Apa itu
mimisan ?
Epistatis
atau yang lebih dikenal dengan mimisan merupakan pendarahan akut yang terjadi
di bagian cuping hidung, lubang hidung ataupun nasofaring. Mimisan sendiri
sering terjadi pada orang di sekitar dan kebanyakan dapat berhenti dengan
sendirinya atau tanpa bantuan medis yaitu dengan cara menahan atau menekan
dibagian hidung penderita. Sehingga dapat dilihat bahwa mimisan merupakan
kejadian kegawatdaruratan yang sering terjadi pada hidung dan juga tenggorokan.
Penyebab
terjadinya mimisan
Mimisan
yang terjadi pada hidung penderita terjadi bisa diakibatkan faktor lokal dan
umum (kelainan sistemik)
Faktor
lokal mimisan antara lain :
-
Idiopatik ( tidak diketahui penyebabnya ),
kejadiannya sering terjadi pada anak dan remaja, mimisan ringan dan terjadi
secara berulang
-
Trauma epistaksis, mimisan yang terjadi
akibat terlalu kencang disaat mengeluarkan ingus, mengorek hidung, serta patah
tulang hidung
-
Iritasi, mimisan yang terjadi diakibatkan
terpapar nya mukosa hidung dengan zat kimia yang akhirnya menimbulkan infeksi
-
Benda asing dan rinolit, hal ini dapat
menyebabkan mimisan ringan disertai cairan ingus yang berbau tidak sedap
Faktor
umum terjadinya mimisan :
-
Adanya penyakit kardiovaskuler seperti
hipertensi dan juga kelainan pembuluh darah ( arterosklerosis, sirosis hepatis,
sifilis dan nefritis kronis )
-
Kelainan darah seperti leukimia,
trombositopenia dan hemofilia
-
Infeksi seperti demam berdarah, influenza,
mobile dan demam tifoid
-
Kelainan endokrin, seperti menarche dan
menophause
Penanganan
mimisan
-
Posisikan duduk dan condongkan kea rah depan
serta hindari mendongakkan kepala, hal ini bertujuan untuk mencegah darah masuk
ke saluran pernafasan
-
Pencet cuping hidung menjadi satu, hal ini
bertujuan untuk menekan pembuluh darah untuk menghentikan pendarahan
-
Kompres dingin pada bagian pangkal hidung,
hal ini bertujuan untuk memperlambat pendarahan terjadi, kompres dapat
dilakukan dengan membungkus es dengan kain atau handuk
-
Jika mimisan tetap terus mengalir dan tidak
segera berhenti, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan
penganan lebih intensif.
Mimisan
yang harus diwaspadai !
Setelah
selesai melakukan tindakan diatas dan mimisan tidak kunjung usai, terlebih saat
sudah lebih dari 30 menit disertai rasa pusing dan mual, maka segera mencari
pelayanan kesehatan terdekat terlebih setelah terjadi kecelakaan ataupun
benturan di daerah kepala dan wajah.
Mimisan
yang terjadi secara berulang juga perlu dikonsultasikan kepada dokter untuk
dicari kemungkinan penyebab, serta sampaikan jika penderita mendapatkan obat
obat untuk pengencer darah seperti aspirin atau warfarin, konsultasikan pada
dokter apakah obatnya harus dihentikan atau cukup dikurangi dosisnya.
Untuk itu,
konsultasikanlah semua keluhan anda bersama Kei Medika. Konsultasi dapat dilakukan
secara langsung melalui klinik Pratama Kei Medika dan secara tidak langsung
melalui chat dokter via aplikasi kei Medika yang dapat diunduh di play store.
Referensi :
Irma, Indah & Ayu Intan. 2013. Penyakit
Gigi, Mulut, dan THT. Nuha Medika : Yogyakarta
Budiman J Bestari, Al Hafiz. 2011. Epistaksis
Berulang dengan Rinosinusitis Kronik, Spina, pada Septum dan Telangiektasis.
Soepardi, Efiaty et al. 2000. Buku Ajar
Ilmu Kesehatan Teling Hidung Tenggorok Kepala Leher Edisi 5. FKUI : Jakarta
Halodoc.com/Langkah Pertolongan Pertama
Mimisan Dengan Tisu. Published 13 Des 2021