Pendahuluan
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini menjadi masalah kesehatan masyarakat di banyak negara tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. DBD dapat menyebabkan komplikasi serius dan bahkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Gejala Demam Berdarah Dengue
Gejala DBD biasanya muncul 4-10 hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi. Gejala-gejala tersebut meliputi:
Demam Tinggi Mendadak: Suhu tubuh bisa mencapai 40°C atau lebih dan sering disertai dengan menggigil.
Nyeri Sendi dan Otot: DBD sering disebut sebagai "breakbone fever" karena menyebabkan nyeri hebat pada otot dan sendi.
Sakit Kepala Parah: Terutama di sekitar dahi.
Nyeri Belakang Mata: Rasa sakit yang tajam di belakang mata.
Ruam: Munculnya ruam merah pada kulit, sering kali terjadi pada hari ketiga atau keempat.
Mual dan Muntah: Beberapa penderita mengalami mual dan muntah.
Kelelahan dan Kelemahan: Penderita merasa sangat lelah dan lemah, bahkan setelah demam mereda.
Pengobatan Demam Berdarah Dengue
Hingga saat ini, belum ada pengobatan khusus untuk DBD. Pengobatan yang ada bersifat suportif dan ditujukan untuk meredakan gejala serta mencegah komplikasi. Berikut adalah langkah-langkah pengobatan yang umum dilakukan:
Rehidrasi: Penderita DBD harus banyak minum cairan untuk mencegah dehidrasi, terutama jika mengalami muntah atau diare.
Istirahat: Penderita disarankan untuk beristirahat total hingga gejala mereda.
Obat Penurun Demam: Parasetamol dapat digunakan untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri. Hindari penggunaan aspirin atau ibuprofen karena dapat meningkatkan risiko perdarahan.
Pemantauan Trombosit: Pemantauan jumlah trombosit secara rutin penting dilakukan untuk mencegah komplikasi seperti perdarahan.
Pencegahan Demam Berdarah Dengue
Pencegahan DBD berfokus pada pengendalian populasi nyamuk dan menghindari gigitan nyamuk. Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah:
Menguras dan Menutup Tempat Penampungan Air: Nyamuk Aedes berkembang biak di air yang tergenang, sehingga penting untuk rutin menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan membersihkan lingkungan sekitar.
Menggunakan Kelambu dan Obat Nyamuk: Saat tidur, gunakan kelambu atau obat nyamuk untuk menghindari gigitan.
Menggunakan Pakaian Pelindung: Kenakan pakaian yang menutupi tubuh, seperti baju lengan panjang dan celana panjang, terutama saat berada di luar rumah.
Fogging: Pemerintah dan masyarakat dapat melakukan fogging atau pengasapan di daerah-daerah yang terdeteksi ada kasus DBD untuk membasmi nyamuk dewasa.
Kesimpulan
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit serius yang dapat mengancam nyawa, namun dengan penanganan yang tepat dan upaya pencegahan yang baik, risiko komplikasi dapat diminimalkan. Penting bagi setiap individu untuk waspada terhadap gejala DBD dan segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala yang mencurigakan. Kunjungi
KEIMEDIKA untuk informasi tentang Demam Berdarah Dengue, gejala, pengobatan, dan pencegahan! Lindungi diri dan keluarga Anda.
Literatur
WHO. (2020). Dengue and Severe Dengue. [online] Available at: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue
CDC. (2021). Dengue. [online] Available at: https://www.cdc.gov/dengue/index.html
Kemenkes RI. (2021). Panduan Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Artikel ini memberikan gambaran lengkap tentang gejala, pengobatan, dan pencegahan Demam Berdarah Dengue, dengan referensi yang dapat diakses untuk informasi lebih lanjut.
ROBER RAHMAT PUTRA
Manager Digital Marketing
- Kategori: Penyakit
- Tags: Demam Berdarah, Gejala, Pengobatan, Pencegahan, klinik, kesehatan, jambi