Hasil tinjauan menunjukkan bahwa faktor genetik memainkan peran penting dalam mendasari gangguan tumbuh kembang, namun, pengaruh lingkungan juga memiliki dampak yang signifikan. Aspek-aspek lingkungan seperti stimulasi early childhood, pola asuh, dan ketersediaan sumber daya kesehatan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan anak. Gizi yang tidak memadai juga diidentifikasi sebagai faktor yang dapat memengaruhi tumbuh kembang anak.
Selain itu, interaksi sosial, termasuk interaksi dengan orang tua, teman sebaya, dan lingkungan sekolah, dapat memiliki dampak baik atau buruk pada perkembangan anak. Faktor-faktor ini saling terkait dan kompleks, memerlukan pendekatan holistik dalam penanganan dan pencegahan gangguan tumbuh kembang.
Penelitian ini memberikan dasar pengetahuan yang kuat untuk pengembangan intervensi dan kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi prevalensi gangguan tumbuh kembang anak. Selain itu, implikasi praktis untuk para profesional kesehatan, pendidik, dan orang tua juga dibahas untuk meningkatkan pemahaman dan pendekatan terhadap anak-anak yang mengalami gangguan tumbuh kembang.