• kei.medika@gmail.com
  • +628117450412
Ketahui Lebih Lanjut Tentang Kanker Ovarium

Perlu ketelitian untuk mengenali gejala kanker ovarium. Sebab gejala yang muncul sangat mirip dengan penyakit lain yang bukan kanker. Gejalanya berupa perut kembung, nyeri abdomen, kesulitan makan karena cepat kenyang, dan sering berkemih. Jika gangguan bertahan selama lebih dari 2 minggu maka segera hubungi ginekolog di area anda. Kanker ovarium juga menimbulkan gejala yang tidak umum seperti kelelahan, gangguan pencernaan, nyeri punggung (back pain), nyeri saat berhubungan intim, konstipasi, dan menstruasi yang tidak teratur.

 

Jika dirasa memiliki gejala diatas, dokter memerlukan tes tambahan agar diagnosa lebih akurat. Dokter akan memerlukan tes pelvic, USG transvaginal dan pelvic, dan tes radiologi seperti CT scan. Selain itu deteksi dini juga didapat dari tes darah CA-125. CA-125 merupakan substansi yang terkandung pada darah yang menderita kanker ovarium. Jika substansi ini didapatkan dalam jumlah tinggi sebesar 80%, maka penderita sudah memasuki stadium lanjut. Sedangkan jika hanya 50% substansi CA-125 yang didapat maka penderita sedang memasuki fase awal kanker. Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, terkadang dokter membutuhkan kombinasi dari tes-tes tersebut.

 

Food and Drug Administration (FDA) juga telah menyetujui tes OVA1 sebagai tambahan deteksi lanjut kanker pada ovarium. Tes ini bekerja dengan mendeteksi level 5 protein dalam darah yang mengalami perubahan ketika bibit kanker tumbuh. Hasil yang akurat dapat didapat dengan tambahan tes inhibin A dan inhibin B yang mengindikasikan adanya sel tumor granulosa. Pengobatan kanker ovarium biasanya dilakukan dengan operasi pengangkatan sel kanker dan kemoterapi.

 

Kanker ovarium memiliki beberapa jenis. Epithelial ovarian cancer merupakan jenis kanker yang paling umum diderita. Kemudian terdapat tumor stromal yang mana cukup langka terjadi. Jenis lain yang termasuk langka yaitu tumor germ cell yang biasanya menyerang penderita yang masih muda.

 

Hal yang membantu pengenalan gejala kanker ovarium adalah dengan mengenali faktor resiko anda. Bagi yang sudah lanjut usia memiliki resiko lebih tinggi terkena kanker ovarium. Kenali juga riwayat keluar anda yang pernah terkena kanker ovarium, karena ini menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi terhadap munculnya kanker ovarium. Gen yang terdapat pada penderita kanker ovarium adalah BRCA1 dan BRCA2. Penderita sindrom Lynch juga berkemungkinan berkembangnya penyakit kanker ovarium. Gen yang muncul pada sindrom ini adalah BRIP1, RAD51C, dan RAD51D.

 

Gaya hidup yang buruk beserta obesitas juga meningkatkan resiko kanker ovarium. Sumber makanan yang tidak sehat dan berkarsinogen tinggi menjadi pemicu tumbuhnya kanker. Kanker ovarium juga didapat dari terapi penggantian hormon pasca menopause. Penderita endometriosis juga berkemungkinan tinggi dalam memunculkan tumbuhnya sel kanker pada ovarium.

 

Faktor resiko yang terlihat sepele namun tetap harus diwaspadai adalah menstruasi dini dan menopause yang terlambat. Ini terlihat sepele namun jika anda mengalami hal ini, perlu dilakukan deteksi dini. Bagi anda yang belum pernah hamil pun juga sangat meningkatkan resiko kanker ovarium.

 

Agar terhindar dari bahayanya kanker ovarium, perlu dilakukan beberapa hal berikut. Cobalah untuk memilih kontrasepsi yang berupa pil KB. Namun perlu dikonsultasikan juga pemilihan pil KB yang tepat dengan dokter anda, sebab beberapa pil KB juga memiliki resiko tersendiri. Pola makan anda juga perlu dijaga karen sayur-sayuran dan buah-buahan memiliki vitamin tertentu yang membantu mencegah timbulnya sel kanker ovarium. (Nur Elva Zuhrah)

 

 

 

 

https://ocrahope.org/patients/about-ovarian-cancer/?gclid=Cj0KCQjwm9yJBhDTARIsABKIcGZZmWvfSNLoPg9e9W1hoOn1ZKDHY9QATd13IN5ADrgHQOuaxs0Aj9waAofHEALw_wcB

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ovarian-cancer/symptoms-causes/syc-20375941

https://www.cancer.org/cancer/ovarian-cancer.html

  • Kategori: Kesehatan
  • Tags: kanker ovarium