• kei.medika@gmail.com
  • +628117450412
Kapan Kateter Urin Harus di Ganti atau dibersihkan.

      Kateter urine adalah selang yang dimasukkan kedalam kandung kemih untuk mengalirkan urine. Kateter ini dimasukkan melalui uretra ke dalam kandung kemih, namum metode lain yang disebut pendekatan suprapubik dapat digunakan (Marelli, 2007).      

       Kateter merupakan alat yang dimasukkan ke saluran kencing untuk membantu mengeluarkan urin. Pemasangan selang kateter dilakukan pada beberapa kondisi seperti saat mengalami retensi urin, pada pasien perawatan intensif, pasien akan dioperasi, dan sebagainya.

       Kateterisasi dapat menjadi tindakan yang menyelamatkan jiwa, khususnya bila traktus urinarius tersumbat atau pasien tidak mampu melakukan urinasi. Kateterisasi juga dapat digunakan dengan indikasi lain, yaitu untuk menentukan perubahan jumlah urin sisa dalam kandung kemih setelah pasien buang air kecil, untuk memintas suatu obstruksi yang menyumbat aliran urin, untuk menghasilkan drainase pascaoperatif pada kandung kemih, daerah vagina atau prostat, atau menyediakan cara-cara untuk memantau pengeluaran urin setiap jam pada pasien sakit berat (Smeltzer & Bare, 1996/2002).

Kapan kateter harus diganti?    

       Berdasarkan teori bahwa penggunaan kateter dalam jangka waktu <72 jam dapat mencegah infeksi saluran kemih sedangkan penggunaan kateter dalam jangka waktu yang lama (>72 jam) dapat menyebabkan resiko infeksi saluran kemih. tanpa disadari hal ini dapat menambah penyakit bagi pasien karena adanya kateter yang terlalu lama yang dapat menyebabkan berkembangnya bakteri (Sitorus, 2012).

      Penggunaan kateter kandung kemih menetap, bakteri naik di sepanjang sisi luar kateter pada dinding uretra atau naik ke lumen kateter. Kateter mengganggu mekanisme berkemih normal yang bertindak sebagai pertahanan melawan organisme yang masuk ke dalam uretra. Iritasi lokal pada uretra atau kandung kemih nantinya akan menjadi faktor predisposisi masuknya bakteri ke dalam jaringan (Potter, 2006).

      Bakteri dalam urin (bakteriuria) dapat memicu penyebaran organisme ke dalam aliran darah dan ginjal. Mikroorganisme sering masuk ke dalam saluran kemih melalui rute uretra asenden. Bakteri menempati uretra distal, genetalia eksterna dan vagina pada wanita. Organisme masuk ke dalam meatus uretra dengan mudah dan naik ke lapisan mukosa bagian dalam menuju kandung kemih (Yoshikawa, 1993 dalam Potter, 2006). Menurut Semaradana (2014), sebagian besar bakteri masuk melalui ekstraluminal (66%), dapat terjadi inokulasi langsung saat kateter dimasukkan atau dapat terjadi kemudian jika bakteri dari meatus uretra naik (ascend) sepanjang permukaan luar kateter di mukosa periuretra. Mekanisme intraluminal terjadi karena refluks bakteri dari urobag atau dari area pertemuan kateter dengan urobag yang telah terkontaminasi. Bakteri dapat berkolonisasi di dalam kandung kemih dalam 3 hari. Jika penggunaan kateter lebih lama dari aturan maka akan menjadi tempat yang baik bagi bakteri untuk berkembang biak sehingga kemngkinan infeksi dapat terjadi.

      Hal ini dapat dilihat dalam penelitian Sitorus (2012) dimana penelitian yang dilakukannya kepada 20 responden, dari 14 responden yang penggunaan kateter tidak sesuai dengan aturan (>4 hari) yang mengalami infeski saluran kemih sebanyak 11 responden. Sedangkan menurut Hartawan, Taza, & Sukriyadi (2012) dalam penelitiannya, didapatkan hasil bahwa dari 30 responden, dari 15 responden yang penggunaan kateter tidak sesuai dengan aturan (>4 hari) yang mengalami infeski saluran kemih sebanyak 10 responden.

      Hasil Penelitian menunjukkan terdapat pasien rawat yang mengalami infeksi saluran kemih dan terdapat pasien menggunakan kateter yang tidak sesuai aturan (>7 hari). Terdapat hubungan antara lamanya penggunaan kateter dengan kejadian infeksi saluran kemih.


Bagaimana perawatan kateter?

      Bagi perawat ruangan, disarankan untuk dapat meningkatkan pelayanan dalam hal pemasangan kateter pasien, melakukan perawatan kateter dengan baik dan benar selama pasien terpasang kateter, serta memperhatikan lebih serius dalam pengawasan dan pergantian kateter secara periodik.

      Bakteri juga dapat menginfeksi saluran kemih pada hari kedua dan ketiga setelah kateter dipasang. Karena itu, Anda juga harus memastikan bahwa Anda telah merawat kateter dengan benar. Sebagai upaya mencegah infeksi, Anda dapat menerapkan cara berikut:

  • Selalu membersihkan tangan sebelum dan sesudah merawat kateter.
  • Tidak menekuk, meliukkan, atau melepaskan kateter dari selang pembuangan.
  • Memastikan bahwa posisi kantung penampungan urine lebih rendah dari kandung kemih untuk mencegah aliran balik.
  • Menjauhkan selang dan kantung penampungan urine dari kaki agar tidak tertarik.
  • Memastikan agar ujung selang kateter tidak menyentuh apa pun saat mengosongkan kantung penampungan.

Prinsip mencegah infeksi ini tidak hanya berlaku di rumah sakit, tapi juga di rumah Anda bila Anda masih harus menggunakan kateter. Sebelum pulang dari rumah sakit, tanyakan pada perawat Anda semua hal yang perlu Anda ketahui tentang perawatan kateter. Bila muncul gejala infeksi saluran kemih akibat pemasangan kateter,

 

Jika mengalami gejala tersebut, konsultasikan dengan dokter untuk tindakan terbaik. Apabila anda ingin mendapatkan layanan kami silakan download aplikasi keimedika di playstore dan layanan keperawatan atau bisa langsung datang klinik pratama keimedika di daerah Jambi, teman-teman yang berada di sekitaran daerah Jambi bisa langsung datang.

 

Source :

Hartawan, M., Taza, H. & Sukriyadi. (2012). Hubungan antara pemasangan kateter dengan kejadin infeksi saluran kemih pada pasien rawat inap di RSUD Lapatarai kabupaten Baru. Jurnal STIKES Nani Hasanuddin Makasar, 1(4): 1-8

Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2002). Brunner and Suddarth’s textbook of medical surgical nursing (8th edition). (Alih bahasa: Agung Waluyo, Yasmin Asih, Juli, Kuncara, I Made Kariasa). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. (Buku asli diterbitkan 1996).

ANNISA ADRIANI ANUGRAH
ANNISA ADRIANI ANUGRAH
Manager SDM
  • Kategori: Kesehatan
  • Tags: kateter, urin, fisioterapi, klinik, klinik pratama, klinik kecantikan, kota jambi