Proses penuaan tubuh pasti
terjadi dan sering membuat sebagian orang merasa tidak percaya diri. Anda tidak
perlu khawatir terlihat tua dan keriput karena ada cara rahasia awet muda yang bisa
Anda lakukan sendiri.
Beberapa
orang menginginkan kulit yang tetap sehat, halus, kencang, dan tak keriput
meski usianya sudah tak muda lagi. Hal ini bisa dicapai dengan menjaga sel-sel
tubuh dari paparan radikal bebas serta efek negatifnya. Salah satu caranya
adalah dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan.
Terkadang, kamu tidak menyadari efek negatif dari hal-hal
tertentu pada kulit kita. Pada beberapa kasus, kerusakan akibat kebiasaan kulit
yang buruk bisa memakan waktu berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun, untuk
kemudian muncul. Artinya, ketika kamu menyadari bahwa kulit sudah rusak, maka
perilaku itu telah begitu mendarah daging sehingga sulit untuk dihentikan.
1. Sayuran dan Buah-buahan
Berwarna. Buah dan sayuran berwarna terang diketahui kaya akan antioksidan yang dapat
membantu mencegah kerusakan sel-sel kulit. Contohnya sayuran hijau, tomat,
wortel, semangka, alpukat, dan blueberry. Tidak hanya itu, buah
anggur juga banyak mengandung antioksidan yang mampu menurunkan risiko penuaan
dini pada kulit. Anda juga disarankan untuk mengonsumsi buah-buahan yang
mengandung banyak vitamin C dan E. Selain berfungsi sebagai antioksidan
yang melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas, vitamin C dibutuhkan
untuk membentuk kolagen yang membuat kulit tetap kenyal. Untuk memaksimalkan
efek vitamin C dan vitamin E pada kulit, Anda bisa menggunakan
pelembap yang mengandung kedua vitamin tersebut. Mengonsumsi buah dan sayur
sudah terbukti dapat membantu mencegah timbulnya keriput. Jadi, setiap
kali makan, jangan lupa mengisi setengah piring Anda dengan buah-buahan dan
sayuran, ya.
2. Ikan yang Kaya Omega 3. Omega 3
dalam makanan laut, seperti ikan kembung, tongkol, sarden, dan tuna, membantu
mengobati peradangan kronis, meningkatkan mood, dan melindungi
kulit dari paparan sinar matahari yang berbahaya. Jadi, usahakanlah mengonsumsi
ikan setidaknya 2 porsi setiap minggu. Omega 3 tidak hanya dapat ditemukan
pada hewan, tapi juga pada tumbuhan, seperti kenari, flaxseed,
telur, dan minyak kanola. Konsumsilah juga jenis-jenis makanan ini untuk
mencukupi asupan omega 3 Anda.
3. Makanan Utuh (Whole Foods). Menurut
penelitian, mengonsumsi makanan utuh bisa menurunkan risiko kerutan dan penuaan
dini pada kulit. Contoh makanan utuh yang dianjurkan adalah sayuran,
buah-buahan, kacang-kacangan, telur, yogurt, minyak dengan kandungan lemak
sehat, dan nasi merah. Beberapa ahli juga percaya bahwa manfaat makanan utuh
untuk awet muda adalah berkat kandungan antioksidan, fitokimia, dan lemak
sehat di dalamnya.
4. Teh Hijau. Teh hijau sarat
akan antioksidan polifenol yang dapat melindungi kulit dari bahaya sinar
matahari, mencegah kerusakan pada DNA sel kulit, serta mengurangi efek radikal
bebas. Selain itu, teh hijau juga baik sebagai minuman untuk mencukupi cairan
tubuh.
5. Cokelat. Cokelat
hitam kaya dengan antioksidan flavonoid yang ampuh melindungi kulit dari
kerusakan akibat sinar matahari. Namun, pilihlah cokelat murni (dark
chocolate), bukan cokelat yang sudah banyak ditambahkan gula. Hal ini karena
makanan manis justru dapat membuat kulit lebih cepat mengalami penuaan dini.
Makanan yang
tidak baik untuk kulit wajah
Selain mengonsumsi berbagai jenis makanan yang membuat
wajah glowing, Anda juga perlu membatasi dan menghindari konsumsi makanan yang
tidak baik untuk kesehatan kulit.
Berikut adalah berbagai makanan yang tidak baik untuk
kesehatan kulit:
1. Makanan
olahan. Makanan
olahan merupakan salah satu dari makanan yang tidak baik untuk kulit wajah. Ada
berbagai asal yang membuat konsumsi makanan olahan sebaiknya perlu dibatasi
atau dihindari. Pasalnya, garam dan gula banyak ditemukan dalam sejumlah produk
produk kemasan dan makanan olahan. Terlebih, makanan tidak baik untuk kulit
tidak mengandung nutrisi yang baik untuk kulit. Mengonsumsi makanan ini terlalu
banyak dapat memicu risiko dehidrasi dan peradangan.
2. Makanan
dengan indeks glikemik tinggi. Makanan yang tidak baik untuk kulit berikutnya adalah
makanan dengan indeks glikemik tinggi. Misalnya, roti putih, keripik kentang,
donat, nasi putih, dan minuman manis. Menghindari atau bahkan membatasi makanan
dengan indeks glikemik tinggi baik bagi Anda yang memiliki masalah jerawat. Sebab,
American Academy of Dermatology menyatakan bahwa konsumsi makanan dengan indeks
glikemik rendah dapat membantu mengurangi masalah jerawat secara signifikan
dalam beberapa pekan.
3. Produk
olahan susu. Pada
beberapa kondisi tertentu, mengonsumsi olahan produk susu dapat meningkatkan
risiko peradangan dalam tubuh sehingga memicu stres oksidatif yang memunculkan
tanda-tanda penuaan pada kulit. Namun, kondisi ini belum tentu dialami oleh
semua orang. Beberapa hasil studi ada yang menyebutkan bahwa sejumlah orang
mungkin sensitif terhadap produk olahan susu dan mengalami jerawat parah saat
mengonsumsinya.
4. Makanan
penyebab alergi. Bagi Anda
yang punya riwayat alergi tertentu, sebaiknya berhati-hati dalam mengonsumsi
makanan. Dengan demikian, reaksi alergi, seperti kulit kemerahan hingga ruam,
tidak kambuh. Anda yang mencurigai jenis makanan tertentu jadi penyebab masalah
kulit yang dialami, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit. Dokter
mungkin akan melakukan serangkaian tes untuk mengetahui diagnosis alergi yang
Anda alami.
Ituhal manfaat rutinitas menu untuk
mencerahkan kulit kamu. Jika ingin memerlukan layanan lain, bisa hubungi Kei
Medika. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter secara online menggunakan aplikasi Kei Medika di playstore atau bisa juga kunjungi layanan kecantikan.
Referensi :
https://hellosehat.com/penyakit-kulit/perawatan-kulit/cara-mencerahkan-kulit/ dikases pada tanggal
24 Desember 2022
https://www.sehatq.com/artikel/pilihan-nutrisi-untuk-kulit-sehat-apa-saja diakses pada tanggal
24 Desember 2022
https://www.halodoc.com/artikel/5-kebiasaan-yang-harus-dihindari-agar-wajah-mulus-dan-cerah diakses pada tanggal
24 Desember 2022
https://www.alodokter.com/rahasia-awet-muda-tersimpan-dalam-makanan-ini diakses pada tanggal
24 Desember 2022