Penyakit diare merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia, hal ini disebabkan karena masih tingginya angka kesakitan diare di Indonesia dari tahun ke tahun. Diare adalah penyakit saluran pencernaan yang ditandai dengan perubahan konsistensi feses dan bertambahnya frekuensi buang air besar. Diare yang tidak ditangani dengan segera dapat menyebabkan dehidrasi. Beberapa kasus kematian bayi karena diare adalah karena terlambatnya pemberian cairan dan penanganan.
Angka kejadian diare tertinggi pada anak di bawah usia dua tahun. Tanda dan gejala awal diare ditandai dengan anak menjadi cengeng,gelisah, suhu meningkat, nafsu makan menurun, tinja cair (lendir dan tidakmenutup kemungkinan diikuti keluarnya darah, anus lecet, dehidrasi (bila terjadi dehidrasi berat maka volume darah berkurang, nadi cepat dan kecil, denyut jantung cepat, tekanan darah turun, keadaan menurun diakhiri dengan syok), berat badan menurun, turgor kulit menurun, mata dan ubun-ubun cekung, mulut dan kulit menjadi kering.
Penyebab Diare antara lain :
- Bakteri dan parasit. Paparan bakteri atay parasit melalui makanan atau air yang terkontaminasi, menyebabkan diare. sperti E. Coli, Shigella, Campylobacter, Salmonella serta V. Cholerae. Protozoa yang paling sering menyebabkan diare adalah cryptosporidium
- Efek samping dari obat-obatan tertentu.
- Virus. Virus yang dapat menyebabkan diare termasuk virus Norwalk (juga dikenal sebagai norovirus), adenovirus enterik, astrovirus, cytomegalovirus dan virus hepatitis.
- Intoleransi terhadap makanan, seperti laktosa dan fruktosa.
- Penyakit usus.
- Penyakit celiac atau penyakit yang menyebabkan tubuh menolak protein gluten.
- Radang pada saluran pencernaan, seperti pada penyakit Crohn, kolitis ulseratif, atau kolitis mikroskopik.
- Irritable bowel syndrome.
- Pasca operasi batu empedu.
Gejala Diare
Tanda-tanda jika Anda mengalami diare adalah:
- Kram atau nyeri perut
- Kembung
- Mual
- Muntah
- Demam
- Darah dalam tinja
- Lendir di tinja
- Sering buang air besar
- Penurunan berat badan
- Kekurangan cairan (dehidrasi) Sakit
Pencegahan :
- Cuci tangan sebelum makan Selama perjalanan, sering-seringlah mencuci tangan sebelum memegang makanan atau minuman. Gosok kedua tangan Anda selama 20 detik. Anda juga bisa menggunakan pembersih tangan yang mengandung setidaknya 60% alkohol. Ketika saya pergi ke kamar mandi, saya mencuci tangan, masuk angin, batuk, bersin, dan menangani daging mentah.
- Perhatikan makanan yang Anda makan Perhatikan jenis makanan dan tempat memasaknya. Makanlah makanan yang masih panas dan disiapkan dengan baik. Hindari makan buah dan sayuran mentah yang terlalu kecil. Kami menyarankan Anda membawa buah dan sayuran saat bepergian.
- Gunakan air mendidih untuk membuat minuman seperti kopi dan teh. Namun, jangan berlebihan kafein dapat menyebabkan diare. Perbanyak minum air putih Air, jus buah, dan minuman elektrolit dapat meningkatkan kadar cairan. Ketika Anda mengalami diare, tubuh Anda kehilangan banyak air.
- Mengurangi makanan berlemak dan berlemak Anda bisa menggantinya dengan makanan yang lebih sehat seperti apel, roti panggang, pisang dan nasi putih.
- Hindari makanan dan minuman yang mengandung gas Makanan seperti kacang-kacangan, kol, kembang kol, dan soda bisa menyebabkan diare. Perlu untuk membatasi konsumsi makanan ini seperti kacang-kacangan dan kol sebagai pengganti seledri. Ini juga merupakan minuman berkarbonasi dan diganti dengan jus atau air.
- Minum dari wadah aslinya Minum air kemasan, soda, coklat dan kopi dari wadah aslinya. Hindari minum dari gelas yang sudah dicuci beberapa kali.
Apabila mengalami gejala diare, anda dapat mendatangi langsung Klinik Kei Medika untuk mendapatkan penanganan Lebih lanjut.
Referensi :
Rahmi, N., Santi, D. M., & Yanti, W. (2019). PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENANGANAN DIARE PADA BAYI DAN BALITA DI DESA LADONG KECAMATAN MESJID RAYA KABUPATEN ACEH BESAR. JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (KESEHATAN), 1(2), 43-49. Diakses pada tanggal 6 Desember 2021
Nasution, Z., & Samosir, R. F. (2019). Pengetahuan dan sikap ibu tentang penanganan diare di puskesmas polonia medan. Jurnal Darma Agung Husada, 5(1), 46-51. Diakses pada tanggal 6 Desember 2021
Riskiyah, R. (2017). Peranan Zinc Pada Penanganan Kasus Penyakit Diare Yang Dialami Bayi Maupun Balita. Journal of Islamic Medicine, 1(1), 22-29.