Polip dapat terjadi di hidung maupun usus. Polip Adalah pertumbuhan jaringan yang abnormal pada bagian membrane mukus atau lendir. Pertumbuhan jaringan ini membentuk benjolan. Umumnya polip terdapat pada hidung,usus, hingga rahim. Polip hidung Polip pada hidung tidak menyebabkan rasa sakit dan terbentuk dari hasil peradangan. Meski tidak menimbulkan nyeri,namun polip ini dapat mengganggu saluran pernapasan. Meski polio dapat menyerang berbagai kalangan, namun polip hidung lebih umum menyerang pria daripada wanita. Polip Hidung spesifiknya tumbuh di sekitar sinus sehingga sinus pun terhambat. Resiko Terjadinya polip sinus akan meningkat bila anda mengalami infeksi sinus kronis, alergi,asma, fibrosis kistik. Polip Hidung memiliki gejala sebagai berikut: Hidung tersumbat hingga sulit bernapas Indera Penciuman berkurang Postnasal drip Nyeri wajah Sakit kepala Penglihatan terganggu Sleep apnea – dan henti napas saat tidur Jika anda memiliki gejala di atas, maka untuk memastikannya maka polip hidung didiagnosa dengan jalan sebagai berikut: CT Scan Tes alergi tusuk kulit Tes fibrosis kistik Polip Rahim Meski polip juga terdapat pada rahim, namun polip jenis ini tidak dapat menyebabkan kanker. Polip rahim sangat umum terjadi pada wanita yang berusia 40 tahun. Polip rahim memiliki gejala sebagai berikut: Jadwal Menstruasi tidak teratur Volume darah lebih banyak dari biasanya Terdapat bercak darah dari vagina diantara dua jadwal menstruasi Sedangkan wanita yang memiliki faktor resiko berikut berisiko lebih besar terhadap timbulnya polip rahim, yaitu: Obesitas Menjalani Pengobatan kanker payudara seperti tamoxifen Terapi penggantian hormon Riwayat keluarga yang mengalami Sindrom Lynch dan Sindrom Cowden Wanita yang berusia 20 hingga 40 tahun Polip Rahim dapat didiagnosa dengan jalan Ultrasonografi transvaginal, Hysterosonography. Histeroskopi, dan biopsi endometrium. Polip usus Seperti polip hidung, polip usus kerap tidak menimbulkan gejala dan ukurannya biasanya kecil. Polip Usus dapat berubah menjadi kanker usus yang dilihat dari ukuran, jumlah, dan anatomi jaringannya. Namun jika dapat dideteksi dari dini,maka kanker usus dapat dicegah. Polip usus terjadi karena perubahan materi genetik pada dinding usus. Kelainan materi genetik ini pencegah penuaan sel sehingga sel yang seharusnya sudah mati menjadi bertahan. Namun polip yang sudah berukuran besar dapat menimbulkan gejala seperti berikut: Gangguan buang air besar Polip dapat memicu diare dan sembelit pada polip yang berukuran besar. Warna feses yang berubah Feses penderita polip akan berwarna merah dan bercampur darah,sehingga saat telah keluar warnanya dapat menjadi hitam dengan noda-noda merah. Nyeri perut Kulit Menjadi pucat Anemia Akibat kekurangan zat besi Kelelahan hingga pingsan Selain itu kemungkinan terjadinya polip cukup tinggi pada seseorang dengan faktor resiko sebagai berikut; Berusia lebih dari 50 tahun Memiliki Riwayat keluarga yang pernah menderita polip dan kanker usus besar Memiliki Penyakit kolitis ulseratif dan penyakit Crohn Menderita diabetes tipe 2 akut Mengalami obesitas Merokok dan konsumsi alkohol Konsumsi Makanan tinggi lemak dan rendah serat Polip usus dapat didiagnosa menggunakan kolonoskopi, barium enema, uji feses, dan flexible sigmoidoscopy. Selain itu polip usus berisiko terhadap orang yang memiliki anggota keluarga yang juga mengalami polip. Polip dapat disembuhkan hanya dengan bantuan pengangkatan menggunakan endoskopi ataupun operasi. Polip memiliki jenis yang dibedakan berdasarkan bentuknya sebagai berikut: Polypoid polip – polip jenis ini berbentuk jamur karena polip yang tumbuh memiliki tangkai. Sessile polyp – benjolan yang tumbuh pada dinding usus tidak terdapat tangkai. Flat polyp – bentuknya tidak berupa benjolan sehingga sulit terdeteksi. Sedangkan berdasarkan kecenderungannya berkembang menjadi kanker,polip dibedakan sebagai berikut: Adenomatous polyp – polyp jenis ini adalah paling umum terdeteksi. Selain itu, polip jenis inilah yang paling umum berkembang menjadi kanker usus. Genetic adenomatous polyp syndromes – polip jenis ini umumnya diturunkan ke bayi yang masih berada di kandungan oleh ibu yang juga sedang menderita polip. Hyperplastic polyp – polyp ini tidak seperti polip sebelumya yang berisiko menjadi kanker. Hyperplastic polyp tidak akan berkembangmenjadi kanker kecuali jika tumbuh di bagian usus besar yang vertikal. Polip usus dapat dicegah dengan perubahan pola hidup yang sehat dan meminimalisir faktor resiko. Tingkatkan asupan sayur dan tinggalkan makanan yang tidak sehat seperti makanan berlemak,makanan olahan, makanan yang termanis, dan lain-lain. Tingkatkan pola asupan kalsium dan vitamin D sebagai upaya pencegahan. Jika anda mengalami berbagai gejala di atas, maka sebaiknya segeralah periksakan diri anda ke dokter agar polip tidakberkembang menjadi bersifat kanker. Konsultasikan dari rumah dengan dokter via online melalui aplikasi dan website Kei Medika. Nikmati semua layanannya yang dapat anda akses dari rumah! Referensi: https://www.alodokter.com/polip-hidung https://www.medicinenet.com/colon_polyps/article.htm https://www.alodokter.com/polip-usus https://hellosehat.com/sehat/gejala-umum/polip/ https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/colon-polyps/symptoms-causes/syc-20352875 https://www.healthline.com/health/polyps https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15370-colon-polyps