“Berhubungan
intim saat hamil muda tidak selalu aman. Sebab, infeksi menular seksual saat
hamil trimester awal bisa membahayakan keselamatan janin dalam kandungan.”
Walaupun berhubungan intim aman dilakukan selama masa
kehamilan, namun ibu tetap perlu memerhatikan aturannya atau anjuran dari
dokter. Apalagi jika usia kehamilan masih terbilang muda.
Wanita
yang sedang hamil muda enggan untuk melakukannya karena masih sering mengalami
rasa mual dan mudah lelah akibat morning sickness. Ini juga perlu dihindari
oleh ibu dengan gangguan kesehatan.
Kondisi
kesehatan yang tidak memungkinkan ibu untuk melakukan hubungan intim antara
lain, ketuban bocor, mengidap plasenta previa, memiliki riwayat melahirkan bayi
prematur, mengandung janin kembar, dan pendarahan.
Bahaya Seks saat Hamil Muda
1. Pendarahan
Ibu
yang sedang hamil muda berisiko mengalami pendarahan saat berhubungan intim,
apalagi bila melakukan seks anal. Hal ini karena seks anal pada wanita hamil
dapat menyebabkan terjadinya trauma plasenta yang memicu pendarahan serius yang
berbahaya bagi diri ibu dan juga janin.
Jadi,
ibu perlu berhati-hati saat melakukan seks anal karena aktivitas seksual ini
juga dapat melukai jaringan dan pembuluh darah pada anus. Ibu hamil yang
mengidap plasenta previa dan wasir sangat tidak dianjurkan untuk melakukan seks
anal, karena dapat memperburuk kondisi kesehatan yang dialami.
2. Berisiko Terinfeksi Penyakit Kelamin
Bila
ibu dan suami ingin menggunakan sex toy untuk membantu meningkatkan gairah
seksual, pastikan sex toy yang dipakai seperti dildo atau vibrator sudah
dibersihkan terlebih dahulu.
Vibrator yang kotor bisa membuat ibu berisiko terinfeksi penyakit kelamin. Selain kebersihannya, ibu juga perlu mengetahui batasan-batasan dalam menggunakan sex toy. Hindari menggunakan alat bantu seks ini terlalu keras pada Miss V.
3. Mengancam Keselamatan Bayi dalam Kandungan
Melakukan
hubungan intim saat hamil muda dengan cara yang kurang tepat juga dapat
berakibat fatal hingga menyebabkan keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan
jadi terancam. Ibu hamil dan suami perlu berhati-hati bila ingin melakukan seks
oral.
Hindari
meniup Miss V karena dapat memicu terjadinya emboli udara. Jadi, saat meniup
Miss V, gelembung udara akan masuk ke dalam Miss V sampai ke sirkulasi darah
sehingga dapat berakibat fatal bagi nyawa bayi dan diri ibu. Saat melakukan
seks oral, sebaiknya gunakan pengaman untuk menghindari diri dari penyakit
menular seksual.
4. Menyebabkan Bayi Lahir Cacat Bahkan Keguguran
Ibu
hamil atau suami yang memiliki riwayat mengidap penyakit kelamin seperti herpes
genital disarankan untuk tidak berhubungan intim saat usia kehamilann masih
muda, karena berisiko menyebabkan bayi lahir cacat bahkan keguguran.
Walaupun
jarang terjadi, ibu hamil dapat terkena infeksi herpes di awal trimester
pertama dan berpotensi menularkan virusnya ke janin melalui plasenta. Virus
herpes yang menyerang janin dapat menyebabkan ia lahir cacat atau bahkan keguguran.
Bayi yang baru lahir pun masih berisiko tertular penyakit herpes dan
mengakibatkan komplikasi yang parah.
Hal-Hal Penting yang Harus Diperhatikan
Selama ibu hamil dalam
keadaan yang sehat dan tidak memiliki riwayat gangguan kehamilan atau keguguran
sebelumnya, berhubungan intim saat hamil muda sebenarnya aman dilakukan. Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar
berhubungan intim saat hamil muda dapat dilakukan dengan nyaman, di antaranya:
1. Ciptakan suasana yang nyaman
gairah seksual ibu hamil muda biasanya akan menurun akibat beragam
gejala dan perubahan yang dialami pada kehamilan trimester pertama. Maka dari
itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menciptakan suasana yang
nyaman terlebih dahulu. Pastikan suhu ruangan nyaman, ada alas yang
aman dan nyaman untuk berbaring, dan jauh dari aroma yang menyengat. Anda juga
bisa menyalakan lilin atau musik untuk membuat suasana makin nyaman.
2. Berhubungan intim dengan posisi yang aman
Posisi badan memainkan
peran penting dalam berhubungan intim saat hamil. Hal ini karena adanya janin
atau bayi dalam kandungan, sehingga posisi yang dilakukan tidak boleh
sembarangan. Sebaiknya lakukan hubungan intim dalam posisi
yang nyaman untuk ibu hamil. Posisi berbaring menyamping dan woman on top dapat
menjadi pilihan. Pastikan tidak menekan atau mengimpit perut ibu hamil, seperti
pada posisi misionaris atau telentang.
3. Rileks saat melakukan penetrasi
Agar berhubungan intim
semakin nyaman, janganlah terburu-buru dan usahakan untuk selalu relaks. Bila
perlu, gunakan pelumas vagina. Hal ini akan membantu ibu hamil merasa tidak sakit
ketika penetrasi dilakukan. Jangan memaksa ibu hamil untuk berhubungan intim
jika memang ia sedang tidak mood. Bersabarlah
dan tunggu momen yang tepat, kemudian lakukan kedua cara di atas. Untuk meminimalkan bahaya berhubungan intim saat hamil muda, ibu
hamil sebaiknya memeriksakan diri secara rutin ke dokter kandungan.
Untuk itu, konsultasikanlah semua keluhan anda bersama Kei Medika. Konsultasi dapat dilakukan secara langsung melalui klinik Pratama Kei Medika dan secara tidak langsung melalui chat dokter via Aplikasi Kei Medika yang dapat diunduh di play store.
Referensi :
Mayo Clinic (2018). Sex during pregnancy: What's OK,
what's not.
Family Doctor (2018). American Academy of Family
Physicians.
Healthline. Diakses pada 2022. Can Sex in the First Trimester Cause Miscarriage? Early Pregnancy Sex Questions.