Menjaga
kesehatan sebenarnya tidaklah sulit, hanya saja dibutuhkan usaha dan
kewaspadaan. Salah satu bagian dari upaya menjaga kesehatan yang penting untuk
dilakukan adalah cek kesehatan secara rutin. Hal tersebut bermanfaat untuk
mendeteksi potensi masalah kesehatan sedini mungkin. Apalagi bagi wanita.
Pasalnya, wanita lebih berisiko mengalami berbagai macam penyakit dibandingkan
pria. Dalam kasus
lainnya, mungkin saja Anda mempunyai keluhan kesehatan tanpa sebab yang jelas.
Berikut adalah berbagai jenis tes skrining untuk
wanita.
1.
Kolesterol
Usia paling awal yang direkomendasikan melakukan tes
skrining penyakit kolesterol untuk wanita adalah 45 tahun. Namun, pemeriksaan
di usia ini hanya dilakukan saat Anda tidak mempunyai risiko penyakit jantung koroner. Apabila mempunyai risiko penyakit
tersebut, Anda perlu rutin melakukan tes skrining kolesterol sejak usia 20
tahun.
2.
Pemeriksaan tekanan darah
Lakukan pemeriksaan tekanan darah setidaknya satu kali
dalam jangka waktu dua tahun. Namun, apabila angka atas (sistolik) berada dalam
kisaran 120 – 139 atau angka bawah (diastolik) dalam kisaran 80 – 89 mm Hg Anda
harus melakukan tes skrining setiap tahun. Begitu juga saat angka teratas
adalah 130 atau lebih besar karena merupakan tanda dari hipertensi.
3. Diabetes
Tes skrining kesehatan untuk wanita
yang paling umum dilakukan adalah pemeriksaan kadar gula darah puasa. Yaitu,
jumlah glukosa dalam darah setelah tidak makan selama 8 jam. Ini dilakukan
untuk mengecek apakah Anda memiliki kecenderungan penyakit diabetes atau tidak
sehingga bisa dilakukan langkah pencegahan. Lalu, Anda juga disarankan untuk
melakukan tes skrining apabila:
·
tekanan
darah mencapai 130/80 mm Hg atau lebih,
·
mempunyai
indeks massa tubuh lebih dari 25, serta
·
faktor
risiko diabetes lainnya.
4.
Kanker payudara
Sebenarnya, Anda perlu melakukan pemeriksaan payudara sendiri sejak memasuki masa puber. Biasanya,
waktu yang tepat melakukannya adalah beberapa hari atau seminggu setelah
menstruasi.
Maka dari itu, Anda perlu melakukan pemeriksaan payudara klinis agar dokter atau perawat dapat memeriksa area payudara secara sistematis, seperti mamografis. Perlu melakukan tes skrining kesehatan wanita lainnya untuk mendiagnosa kanker payudaraapalagi bila Anda mengalami benjolan di payudara atau riwayat keluarga dengan penyakit kanker.
·
Mamografi
Wanita
berusia 50 – 74 tahun yang tidak memiliki faktor keturunan kanker payudara
dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mamografi dalam kurun waktu dua tahun sekali.
Lalu, wanita berusia di bawah 40 tahun sebaiknya tidak melakukan jenis tes atau
pemeriksaan ini karena alasan radiasi. Akan tetapi, Anda dapat mempertimbangkan
untuk melakukan mamografi rutin setiap tahun apabila ada keluarga yang
mempunyai riwayat kesehatan penyakit ini.
· USG
payudara
Dokter akan
melakukan USG payudara apabila saat mamografi menemukan kista yang
berisi cairan atau tumor padat.
Ini juga
merupakan tes skrining untuk wanita apabila Anda berusia di bawah 25 tahun atau
sedang hamil karena lebih aman untuk janin.
5.
Kanker serviks
Tes skrining kesehatan wanita untuk
memeriksa kanker serviks sebaiknya sudah dimulai sejak usia 21 tahun.
Setelah itu, hingga usia 29 tahun Anda juga perlu melakukan pap smear setiap 3 tahun sekali.
Namun, pada
rentang usia ini dokter tidak memperbolehkan untuk melakukan tes HPV jika belum pernah melakukan hubungan seksual. Sementara
wanita berusia 30 – 65 tahun yang sudah aktif secara seksual juga harus
melakukan tes pap smear setiap 3 tahun atau tes HPV setiap 5 tahun sekali.
6.
