Istilah
DBD atau demam berdarah lebih dikenal oleh sebagian besar masyarakat umum untuk
mendeskripsikan penyakit yang disebabkan infeksi virus dengue. Infeksi dengue
adalah penyakit infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus dengue yang
ditandai demam 2–7 hari disertai dengan manifestasi perdarahan, penurunan
trombosit (trombositopenia), adanya hemokonsentrasi yang ditandai kebocoran plasma
(peningkatan hematokrit, asites, efusi pleura, hipoalbuminemia). Serta dapat
disertai gejala-gejala tidak khas seperti nyeri kepala, nyeri otot dan tulang,
ruam kulit atau nyeri belakang bola mata.
Penyebab
terjadinya demam berdarah
Penyebab
utama terjadinya demam berdarah baik pada anak ataupun orang dewasa adalah
karena terinfeksi virus dengue yang disebarkan melalui gigitan nyamuk aedes
aegypti, dan orang yang terkena gigitan nyamuk ini dan terinfeksi virus
dengue akan mengalami gejala – gejala yang bisa ditemukan pada para penderita
demam berdarah.
Lingkungan
fisik penyebab DBD
- Jarak
antar rumah
Nyamuk Ae.
aegypti betina memiliki jarak terbang perhari sekitar 30- 50 meter, namun jarak
terbangnya tergantung pada tersedianya tempat untuk bertelur. Jika tempat
bertelur ada di sekitar rumah, maka nyamuk tidak terbang jauh. Rata-rata
kemampuan terbang nyamuk betina adalah 40 meter dan maksimal 100 meter. Akan
tetapi secara pasif, misal karena terbawa oleh angin atau kendaraan nyamuk
dapat berpindah lebih jauh
- Keberadaan
kawat kasa
Keberadaan
kawat kasa pada lubang ventilasi/ jendela rumah merupakan pencegahan secara
fisik terhadap nyamuk yang bertujuan agar nyamuk tidak sampai masuk rumah
ataupun kamar tidur, sehingga kemungkinan nyamuk untuk menggigit semakin kecil.
- Keberadaan
tempat perindukan
Tempat
perindukan nyamuk Aedes berada pada genangan air yang tertampung di suatu wadah
yang disebut dengan kontainer, bukan pada genangan air pada tanah.
-
Suhu
Nyamuk
merupakan binatang dimana proses - proses metabolisme dan siklus kehidupannya
tergantung pada suhu lingkungan. Nyamuk tidak bisa mengatur suhunya sendiri
terhadap perubahan yang ada di luar tubuhnya. Suhu optimum untuk perkembangan
nyamuk berkisar antara C. Apabila suhu kurang dari atau lebih dari maka
pertumbuhan nyamuk akan terhenti sama sekali. Penularan Virus Dengue, umumnya
DBD terjadi pada daerah tropis dan sub tropis, dikarenakan temperatur yang
dingin selama musim dingin membunuh telur dan larva Ae. aegypti.
- Kelembapan
Kebutuhan
kelembaban yang tinggi mempengaruhi nyamuk mencari tempat yang lembab dan basah
untuk tempat hinggap atau istirahat. Pada kelembaban kurang dari 60 % umur
nyamuk menjadi pendek, sehingga tidak cukup untuk siklus perkembangbiakan
virden pada tubuh nyamuk.
- Pencahayaan
Rumah
harus cukup mendapatkan penerangan baik pada siang maupun pada malam hari.
Idealnya, penerangan didapat dengan bantuan listrik dan setiap ruang diupayakan
mendapat sinar matahari terutama di pagi hari. Karena intensitas cahaya yang
rendah merupakan kondisi yang baik bagi nyamuk, intensitas cahaya merupakan
faktor terbesar yang mempengaruhi aktivitas terbang nyamuk. Nyamuk terbang pada
intensitas cahaya di bawah 20 lux. Cahaya yang rendah dan kelembaban yang
tinggi merupakan kondisi yang baik bagi nyamuk.
