• kei.medika@gmail.com
  • +628117450412
Cara Mengatasi Gizi Buruk Pada Anak

Masalah gizi adalah suatu kondisi dimana terjadi kekurangan, kelebihan atau ketidakseimbangan asupan kalori atau zat gizi seseorang.Kekurangan gizi adalah suatu kondisi yang dapat terjadi secara akut dan kronis disebabkan oleh asupan zat gizi yang tidak memadai, gangguan penyerapan dan metabolisme zat gizi akibat penyakit serta dipengaruhi juga oleh sanitasi yang buruk dan penanganan pangan di rumah tangga yang tidak higienis.

Setiap orang tua pasti menginginkan tumbuh kembang sang anak selalu sehat tanpa ada gangguan kesehatan.

Dalam masa pertumbuhan, anak sangat rentan terhadap masalah kesehatan. Memberikan asupan gizi yang sehat dan seimbang akan membantu anak mendapatkan tumbuh kembang yang sempurna.Orang tua harus memerhatikan apa saja yang dimakan oleh anak sejak dini, kekurangan nutrisi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan anak.

Begitu pula ketika anak terlalu banyak mengkonsumsi “makanan jahat” seperti junk food maka dapat menyebabkan anak obesitas.Kegemukan yang terjadi pada anak dapat membahayakan kesehatan hingga jiwanya.Agar anak terhindar dari kekurangan nutrisi, maka perhatikanlah kebutuhan gizi pada anak sejak dini bahkan ketika dalam usia balita.

Ciri-ciri anak kekurangan gizi

Ketika anak kekurangan gizi maka dapat dilihat dari penampakan tubuhnya, berikut ini ciri-ciri jika anak mengalami masalah gizi menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

  1. Badan Pendek (Stunting)

Masalah gizi menurut WHO yang pertama adalah stunting. Kondisi ini merupakan gangguan  yang dialami oleh bayi karena gizi buruk dalam stimulasi psikososial yang tidak memadai. Anak-anak dapat dikatakan stunting apabila tinggi badan mereka menurut usia lebih dari dua standar deviasi di bawah Standar Pertumbuhan Anak WHO.

  1. Badan Kurus (Wasting)

Kondisi anak yang berat badannya menurun seiring waktu hingga total berat badannya jauh di bawah standar kurva pertumbuhan atau berat badan berdasarkan tinggi badannya rendah (kurus) dan menunjukkan penurunan berat badan (akut) dan parah

 

  1. Kwashiorkor

Selanjutnya adalah kwashiorkor, yang juga merupakan bentuk kekurangan gizi yang parah.Ini sangat umum terjadi pada daerah berkembang di mana bayi tidak mendapatkan protein yang cukup dan asupan nutrisi lainnya dalam makanan.Salah satu tanda utama bahwa anak mengalami kwashiorkor adalah adanya banyak cairan pada jaringan tubuh, yang mengakibatkan pembengkakan pada tubuh.

Gejala anak kekurangan gizi

Berikut adalah beberapa gejala gizi buruk pada anak, seperti yang dilansir dari National Health Security:

  1. Kurangnya berat badan
  2. Nafsu makan yang berkurang
  3. Lemas
  4. Merasa dingin
  5. Cepat sakit
  6. Luka yang sembuh lama

Jika merasa bayi Anda mengalami gejala tersebut, pastikan Anda segera ke dokter untuk mendapatkan pertolongan.

Mengatasi anak Gizi Buruk

Dalam menangani anak yang kekurangan gizi maka dapat disesuaikan dengan tingkat keparahannya. Dokter anak atau ahli gizi akan memberikan rekomendasi yang tepat untuk anak yang mengalami malnutrisi.

Jika anak masih dalam tahap kekurangan gizi yang ringan maka dapat melakukan hal-hal di bawah ini:

  1. Periksakan anak kepada dokter

Dokter akan melakukan analisis terhadap kondisi anak dan memberikan rekomendasi yang tepat agar anak kembali pulih dan tidak mengalami gangguan perkembangan.

Dokter atau ahli gizi akan melakukan pemeriksaan secara mendalam pada anak, seperti:

a.  Mengukur indeks massa tubuh (BMI) anak

b.  Melakukan pemeriksaan penyebab anak mengalami kurang gizi

c.  Melakukan tes darah

d.  Melakukan tes berdasarkan riwayat medis sang anak

Jika dokter menemukan hasil pemeriksaan yang mengarah ke anak mengalami kurang gizi maka akan diberikan obat atau vitamin untuk anak kurang gizi demi meningkatkan nafsu makan sang anak.

  1. Menerapkan pola makan yang baik pada anak

Penanganan anak yang mengalami kekurangan gizi haruslah dengan perhatian khusus mengingat tumbuh kembang anak yang terganggu.Memberikan banyak makanan yang mengandung cukup tinggi kalori, serat, mineral, protein dan vitamin dapat membantu anak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya.Selain itu mengatur pola makan yang baik seperti memperbanyak memberikan asupan makanan juga sangat bagus untuk mengembalikan kondisi anak.

  1. Mendampingi perkembangan sang anak

Setelah melakukan pemeriksaan ke dokter dan telah juga memberikan pola makan yang baik untuk anak maka proses terakhir adalah selalu memantau perkembangan atau mendampingi tumbuh kembang sang anak secara intensif.

Jika Anda tidak mempunyai waktu yang banyak untuk merawat sang buah hati, maka Anda dapat menggunakan layanan home care perawat anak yang secara khusus melakukan perawatan dan pendampingan kepada anak secara profesional.

Mencegah anak kurang gizi

Agar anak tidak mengalami kurang gizi maka orang tua harus berusaha keras untuk memenuhi nutrisi yang seimbang. Masa pertumbuhan anak sangat bergantung kepada apa yang ia makan.

Lebih baik mencegah daripada mengobati, oleh sebab itu berikanlah makanan kepada anak yang mempunyai gizi seimbang, yaitu:

  1. Memberikan buah dan sayur dalam setiap menu makanan.
  2. Memberikan makanan yang mempunyai sumber kabohidrat, seperti kentang, roti, nasi dan sereal.
  3. Memberikan makanan yang mempunyai sumber protein, seperti daging, telur, ikan dan kacang-kacangan.
  4. Memberikan asupan vitamin dari susu dan produk turunannya.

Selain memberikan makanan yang sehat dan bergizi tak lupa anak harus banyak melakukan aktivitas fisik seperti olahraga atau aktivitas di luar ruangan.

Berikan juga imunisasi atau vaksin sesuai jadwal atau rekomendasi yang diberikan oleh kementerian kesehatan atau provinsi setempat agar anak tidak mudah terserang penyakit infeksi.

REFERENSI

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahu. 2017. Jakarta, 2018.

Almatsier, S. (2011).Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

ACF Internasional (2011).Guidelines for the integrated Management for Severe Acute Malnutrition: In and out patient treatment.

 

ANNISA ADRIANI ANUGRAH
ANNISA ADRIANI ANUGRAH
Manager SDM
  • Kategori: Ibu dan Anak
  • Tags: Kesehatan, Klinik pratama, Klinik kecantikan, Penyakit, Nutrisi, siku, Klinik pratama, Jambi