Pengawet
makanan adalah segala bahan kimia yang ditambahkan ke dalam makanan untuk
menjaga kesegaran dan mutunya. Bahan pengawet makanan tersebut sebetulnya
termasuk dalam bahan tambahan pangan atau BTP. Beberapa BTP aman dikonsumsi,
terutama jika penggunaannya dalam batas aman yang dianjurkan. Akan tetapi, Anda
tetap harus waspada dengan sejumlah jenis pengawet makanan tertentu yang
berbahaya bagi tubuh.
Prinsipnya, bahan-bahan yang sudah disebutkan di atas aman
digunakan jika mengikuti batasan yang dianjurkan BPOM. Ini berarti, penggunaan
bahan pengawet yang melebihi batas aman dinilai berbahaya bagi kesehatan. Lain
halnya dengan jenis pengawet di bawah ini yang memang dilarang untuk
ditambahkan ke dalam makanan.
Pengawetan makanan
dilakukan sebagai upaya yang dilakukan untuk menghambat atau mencegah
penguraian, pengasaman, fermentasi, dan kerusakan lain pada makanan yang
disebabkan oleh bakteri, jamur, dan mikroba.
Biasa digunakan sebagai antijamur kayu,
pembasmi kecoa, antiseptik, salep kulit, bahan deterjen, sabun, cat,
desinfektan, pestisida, serta keramik. Boraks sering ditambahkan ke dalam
bakso, mi basah, kerupuk, dan pangsit. Tujuannya adalah menambahkan kekenyalan.
Padahal, boraks bersifat toksik atau beracun terhadap semua sel.
Jika bahan ini tertelan, apalagi dalam jumlah
banyak, akan berdampak negatif terhadap saraf, ginjal dan hati. Gejala
yang bisa timbul adalah tidak enak badan (malaise), mual, sakit perut hebat,
perdarahan pada saluran cerna, muntah darah, diare, demam, dan sakit kepala.
Dalam jangka panjang, konsumsi boraks juga
bisa meningkatkan risiko kanker, mengganggu sistem reproduksi dan hormon, serta
fungsi sistem kekebalan tubuh.
Merupakan larutan tak berwarna dan berbau
tajam, formalin bersifat antimikroba. Tidak heran jika formalin banyak
dimanfaatkan sebagai bahan pembersih lantai dan pakaian, pembasmi serangga,
pupuk dan parfum, pengawet produk kosmetik serta mayat. Banyak pedagang nakal
yang suka menambahkan formalin pada ikan segar, ayam potong, mi basah dan tahu.
Senyawa kimia ini dapat menyebabkan efek akut
berupa reaksi alergi dan iritasi, kemerahan, mata berair, mual, muntah, sakit
perut dan pusing. Formalin pun bersifat karsinogenik yang meningkatkan
kemungkinan penyakit kanker.
Tidak hanya formalin dan boraks, jenis
pengawet makanan berbahaya lain yang juga bersifat karsinogenik, meliputi:
·
Kalium
bromat
·
Dietilpirokarbonat
·
Dulsin
Karena hampir semua makanan olahan yang
dikemas memiliki bahan pengawet, Anda perlu pintar-pintar memilih produk.
Sebelum membelinya, bacalah dulu komposisi bahan dan jenis pengawet makanan
yang tertera pada label kemasan. Makanan yang berpengawet terkadang belum tentu
dapat memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
Untuk
itu, konsultasikanlah semua keluhan anda bersama Kei Medika. Konsultasi dapat
dilakukan secara langsung melalui klinik Pratama Kei Medika dan secara tidak langsung
melalui chat dokter via Aplikasi Kei Medika yang dapat diunduh di play store.
Referensi :
https://jovee.id/jenis-jenis-bahan-pengawet-makanan-yang-berbahaya-bagi-tubuh-anda/
diakses pada tanggal 13 Maret 2023
https://www.alodokter.com/kenali-jenis-pengawet-makanan-yang-berbahaya
diakses pada tanggal 13 Maret 2023
https://www.rukita.co/stories/bahan-pengawet-makanan-berbahaya/
diakses pada tanggal 13 Maret 2023