
  • +628117450412
Mana yang Lebih Baik  Buat Kamu, Ladies? Pembalut, Menstrual Cup, atau Tampon?

Saat memasuki masa menstruasi, umumnya wanita di Indonesia menggunakan pembalut yang bebas dijual di pasaran sehingga mudah didapat. Tapi akhir-akhir ini sejak meningkatnya kampanye pengurangan sampah plastik, pembalut ini mulai mendapat perhatian dari aktivis lingkungan. Wah kenapa ya? Jadi Bahan dasar pembalut selain kapas juga digunakan plastik yang terdapat di lapisan terluar bagian bawah dan juga sebagai pembungkus kemasannya. Plastik sulit diuraikan dan selama satu hari saja satu orang sudah menggunakan beberapa pembalut. Sudah berapa banyak sampah plastik dari pembalut yang dihasilkan oleh satu orang saja dalam 1 tahun. 


Maka dari itu muncullah kampanye untuk menggunakan menstrual cup karena tidak menimbulkan residu sampah seperti pembalut. Hal itu berarti bahwa menstrual cup dapat digunakan berkali-kali. Namun selain itu ada jenis lain juga loh selain pembalut dan menstrual cup, yaitu tampon. Wah apa lagi tuh? Yuk simak ulasannya beserta pro dan kontranya, ladies!


  1. Pembalut atau menstrual pads

Sumber socialnewsdaily.com


Pros: Pembalut yang umumnya terdapat bantalan kapas sangat nyaman digunakan. Bentuknya yang tipis jadi mudah untuk dibawa kemana-mana saat dibutuhkan. Jenisnya juga beragam mulai dari variasi ukuran, ketebalan, ketahanan penyerapannya dan juga sebagian ada yang ditambahkan dengan pengharum atau fragrance yang bikin semakin nyaman. Selain itu pembalut sangat mudah didapatkan dimana-mana jika kita sedang butuh dalam keadaan mendesak. 


Cons: Terlepas dari kemudahan-kemudahan yang didapat dari penggunaan pembalut, faktanya pembalut harus sering diganti karena tidak dapat menampung terlalu banyak cairan dalam satu waktu. Selain karena daya tampungnya, pembalut mengandung kapas yang dapat menyerap kelembaban yang mana jika tidak sering diganti maka akan menyebabkan miss V menjadi lembab sehingga mudah terkontaminasi bakteri. Karena sifat pembalut yang harus sering diganti, maka akan semakin meningkat jumlah limbah yang dihasilkan dari penggunaan pembalut. 



  1. Menstrual cup

Sumber www.womantalk.com


Menstrual cup adalah wadah berbentuk kerucut yang berfungsi sebagai penampung cairan saat menstruasi. Benda ini berbahan dasar karet tebal sehingga dapat digunakan berkali-kali hanya dengan mencucinya saja.


Pros: Menstrual cup yang ukurannya relatif kecil juga dapat membuatnya mudah untuk dibawa kemanapun. Karena terbuat dari karet, maka tidak akan mudah rusak dan mudah digunakan. Sifatnya yang elastis membuatnya aman digunakan saat berenang. Pastinya tidak perlu mengganti berkali-kali sehingga tidak ada limbah yang dihasilkan. Hanya dibutuhkan 1 menstrual cup karena daya tahannya mencapai 10 tahun. Menstrual cup juga tidak memiliki daya serap sehingga tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. Sedangkan menstrual cup tidak perlu sering diganti karena daya tampungnya dapat mencapai 12 jam.


Cons: Terlepas dari keunggulannya yang tahan lama. Faktanya penggunaan menstrual cup ini cukup rumit dan tidak praktis. Menstrual cup digunakan dengan cara memasukkannya ke dalam vagina. Hal ini cukup rumit dilakukan oleh sebagian wanita yang belum terbiasa. Menstrual cup memang tidak perlu diganti seperti pembalut. Namun saat penuh, menstrual cup perlu dikeluarkan dan dikosongkan kembali serta dibersihkan terdahulu sebelum digunakan kembali, penggunaannya tidak praktis. Penggunaannya secara internal di dalam vagina juga meningkatkan resiko terkena Toxic Shock Syndrome yang disebabkan oleh  infeksi bakteri. 



  1. Tampon

Sumber www.grid.id


Tampon kurang familiar terdengar di Indonesia. Bentuknya menyerupai tabung yang terbuat dari kapas seutuhnya dan dibawahnya terdapat tali penarik. Penggunaannya juga secara internal.


Pros: Tampon sangat nyaman digunakan karena daya serapnya tinggi sehingga cocok untuk wanita yang mempunyai mobilitas tinggi. Meskipun tampon perlu diganti beberapa jam sekali, namun proses penggantiannya tidaklah serumit menstrual cup sehingga masih tergolong praktis. Penggunaan tampon jauh lebih higienis dibandingkan pembalut yang dapat menyebabkan aliran cairan kemana-mana dan tidak menghasilkan bau. Pemakaian tampon secara internal dapat mengurangi resiko iritasi antara kedua paha seperti yang disebabkan oleh pembalut.


Cons: seperti pemakaian menstrual cup yang digunakan secara internal, tampon juga berisiko lebih tinggi terhadap Toxic Shock Syndrome. Maka penggunaan satu tampon tidak boleh terlalu lama. Penggunaannya juga cukup rumit sehingga tidak cocok untuk sebagian wanita. Tampon juga tergolong tidak eco-friendly karena menghasilkan limbah dari penggunaannya yang berkali-kali. Beberapa studi menunjukkan bahwa bantalan kapas pada beberapa tampon mengandung pemutih berupa pestisida dan klorin yang jika terkena kontak langsung pada vagina bagian dalam akan berakibat fatal.



https://userevive.com/blog/pads-pros-cons-2/

https://www.ailuna.com/green-period-products/https://www.ailuna.com/green-period-products/

https://health.clevelandclinic.org/tired-of-tampons-here-are-pros-and-cons-of-menstrual-cups/

https://www.indiatimes.com/health/healthyliving/pros-and-cons-of-using-tampons-242655.html

https://www.medicalnewstoday.com/articles/325790

https://www.ailuna.com/green-period-products/


 Nur Elva Zuhrah
Nur Elva Zuhrah
  • Kategori: Life Style
  • Tags: pembalut, menstruasi