Tanda dan
gejala DBD
Gejala dan
tanda klinis infeksi dengue dapat berupa flu-like syndrome (gejala mirip saat
terkena flu), demam mendadak tinggi, myalgia (nyeri pada otot), artralgia
(nyeri pada sendi), nyeri retro-orbital (nyeri terasa di belakang mata),
terdapat ruam, mimisan, gusi berdarah, limfadenopati (pembesaran kelenjar getah
bening), trombositopenia (kekurangan trombosit), leukopenia (kekurangan sel
darah putih), peningkatan hematokrit, hypoalbuminemia (kekurangan albumin dalam
darah), diatesis hemoragik (pendarahan spontan), hingga syok dan kematian.
Kebiasaan
keluarga untuk untuk mengupayakan pencegahan
Melakukan
upaya 4M plus seminggu sekali, yaitu :
-
Menguras ( menguras tempat penyimpanan air )
-
Menutup ( Menutup semua tempat penyimpanan
air )
-
Mengubur ( Membuang dan menutup semua barang
bekas yang dapat menampung air )
-
Memantau ( Memantau wadah yang dapat
digunakan berkembang baik nyamuk aedes aegypti )
Plus
:
-
Jangan menggantung pakaian
-
Memelihara ikan pemakan jentik
-
Hindari gigitan nyamuk
- Membubuhkan Abate
Memelihara
anak sakit demam berdarah dirumah
Sebagian
besar demam berdarah adalah ringan dan dapat sembuh sendiri, sehingga dapat
dilakukan perawatan sendiri dirumah dengan Syarat :
-
Melakukan pemeriksaan darah rutin setiap hari
untuk menilai jumlah trombosit dan konsentrasi darah
-
Memenuhi kebutuhan cairan anak
a.
Untuk anak usia 1 tahun/berat badan >10 Kg
sebaiknya minum 1 L perhari
b.
Anak dengan berat >40 Kg sebaiknya minum 2
L perhari
c.
Berikan tambahan minum seperti susu, oralit
ataupun jus buah untuk mengganti cairan tubuh yang seperti karena muntah atau
keringat berlebih
-
Obat yang dapat diberikan
a.
Kompres hangat anak untuk menurunkan demam
b.
Berikan Paracetamol untuk mengatasi demam dan
rasa sakit
c.
Hindari penggunaan Ibuprofen karena dapat
mempengaruhi fungsi trombosit
Kapan
harus di rawat Rumah Sakit
-
Kadar trombosit < 100.000
-
Pendarahan gusi atau hidung yang bukan
disebabkan oleh trauma/cidera
-
Tampak tidak sehat (mengantuk, kesulitan
bernafas)
-
Muntah yang berlebihan sehingga asupan
berkurang
-
Tangan dan kaki terasa dingin
-
Nyeri perut hebat
Untuk itu, konsultasikanlah semua keluhan anda bersama Kei Medika. Konsultasi dapat dilakukan secara langsung melalui klinik Pratama Kei Medika dan secara tidak langsung melalui chat dokter via Aplikasi Kei Medika yang dapat diunduh di play store.
Referensi :
Kemenkes
RI. Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan RSUP Dr. Sardjito. 2015. Mengenal
Demam Berdarah. Yogyakarta : Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit (UPKRS)
RSUP Dr. Sardjito.
1.
Kemenkes RI. 2020. Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Infeksi Dengue Pada Dewasa. Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/9845/2020
2.
Nurarif, A. H dan Kusuma, H. 2015. Asuhan
Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic – Noc. MediAction :
Yogyakarta
3.
Sucipto Cecep Dani, 2011, Vektor Penyakit
Tropis, Yogyakarta: Gosyen Publishing.
4.
Depkes RI, Ditjen PPM&PLP.2004,
Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue, Jakarta: Depkes RI.
5.
Depkes RI, Ditjen PPM&PLP.2005,
Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue, Jakarta: Depkes RI.
6.
Chandra, Budiman, 2007, Pengantar Kesehatan
Lingkungan, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
7.
Salawati Trixie, Rahayu Astuti, Hayu
Nurdiana, 2010, Kejadian Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Faktor Lingkungan
dan Praktik PS, Jurnal Universitas Muhammadiyah Semarang.