• kei.medika@gmail.com
  • +628117450412
Kenali Lebih Lanjut tentang Macam-Macam Alergi Berikut!

Alergi merupakan reaksi tubuh terhadap zat-zat biasa yang tidak berbahaya bagi tubuh. Namun tubuh penderita alergi menganggap zat tersebut sebagai alergen yang berbahaya bagi tubuh sehingga perlu diserang oleh sistem imun dan dibuang keluar tubuh melalui reaksi alergi.

Saat alergi menyerang, antibodi pun diciptakan oleh tubuh untuk menyerang allergen tersebut. Dengan adanya penyerangan yang dilakukan oleh antibodi, maka dibentuklah histamin yang memunculkan reaksi alergi. Reaksi alergi dapat berupa gatal, pilek, mata berair, dan lain-lain yang berupa gejala serius. Berikut tipe-tipe alergi yang dibedakan berdasarkan penyebabnya.

Alergi tungau debu

Tungau berukuran sangat kecil dan cenderung hinggap di bagian yang berdebu. Karena ukurannya yang sangat kecil maka tungau dapat bersembunyi di sela-sela kain seperti bantal, Kasur,karpet, dan lain-lain. Tungau sangat menyukai lingkungan yang hangat dan lembab.

Gejala alergi yang ditimbulkan adalah berupa hidung dan mata yang menjadi berair, gatal, bengkak, dan memerah. Gejala Diiringi dengan bersin dan hidung yang tersumbat. Untuk Mencegah pemicu alergi ini,maka bersihkanlah rumah anda hingga ke bagian yang sulit dijangkau seperti sela-sela kursi dan sudut ruangan. Gunakanlah penyedot debu agar pembersihan menjadi maksimal.

Alergi makanan

Beberapa jenis makanan tertentu dapat memicu reaksi alergi pada tubuh. Bahkan gejalanya dapat timbul beberapa menit saja setelah mengkonsumsi makanan tersebut. Sumber makanan yang umumnya memicu alergi adalah kacang, susu, produk laut, telur, dan susu kedelai.

Gejala yang ditimbulkan setelah mengonsumsi makanan tersebut adalah mual,muntah, gatal pada kulit, diare, hingga pembengkakan pada mulut. Alergi ini dapat memunculkan gejala yang parah hingga kesulitan bernapas atau asma.

Pengobatan yang diberikan umumnya  suntikan epinephrine  yang dapat dibawa kemana-mana. Sehingga saat tidak sengaja mengkonsumsi makanan tersebut maka suntikan tersebut dapat langsung diberikan.

Alergi obat

Reaksi Alergi obat timbul setelah mengkonsumsi obat-obatan tertentu. Reaksi Yang ditimbulkan adalah berupa ruam, gatal, demam,inflamasi, hidung dan mata berair.gejala dapat menjadi parah dengan timbulnya gejala kesulitan bernafas dan anafilaksis. Anafilaksis adalah gejala alergi yang ekstrim namun jarang.anafilaksis menimbulkan gejala berupa kesulitan bernapas, mual dan nyeri perut, muntah, kepala terasa ringan, detak jantung melemah, penurunan tekanan darah, kejang hingga kehilangan kesadaran.

Alergi gluten

Gluten adalah protein yang terdapat pada gandum maupun produk gandum seperti roti dan pasta. Penderita alergi gluten memiliki penyakit seliak. Gejala yang ditimbulkan menyerang sistem pencernaan seperti diare, sembelit, dan feses yang sangat bau. Gejala Ini diiringi dengan kelelahan, dermatitis herpetiformis, kurangnya zat besi tubuh hingga memicu anemia, gangguan kecemasan, nyeri sendi,dan sakit kepala.

Alergi serbuk sari (pollen)

Serbuk sari yang terhirup melalui hidung akan menimbulkan reaksi alergi pada penderitanya. Gejala yang ditimbulkan adalah inflamasi dan pembengkakan pada jalur masuk hidung dan jaringan pelindung pada mata (conjunctiva) sehingga mata dan hidung menjadi merah dan bengkak. Gejala yang menyertai adalah bersin, hidung gatal dan tersumbat, mata dan hidung yang berair.

Pengobatan yang diberikan adalah antihistamin, anti-leukotrien, nasal steroid, nasal kromolin dan lain-lain. Gejala dapat dikurangi dengan menghindari pemicunya yaitu serbuk sari. Selain itu, terapi imun juga dapat digunakan untuk meredakan gejalanya.

Alergi jamur mold

Mold adalah jenis jamur yang berukuran kecil yang mana sporanya sangat ringan sehingga dapat melayang di udara. Jamur ini dapat berkembang di dalam rumah maupun luar rumah khususnya pada area yang lembab. Sedangkan di luar rumah jamur dapat berkembang di balik tumpukan daun, Jerami, dan di sela-sela tumbuhan atau pepohonan. Jamur menyemprotkan sporanya di masa-masa tertentu khususnya saat udara sedang lembab atau musim hujan.

