• kei.medika@gmail.com
  • +628117450412
Hal Yang Harus Rutin di Cek Pada Wanita

Menjaga kesehatan sebenarnya tidaklah sulit, hanya saja dibutuhkan usaha dan kewaspadaan. Salah satu bagian dari upaya menjaga kesehatan yang penting untuk dilakukan adalah cek kesehatan secara rutin. Hal tersebut bermanfaat untuk mendeteksi potensi masalah kesehatan sedini mungkin. Apalagi bagi wanita. Pasalnya, wanita lebih berisiko mengalami berbagai macam penyakit dibandingkan pria.  Dalam kasus lainnya, mungkin saja Anda mempunyai keluhan kesehatan tanpa sebab yang jelas.

Berikut adalah berbagai jenis tes skrining untuk wanita.

1. Kolesterol

Usia paling awal yang direkomendasikan melakukan tes skrining penyakit kolesterol untuk wanita adalah 45 tahun. Namun, pemeriksaan di usia ini hanya dilakukan saat Anda tidak mempunyai risiko penyakit jantung koroner. Apabila mempunyai risiko penyakit tersebut, Anda perlu rutin melakukan tes skrining kolesterol sejak usia 20 tahun.

2. Pemeriksaan tekanan darah

Lakukan pemeriksaan tekanan darah setidaknya satu kali dalam jangka waktu dua tahun. Namun, apabila angka atas (sistolik) berada dalam kisaran 120 – 139 atau angka bawah (diastolik) dalam kisaran 80 – 89 mm Hg Anda harus melakukan tes skrining setiap tahun. Begitu juga saat angka teratas adalah 130 atau lebih besar karena merupakan tanda dari hipertensi.

3. Diabetes

Tes skrining kesehatan untuk wanita yang paling umum dilakukan adalah pemeriksaan kadar gula darah puasa. Yaitu, jumlah glukosa dalam darah setelah tidak makan selama 8 jam. Ini dilakukan untuk mengecek apakah Anda memiliki kecenderungan penyakit diabetes atau tidak sehingga bisa dilakukan langkah pencegahan. Lalu, Anda juga disarankan untuk melakukan tes skrining apabila:

·         tekanan darah mencapai 130/80 mm Hg atau lebih,

·         mempunyai indeks massa tubuh lebih dari 25, serta

·         faktor risiko diabetes lainnya.

 

4. Kanker payudara

Sebenarnya, Anda perlu melakukan pemeriksaan payudara sendiri sejak memasuki masa puber. Biasanya, waktu yang tepat melakukannya adalah beberapa hari atau seminggu setelah menstruasi.

Maka dari itu, Anda perlu melakukan pemeriksaan payudara klinis agar dokter atau perawat dapat memeriksa area payudara secara sistematis, seperti mamografis. Perlu melakukan tes skrining kesehatan wanita lainnya untuk mendiagnosa kanker payudaraapalagi bila Anda mengalami benjolan di payudara atau riwayat keluarga dengan penyakit kanker. 


·         Mamografi

Wanita berusia 50 – 74 tahun yang tidak memiliki faktor keturunan kanker payudara dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mamografi dalam kurun waktu dua tahun sekali. Lalu, wanita berusia di bawah 40 tahun sebaiknya tidak melakukan jenis tes atau pemeriksaan ini karena alasan radiasi. Akan tetapi, Anda dapat mempertimbangkan untuk melakukan mamografi rutin setiap tahun apabila ada keluarga yang mempunyai riwayat kesehatan penyakit ini.

·       USG payudara

Dokter akan melakukan USG payudara apabila saat mamografi menemukan kista yang berisi cairan atau tumor padat.

Ini juga merupakan tes skrining untuk wanita apabila Anda berusia di bawah 25 tahun atau sedang hamil karena lebih aman untuk janin.

5. Kanker serviks

Tes skrining kesehatan wanita untuk memeriksa kanker serviks  sebaiknya sudah dimulai sejak usia 21 tahun. Setelah itu, hingga usia 29 tahun Anda juga perlu melakukan pap smear setiap 3 tahun sekali.

Namun, pada rentang usia ini dokter tidak memperbolehkan untuk melakukan tes HPV jika belum pernah melakukan hubungan seksual. Sementara wanita berusia 30 – 65 tahun yang sudah aktif secara seksual juga harus melakukan tes pap smear setiap 3 tahun atau tes HPV setiap 5 tahun sekali.