Penyakit menular seksual
Jika Anda
berusia di bawah 30 tahun dan sudah aktif secara seksual, perlu melakukan tes
urine setiap tahunnya untuk memeriksa apakah ada kondisi klamidia.Tes skrining kesehatan wanita ini dilakukan untuk mencegah oenyakit menular seksual yang berujung pada masalah kesuburan.
7.
Kepadatan tulang
Osteoporosis juga menjadi salah satu penyakit
yang rentan terjadi pada wanita. Apalagi jika Anda sudah memasuki masa menopause sehingga berisiko mengalami kerapuhan
tulang. Dokter akan merekomendasikan untuk melakukan tes skrining kesehatan
wanita seperti tes kepadatan tulang. Ini merupakan tes yang membantu untuk
menentukan kesehatan tulang Anda sekaligus mendeteksi osteoporosis. Skrining
untuk wanita ini sangat penting, terutama bagi Anda yang berusia 65 tahun ke
atas. Namun, jika Anda memiliki faktor risiko osteoporosis, mungkin perlu
memulai pemeriksaan lebih cepat.
8.
Human Immunodeficiency Virus (HIV)
Mendeteksi HIV/AIDS sebagai tes
skrining untuk wanita dapat dilakukan dengan tes ELISA atau IFA. Tes HIV akan dilakukan dua kali jika hasil pemeriksaan
pertama positif atau jika Anda memiliki faktor risiko tinggi, tetapi hasilnya
negatif.
Jika hasil negatif, Anda tetap perlu melakukan pencegahan HIV. Sementara itu, jika hasilnya positif, Anda akan mendapatkan pengobatan antiretroviral (ARV). Ingat, semakin cepat HIV terdeteksi, maka akan semakin panjang usia harapan hidup yang dapat diupayakan.
9.
Pemeriksaan mata
Penglihatan cenderung memburuk seiring dengan
bertambahnya usia? Ini menjadi alasan Anda perlu melakukan tes skrining
kesehatan mata untuk wanita. Salah satunya untuk memeriksa apakah telah terjadi
glaukoma atau tidak. Glaukoma adalah penyakit mata saat
tekanan cairan dalam bola mata terlalu tinggi sehingga bisa merusak saraf optik
dan mengakibatkan kebutaan. Pemeriksaan dilakukan 5 – 10 tahun lebih awal dari
usia relatif terjadinya kondisi ini pada keluarga yang telah mengalaminya. Apabila
tidak terdapat risiko glaukoma, dokter akan menyarankan melakukan pemeriksaan
kesehatan mata secara rutin, seperti:
·
pemeriksaan
setiap 2 – 4 tahun sekali sejak usia 40 tahun dan
· pemeriksaan setiap 1 – 3 tahun sekali sejak usia 55 tahun.
10.
Kesehatan jantung
Berikut adalah apa saja tes skrining kesehatan jantung
untuk wanita yang akan dokter lakukan, yaitu:
·
Memeriksa
tekanan darah
Pemeriksaan
ini akan dilakukan setiap dua tahun sekali setelah Anda berusia 18 tahun.
Apabila Anda mempunyai tekanan darah tinggi atau faktor risiko dari keluarga,
tes akan lebih sering.
·
Tes
darah
Kadar
kolesterol dan trigliserida yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit
jantung. Ada kemungkinan Anda perlu menjalani pemeriksaan setiap 1 – 2 tahun
sekali. Pada usia 45 tahun ke atas, maka tes darah dilakukan setiap 5 tahun
sekali.
Faktor risiko dan gejala yang menyertai beberapa
masalah kesehatan wanita itu berbeda-beda.meski biasanya dapat ditangani atau
diobati, penanganan penyakit ini bergantung pada identifikasi dan perawatan
yang tepat sejak dini. Para wanita harus meluangkan waktu untuk mengetahui
gejala dan risiko mana yang harus diwaspadai untuk memantau kesehatan mereka
sendiri
Itulah beberapa hal yang
wajib di cek pada wanita .Untuk itu disarankan berkonsultasi terlebih dahulu
dengan dokter. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter secara online menggunakan
aplikasi kei medika.
Referensi :
https://www.halodoc.com/artikel/cek-kesehatan-yang-wajib-dilakukan-wanita
diakses pada tanggal 7 Desember 2022
https://hellosehat.com/wanita/tes-kesehatan-wanita/tes-skrining-untuk-wanita/
diakses pada tanggal 7 Desember 2022
https://hellosehat.com/wanita/isu-masalah-kesehatan-wanita/
diakses pada tanggal 7 Desember 2022