Gejala umum yang ditimbulkan berupa batuk, bersin, dan hidung berair. Gejala yang tidak biasa ditimbulkan adalah gangguan kulit seperti bentol yang kemerahan. Bahkan gejala dapat menjadi parah hingga munculnya asma.

Alergi bulu hewan

Alergi yang muncul juga dapat disebabkan bulu hewan, termasuk hewan kesayangan anda. Bulu hewan mengeluarkan protein tertentu lewat kelenjar keringat di permukaan kulitnya yang kemudian menempel pada bulu hewan. Hal ini dapat dicegah dengan membersihkan hewan peliharaan dengan rutin beserta kandangnya. Kemudian jika alergi semakin parah ada baiknya anda menjauhi hewan tersebut.

Reaksi alergi yang ditimbulkan adalah batuk,bersin, mata berair, kelopak mata bengkak, dan rasa gatal pada hidung, langit-langit mulut, dan tenggorokan. Alergi yang parah akan menimbulkan reaksi berupa sesak nafas, dada sesak, dan napas yang menjadi nyaring atau mengi.

Alergi sengatan hewan

Sengatan hewan dapat menimbulkan gangguan pada bekas sengatan baik pada penderita alergi maupun yang tidak memiliki alergi. Bagi yang tidak memiliki alergi, bekas sengatan akan menimbulkan bengkak yang memerah. Namun pada penderita alergi, bengkak yang ditimbulkan akan menyebar pada seluruh kulit di sekitar sengatan seperti seluruh bagian tangan atau kaki.

Sengatan hewan dapat menjadi bahaya karena menimbulkan gejala berupa kesulitan bernapas, gatal pada bekas sengatan, bengkak pada wajah,kesulitan menelan, detak jantung meningkat,sehingga tekanan darah yang menurun secara mendadak.

Alergi cuaca / alergi rhinitis

Alergi cuaca terjadi ketika reaksi alergi muncul pada saat tertentu. Alergi in disebut juga hay fever. Pada musim tertentu, pollen dari berbagai tumbuhan akan dirilis ke udara sehingga memicu reaksi alergi. Gejala alergi cuaca adalah bersin, hidung tersumbat,mata dan hidung berair, tenggorokan gatal, hingga telinga tersumbat. Alergi dapat timbul pada cuaca tertentu sepetimusimpanas, musim semi, musim dingin, hingga musim gugur.

Alergi dingin

Reaksi alergi dapat ditimbulkan saat cuaca dingin. Gejala atau reaksi alergi yang ditimbulkan dapat menjadi sangat parah seperti anafilaktik. Alergi dingin dapat dikenal dari perubahan kulit menjadi bengkak saat cuaca sedang dingin.bahkan pada beberapa kasus yang parah alergi juga dapat terjadi pada bagian yang terkena benda yang dingin. Gejala yang sangat parah dapat terjadi seperti gangguan saat bernapas, lidah dan tenggorokan menjadi bengkak, palpitasi, penurunan tekanan darah, shock,hingga pingsan.

Alergi Sulfit

Alergi sulfit didapat saat menjalankan pengobatan yang mengandung sulfit.gejala yang ditimbulkan berupa mata menjadi gatal dan berair, gatal pada kulit, kesulitan bernapas, diare hingga muntah.

Alergi latex

Latex berbahan dasar karet juga memicu alergi. Alergi timbul saat tubuh mengadakan kontak dengan barang berbahan dasar karet seperti balon, kondom, bola karet, sarung tangan karet,dan lain sebagainya. Gejala Yang ditimbulkan adalah gatal, bengkak hingga kemerahan pada area kulit yang tersentuh karet.

 Alergi dapat diketahui dengan serangkaian tes seperti tes kulit dan tes darah untuk melihat antibodi yang terbentuk. Umumnya dokter akan meresepkan obat berupa antihistamin, semprot hidung,kombinasi terapi INCH dan antihistamin,obat tresmat, dan epinephrine. jika anda mengalami gejala alergi di atas setelah mengonsumsi makanan tertentu atau karena sebab yang tidak jelas, maka segeralah untuk menghubungi dokter di Kei Medika.sehingga anda dapat melakukan konsultasi dari rumah. 

 

Referensi:

https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8610-allergy-overview

https://www.healthline.com/health/allergies#takeaway

https://medlineplus.gov/allergy.html

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/drug-allergy/symptoms-causes/syc-20371835

https://www.allergy.org.au/patients/about-allergy/what-is-allergy

https://text2md.com/blog/what-are-the-10-most-common-allergies/

https://www.aafa.org/latex-allergy/

https://www.healthline.com/health/cold-allergy#causes


 Nur Elva Zuhrah
Nur Elva Zuhrah
  • Kategori: Penyakit
  • Tags: alergi, alergen