6. Penyakit menular seksual

Jika Anda berusia di bawah 30 tahun dan sudah aktif secara seksual, perlu melakukan tes urine setiap tahunnya untuk memeriksa apakah ada kondisi klamidia.Tes skrining kesehatan wanita ini dilakukan untuk mencegah oenyakit menular seksual  yang berujung pada masalah kesuburan.

 

7. Kepadatan tulang

Osteoporosis juga menjadi salah satu penyakit yang rentan terjadi pada wanita. Apalagi jika Anda sudah memasuki masa menopause sehingga berisiko mengalami kerapuhan tulang. Dokter akan merekomendasikan untuk melakukan tes skrining kesehatan wanita seperti tes kepadatan tulang. Ini merupakan tes yang membantu untuk menentukan kesehatan tulang Anda sekaligus mendeteksi osteoporosis. Skrining untuk wanita ini sangat penting, terutama bagi Anda yang berusia 65 tahun ke atas. Namun, jika Anda memiliki faktor risiko osteoporosis, mungkin perlu memulai pemeriksaan lebih cepat.

8. Human Immunodeficiency Virus (HIV)

Mendeteksi HIV/AIDS sebagai tes skrining untuk wanita dapat dilakukan dengan tes ELISA atau IFA. Tes HIV akan dilakukan dua kali jika hasil pemeriksaan pertama positif atau jika Anda memiliki faktor risiko tinggi, tetapi hasilnya negatif.

Jika hasil negatif, Anda tetap perlu melakukan pencegahan HIV. Sementara itu, jika hasilnya positif, Anda akan mendapatkan pengobatan antiretroviral (ARV). Ingat, semakin cepat HIV terdeteksi, maka akan semakin panjang usia harapan hidup yang dapat diupayakan.


9. Pemeriksaan mata

Penglihatan cenderung memburuk seiring dengan bertambahnya usia? Ini menjadi alasan Anda perlu melakukan tes skrining kesehatan mata untuk wanita. Salah satunya untuk memeriksa apakah telah terjadi glaukoma atau tidak. Glaukoma adalah penyakit mata saat tekanan cairan dalam bola mata terlalu tinggi sehingga bisa merusak saraf optik dan mengakibatkan kebutaan. Pemeriksaan dilakukan 5 – 10 tahun lebih awal dari usia relatif terjadinya kondisi ini pada keluarga yang telah mengalaminya. Apabila tidak terdapat risiko glaukoma, dokter akan menyarankan melakukan pemeriksaan kesehatan mata secara rutin, seperti:

·         pemeriksaan setiap 2 – 4 tahun sekali sejak usia 40 tahun dan

·         pemeriksaan setiap 1 – 3 tahun sekali sejak usia 55 tahun. 

10. Kesehatan jantung

Berikut adalah apa saja tes skrining kesehatan jantung untuk wanita yang akan dokter lakukan, yaitu:

·         Memeriksa tekanan darah

Pemeriksaan ini akan dilakukan setiap dua tahun sekali setelah Anda berusia 18 tahun. Apabila Anda mempunyai tekanan darah tinggi atau faktor risiko dari keluarga, tes akan lebih sering.

·         Tes darah

Kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Ada kemungkinan Anda perlu menjalani pemeriksaan setiap 1 – 2 tahun sekali. Pada usia 45 tahun ke atas, maka tes darah dilakukan setiap 5 tahun sekali.

Faktor risiko dan gejala yang menyertai beberapa masalah kesehatan wanita itu berbeda-beda.meski biasanya dapat ditangani atau diobati, penanganan penyakit ini bergantung pada identifikasi dan perawatan yang tepat sejak dini. Para wanita harus meluangkan waktu untuk mengetahui gejala dan risiko mana yang harus diwaspadai untuk memantau kesehatan mereka sendiri

Itulah beberapa hal yang wajib di cek pada wanita .Untuk itu disarankan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter secara online menggunakan aplikasi kei medika.

Referensi :

https://www.halodoc.com/artikel/cek-kesehatan-yang-wajib-dilakukan-wanita diakses pada tanggal 7 Desember 2022

https://hellosehat.com/wanita/tes-kesehatan-wanita/tes-skrining-untuk-wanita/ diakses pada tanggal 7 Desember 2022

https://hellosehat.com/wanita/isu-masalah-kesehatan-wanita/ diakses pada tanggal 7 Desember 2022

 

ANNISA ADRIANI ANUGRAH
ANNISA ADRIANI ANUGRAH
Manager SDM
  • Kategori: Kesehatan
  • Tags: wanita, fisioterapi, klinik, klinik kecantikan, Jambi,