• kei.medika@gmail.com
  • +628117450412
Fakta Sindrom Asherman Khusus Wanita !

Sindrom Asherman adalah kondisi ketika jaringan parut terbentuk di dalam rahim atau leher rahim. Kondisi yang juga dikenal sebagai perlengketan rahim ini tergolong kasus yang langka dan paling sering dialami oleh wanita yang baru menjalani operasi pada rahim, termasuk kuret.

Pada dasarnya, jaringan parut merupakan jaringan yang terbentuk ketika terjadi proses penyembuhan luka. Luka tersebut bisa timbul akibat berbagai alasan, seperti terbakar, bekas cacar, hingga bekas operasi.

Pada sindrom Asherman, jaringan parut terbentuk di dalam rahim, dan membuat sisi dalam dinding rahim atau leher rahim saling menempel, sehingga ukuran rahim mengecil.

Berdasarkan tingkat keparahannya, sindrom Asherman terbagi menjadi tiga, yaitu:

  • Tingkat ringan, yaitu kondisi ketika perlengketan rahim terjadi pada kurang dari sepertiga bagian rongga rahim.
  • Tingkat sedang, yaitu kondisi ketika perlengketan rahim terjadi pada sepertiga hingga dua pertiga bagian rongga rahim.
  • Tingkat berat, yaitu kondisi ketika perlengketan rahim terjadi pada lebih dari dua pertiga bagian rongga rahim atau hampir seluruh bagian rahim.

Bagaimana Sindrom Asherman Mempengaruhi Kesuburan?

Jika kamu terdiagnosis sindrom Asherman, kamu mungkin akan mengalami kesulitan untuk hamil. Kehamilan yang tetap dilakukan memiliki potensi keguguran yang tinggi. Bisa saja hamil dengan penyakit ini, namun perlekatan pada dinding rahim penderita sindrom asherman ini tidak memberi ruang bagi janin untuk berkembang. Akibatnya, kemungkinan mengalami keguguran atau lahir mati lebih tinggi dibandingkan wanita yang tidak memiliki kondisi tersebut. 

Sindrom Asherman juga dikaitkan dengan risiko tinggi dengan kondisi medis tertentu selama kehamilan, termasuk: 

·         Plasenta akreta

Kondisi dimana plasenta menempel terlalu dalam pada dinding rahim yang menyebabkan kehamilan risiko tinggi. Setelah lahir, semua atau sebagiannya tetap melekat dan menyebabkan banyak pendarahan.

·         Plasenta anterior

Plasenta menghalangi pembukaan serviks, sehingga dapat menyebabkan perdarahan hebat selama kehamilan dan kelahiran. Ini juga meningkatkan risiko kelahiran prematur.

·         Perdarahan yang berlebihan

Keluarnya darah yang berlebih dapat menyebabkan keguguran, infeksi atau menjadi tanda kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di tuba falopi Anda

Penyebab Sindrom Asherman

Penyebab paling umum untuk kondisi ini adalah pengikisan atau pembersihan jaringan selama operasi pelebaran dan kuret. Biasanya, melakukan prosedur ini karena adanya aborsi elektif, keguguran atau pengangkatan sisa plasenta setelah melahirkan. Trauma yang merusak dinding rahim setelah prosedur meninggalkan bekas luka. 

Jika operasi terjadi dua dan empat minggu setelah proses kelahiran untuk mengangkat sisa plasenta, maka akan memiliki peluang 25% risiko terdiagnosis sindrom asherman. Sisa plasenta yang masih tertahan merupakan plasenta tetap tertinggal di dalam tubuh setelah 30 menit melahirkan karena tertahan di belakang serviks atau menempel pada dinding rahim. Semakin banyak prosedur, maka semakin tinggi risiko terjadinya sindrom asherman.

Penyebab lainnya adalah infeksi endometrium seperti tuberkulosis genital. Tuberkulosis genital adalah saat bakteri tuberkulosis memasuki sistem reproduksi.

Kasus sindrom asherman sangat bervariasi pada setiap wanita. Ada varian sindrom di mana dinding rahim tidak saling menempel. Sebaliknya, ada endometrium terbuka karena lapisan basal yang telah dihilangkan atau dihancurkan. Perawatan radiasi juga dapat menyebabkan sindrom asherman.

Gejala Sindrom Asherman

Gejalanya pada setiap orang bervariasi. Beberapa orang terutama yang tidak menginginkan kehamilan mungkin tidak terlihat gejala apapun. Namun, untuk Gejala umumnya meliputi:

·         Keguguran berulang

·         Amenore, kurangnya periode menstruasi

·         Infertilitas

·         Penyumbatan rahim atau leher rahim yang menyebabkan menstruasi retrograde, di mana darah mengalir ke saluran tuba daripada keluar dari tubuh

Gejala-gejala tersebut juga dapat mengindikasikan beberapa masalah lain yang lebih umum, sehingga penting untuk dikonsultasikan ke Dokter.

Pengobatan Sindrom Asherman

Penderita sindrom Asherman biasanya melakukan pengobatan dengan pembedahan. Dokter bedah akan melakukan pemotongan dan menghilangkan jaringan parut atau adhesi. Operasi ini bersifat non-invasif dan prosedurnya menggunakan histeroskopi. Pengobatannya memerlukan anestesi umum. Setelah operasi, maka akan diresepkan estrogen untuk meningkatkan kualitas lapisan rahim. Apabila berencana untuk program kehamilan, maka luangkan sekitar 12 bulan untuk proses penyembuhan.

Dapatkah IUD menyebabkan Sindrom Asherman?

Alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) adalah jenis alat kontrasepsi jangka panjang yang masuk ke dalam rahim dan tertanam untuk jangka waktu tertentu (biasanya beberapa tahun). Saat perangkat ini masuk di dalam tubuh, akan selalu ada risiko infeksi dan perkembangan jaringan parut. Namun, itu bukan menjadi penyebab sindrom asherman secara pasti, dan IUD biasanya tidak berkaitan dengan kondisi tersebut.

Pencegahan Sindrom Asherman.

Tidak ada cara bagi seseorang untuk mencegah sindrom Asherman. Namun ada beberapa orang yang berisiko tinggi mengalami sindrom Asherman, seperti mereka yang telah menjalani operasi pelebaran dan kuret satu kali atau lebih. Mereka juga harus mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter jika mereka mengalami gejala yang terkait dengan kondisi tersebut.

Untuk itu, konsultasikanlah semua keluhan anda bersama Kei Medika. Konsultasi dapat dilakukan secara langsung melalui klinik Pratama Kei Medika dan secara tidak langsung melalui chat dokter via Aplikasi Kei Medika yang dapat diunduh di play store.

Referensi:

?Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Asherman’s Syndrome

International Journal of Women’s Health. Diakses pada 2023. Asherman’s syndrome: current perspectives on diagnosis and management

Medical News Today. Diakses pada 2023. Everything to Know About Asherman Syndrome

WebMD. Diakses pada 2023. What Is Asherman Syndrome?

https://www.halodoc.com/artikel/hal-yang-terjadi-pada-tubuh-saat-alami-sindrom-asherman diakses pada tanggal 20 Maret 2023

https://www.alodokter.com/sindrom-asherman diakses pada tanggal 20 Maret 2023 

ANNISA ADRIANI ANUGRAH
ANNISA ADRIANI ANUGRAH
Manager SDM
  • Kategori: Ibu dan Anak
  • Tags: wanita, asherman, klinik pratama, fisioterapi, kebidanan, kei medika, jambi