Diabetes
Pengertian
Diabetes
Diabetes
adalah penyakit kronis atau yang berlangsung jangka panjang yang ditandai
dengan meningkatnya kadar gula darah (glukosa) hingga di atas nilai normal. Ada
dua jenis utama diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Penyebab
Diabetes
Diabetes
disebabkan karena adanya gangguan dalam tubuh, sehingga tubuh tidak mampu
menggunakan glukosa darah ke dalam sel, sehingga glukosa menumpuk dalam darah.
Pada
diabetes tipe 1, gangguan ini disebabkan sistem kekebalan tubuh yang biasanya
menyerang virus atau bakteri berbahaya lainnya, malah menyerang dan
menghancurkan sel penghasil insulin. Akibatnya, tubuh kekurangan atau bahkan
tidak dapat memproduksi insulin sehingga gula yang seharusnya diubah menjadi
energi oleh insulin menyebabkan terjadinya penumpukan gula dalam darah.
Sedangkan
pada diabetes tipe 2, tubuh bisa menghasilkan insulin secara normal, tetapi
insulin tidak digunakan secara normal. Kondisi ini dikenal juga sebagai
resistensi insulin.
Faktor
Risiko Diabetes
Faktor
risiko diabetes tipe 1, antara lain:
1. Faktor
riwayat keluarga atau keturunan, yaitu ketika seseorang akan lebih memiliki
risiko terkena diabetes tipe 1 jika ada anggota keluarga yang mengidap penyakit
yang sama, karena berhubungan dengan gen tertentu.
2. Faktor
geografi, orang yang tinggal di daerah yang jauh dari garis khatulistiwa,
seperti di Finlandia dan Sardinia, berisiko terkena diabetes tipe 1. Hal ini
disebabkan karena kurangnya vitamin D yang bisa didapatkan dari sinar matahari,
sehingga akhirnya memicu penyakit autoimun.
3. Faktor
usia. Penyakit ini paling banyak terdeteksi pada anak-anak usia 4–7 tahun,
kemudian pada anak-anak usia 10–14 tahun.
4. Faktor
pemicu lainnya, seperti mengonsumsi susu sapi pada usia terlalu dini, air yang
mengandung natrium nitrat, sereal dan gluten sebelum usia 4 bulan atau setelah
7 bulan, memiliki ibu dengan riwayat preeklampsia, serta menderita penyakit
kuning saat lahir.
Faktor
risiko diabetes tipe 2, antara lain:
1. Berat
badan berlebih atau obesitas.
2. Distribusi
lemak perut yang tinggi.
3. Gaya
hidup tidak aktif dan jarang beraktivitas atau berolahraga.
4. Riwayat
penyakit diabetes tipe 2 dalam keluarga.
5. Ras
kulit hitam, hispanik, Native American, dan Asia-Amerika, memiliki angka
pengidap lebih tinggi dibandingkan dengan ras kulit putih.
6. Usia
di atas 45 tahun, walaupun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi sebelum usia
45 tahun.
7. Kondisi
prediabetes, yaitu ketika kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tapi tidak
cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes.
8. Riwayat
diabetes saat hamil.
9. Wanita
dengan sindrom ovarium polikistik, yang ditandai dengan menstruasi tidak
teratur, pertumbuhan rambut berlebihan, dan obesitas.
Gejala
Diabetes
Nyatanya,
gejala diabetes akan dialami berbeda-beda oleh tiap pengidapnya. Namun, secara
umum ada beberapa gejala yang akan dialami oleh pengidap diabetes tipe 1 maupun
tipe 2, seperti peningkatan rasa haus, peningkatan frekuensi buang air kecil,
kelelahan terus menerus, gangguan penglihatan, dan terjadinya infeksi terus
menerus. Infeksi yang terjadi umumnya terjadi pada bagian gusi maupun kulit.
Sedangkan pada wanita, waspada infeksi bagian bagian vagina yang bisa menjadi
tanda penyakit diabetes.
Diagnosis
Diabetes
Dokter akan mendiagnosis diabetes pada seseorang dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan darah dan urine.
Pengobatan
Diabetes
Pengobatan
akan disesuaikan dengan jenis diabetes yang kamu alami. Terapi insulin menjadi
salah satu pengobatan yang bisa dilakukan oleh pengidap diabetes tipe 1 maupun
tipe 2. Bahkan, pada diabetes tipe 1 yang cukup berat, tranplantasi pankreas
bisa dilakukan guna mengatasi kerusakan pada pankreas. Sedangkan, pengidap
diabetes tipe 2 akan diberikan beberapa jenis obat-obatan untuk menangani
diabetes tipe 2.
Namun,
umumnya ada beberapa perawatan yang harus dilakukan untuk menurunkan risiko
diabetes, seperti:
1. Melakukan
Pola Makan Sehat
Jika
kamu mengalami penyakit diabetes, sebaiknya atur kembali pola makan yang sehat.
Fokuskan pada pengonsumsian buah, sayur, protein tanpa lemak, dan juga
biji-bijian. Tidak hanya itu, kamu juga perlu mengonsumsi serat dan mengurangi
beberapa jenis makanan, seperti makanan yang mengandung lemak jenuh,
karbohidrat olahan, hingga pemanis buatan. Kamu bisa tanyakan langsung pada
dokter melalui Halodoc untuk pola makan tepat bagi pengidap diabetes.
2. Rutin
Melakukan Aktivitas Fisik
Setiap
orang tentunya membutuhkan aktivitas fisik untuk menjaga kesehatan tetap
optimal. Termasuk pengidap diabetes. Olahraga menjadi satu kegiatan yang bisa
dilakukan untuk menurunkan kadar gula darah dengan mengubahnya menjadi energi.
Kamu bisa memilih untuk melakukan olahraga ringan, seperti berjalan kaki,
berenang, atau bersepeda. Jadikan kegiatan tersebut sebagai rutinitas harian
untuk membantu kamu menghindari kondisi diabetes menjadi lebih buruk.
Pencegahan
Diabetes
Lakukan
beberapa gaya hidup sehat ini untuk mencegah penyakit diabetes:
1. Mempertahankan
berat badan ideal dengan mengonsumsi makanan rendah lemak.
2. Mengonsumsi
makanan tinggi serat seperti buah dan sayur.
3. Mengurangi
konsumsi makanan dan minuman manis.
4. Berolahraga
secara rutin dan banyak melakukan aktivitas fisik.
5. Mengurangi
waktu duduk diam terlalu lama, seperti ketika menonton televisi.
6. Menghindari
atau berhenti merokok.
Baca
juga: Diabetes dan Asam Urat Sama-Sama Perlu Atur Pola Makan
Komplikasi
Diabetes
Baik
diabetes tipe 1 maupun 2 dapat menyebabkan komplikasi berupa kerusakan retina
mata, kerusakan saraf, penyakit stroke dan jantung koroner, kerusakan ginjal,
disfungsi seksual, keguguran, atau bayi lahir mati dari ibu yang mengidap
diabetes.
Kapan
Harus ke Dokter?
Segera
hubungi dokter untuk mendapatkan solusi terbaik jika mengalami gejala-gejala di
atas.
Referensi:
Medical
News Today. Diakses pada 2021. Diabetes: Symptoms, Treatment, and Early
Diagnosis.
Web
MD. Diakses pada 2021.Diabetes Center: Types, Cause, Symptoms, Test, and
Treatments.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Diabetes.