Saluran kehidupan bagi janin didalam kandungan yaitu tali pusat atau funniculus umbilicalis. Tali pusat hanya berperan selama proses kehamilan dan ketika bayi lahir maka tali pusat tersebut tidak berfungsi lagi seperti sebelumnya saat masih didalam kandungan, oleh karena itu tindakan yang dilakukan adalah dengan memotong tali pusat dan mengikat tali pusat bayi
Pada saat tali pusat dipotong maka tali pusat tidak mendapat aliran darah karena aliran darah seketika akan berhenti, saat memotong tali pusat peralatan harus disterilkan terlebih dahulu untuk menghindari infeksi.
Perawatan tali pusat bertujuan merawat tali pusat pada bayi baru lahir agar tetap kering. Dampak dari tidak dilakukannya perawatan tali pusat dengan benar adalah infeksi tali pusat. Infeksi tali pusat dapat menyebabkan tetanus neonaturum.
Sebagian besar infeksi bayi baru lahir adalah Tetanus neonatorum yang ditularkan melalui tali pusat, karena pemotongan dengan alat tidak suci hama, infeksi juga dapat terjadi melalui pemakaian obat,bubuk, talk atau daun-daunan yang digunakan masyarakat dalam merawat tali pusat.
Dikutip dari wyethnutrition.co.id Selama tali pusat belum terlepas dari perut bayi, maka sangat disarankan agar bayi baru lahir tidak dimandikan, namun cukup hanya dilap dengan washlap. Umumnya, tali pusat akan puput atau terlepas dalam jangka waktu 7 hingga 14 hari. Jadi hindari memasukkan seluruh tubuh bayi ke dalam air.
Tali pusat harus dilakukan dengan tepat agar tidak terjadi infeksi. Jika ibu masih takut melakukan perawatan pada bayi, kei medika menyediakan layanan perawatan tali pusat padabayi baru lahir, pelayanan bisa dilakukan ke rumah (homecare) dengan menghubungi Klinik Kei Medika. Dan Apabila memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai perawatan tali pusat, anda bisa konsultasikan dengan dokter via chat di Aplikasi Kei Medika.
Referensi :
https://www.wyethnutrition.co.id/aturan-perawatan-tali-pusat-bayi Diakses pada tanggal 23 Desember 2021
https://sardjito.co.id/sardjitowp/wp-content/uploads/2018/10/Perawatan-Tali-Pusat.pdf Diakses pada tanggal 23 Desember 2021
Asiyah, N., Islami, I., & Mustagfiroh, L. (2017). Perawatan Tali Pusat Terbuka Sebagai Upaya Mempercepat Pelepasan Tali Pusat. Indonesia Jurnal Kebidanan, 1(1), 29-36. Diakses pada tanggal 23 Desember 2021
Pratiwi, W. (2019). Perbedaan Perawatan Tali Pusat Kering dan Menggunakan Alkohol terhadap Lama Pelepasan Tali Pusat di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang Tahun 2019. Diakses pada tanggal 23 Desember 2021
Misdeti, I., & Anggraini, N. (2018). Analisis Perawatan Tali Pusat Dengan ASI Terhadap Lamanya Waktu Pelepasan Tali Pusat. Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA (JKSP), 1(2), 31-39. Diakses pada tanggal 23 Desember 2021