Obesitas
memiliki efek buruk pada kesehatan, seperti meningkatkan risiko diabetes, stroke, radang sendi,
penyakit jantung, dan kolesterol tinggi. Nah, kolesterol tinggi ini
dapat berbahaya bagi kesehatan karena ia bisa menjadi ‘silent killer’. Jadi,
kamu tidak akan menyadarinya hingga dokter memintamu untuk melakukan tes
kolesterol melalui tes darah sederhana. Perut buncit
disebabkan penumpukan lemak pada bagian perut. Lemak di bagian perut ini
terdiri dari dua macam, yaitu lemak subkutan dan lemak viseral. Lemak subkutan
adalah lemak yang berada di bawah kulit. Lemak ini dapat dicubit dan terlihat.
Berbagai penyebab perut buncit
Berikut ini berbagai penyebab perut buncit
yang harus Anda waspadai:
1.
Hormon seks tubuh
pria dan wanita memiliki tempat penyimpanan lemak utama yang berbeda.
Hormon estrogen pada wanita membantu
menyebarkan lemak di bagian pinggul, bokong, dan paha.
Sementara itu, hormon testosteron pada
pria bisa menyebabkan penumpukan lemak ke bagian tubuh yang berbeda dari
wanita.
Penumpukan lemak ini mengelilingi organ
tubuh di bagian perut atau lemak visceral. Lemak inilah yang membuat pria lebih rentan
mengalami perut buncit.
2.
Pertambahan usia seiring
bertambahnya usia, pria lebih rentan memiliki perut buncit pada usia lebih dari
40 tahun. Pasalnya, berkurangnya hormon testosteron pada pria menyebakan
lemak berlebih di tubuh lebih mudah tersimpan dan menumpuk menjadi lemak visceral.
Seiring bertambahnya usia,
metabolisme tubuh pun akan menurun sehingga mengurangi kemampuan sel-sel organ tubuh dalam
menyimpan lemak.
Akibatnya, kelebihan asupan lemak akan langsung
disimpan di bagian perut yang mana menyebabkan perut buncit.
3.Stres juga menjadi penyebab perut buncit. Faktor stres mampu menyebabkan berat badan naik
sehingga menyebabkan penumpukkan lemak di perut.Saat mengalami stres, kadar
hormon kortisol meningkat. Hormon inimeningkatkan nafsu makan , terutama konsumsi makanan manis, tinggi
kalori, dan tinggi lemak.Karena tingginya nafsu makan, Anda terus menambah
asupan kalori dari makanan berlemak. Kalori yang berlebih akan menyebabkan
penumpukan lemak di perut.Selain itu, menurut studi dalam jurnal obesity hormon kortisol alias hormon stres bisa
meningkatkan jumlah lemak dalam tubuh dan melebarkan ukuran sel lemak.Inilah
mengapa tingginya kadar hormon kortisol dalam tubuh erat kaitannya dengan
meningkatnya lemak perut.
4.Malas olahraga adalah masalah utama yang menjadi
penyebab perut buncit.Jika jarang bergerak dan berolahraga, lemak dari makanan
yang Anda makan tidak akan terbakar, lemak tertimbun di satu bagian saja yaitu
perut.Lemak visceral sangat mudah terbakar selama melakukan aktivitas
fisik. Olahraga aerobik terbukti membantu membakar lemak perut dengan efektif.Jadi,
Anda bisa memulai olahraga aerobik dengan intensitas sedang, seperti jalan
cepat, senam
aerobik ,
zumba, dan jogging.Selain itu, latihan kekuatatan otot penting untuk membentuk masa otot yang mengendur karena efek penuaan.Massa
otot membantu menjaga metabolisme sehingga mencegah perut buncit.
5.
Kurang tidur memiliki waktu tidur yang cukup adalah
salah satu hal penting yang dapat memengaruhi kesehatan.
Banyak penelitian menemukan bahwa kurang
tidur mampu meningkatkan risikokenaikan berat badan . Hal ini tentu berpengaruh pada penumpukan lemak visceral.
Jika tidur kurang dari enam jam setiap
malam, Anda lebih berisiko memiliki perut buncit karena penumpukan lemak.
Selain itu, kurang tidur memicu hormon
ghrelin dan menurunkan hormon leptin. Hal ini membuat Anda cepat lapar dan ingin makan terus-menerus.
6.
Konsumsi alkohol perut buncit bisa muncul akibat konsumsi lapar . Pasalnya, alkohol mampu meningkatkan jumlah lemak
pada perut.
Melansir jurnal current obesity repots . ada beberapa alasan mengapa hal ini
terjadi.
Pertama, alkohol ternyata meningkatkan
kalori makanan yang Anda konsumsi sebelum atau saat Anda meminumnya.
Kedua, alkohol terbukti menurunkan hormon glucagon-like
peptide 1 (GLP-1) dan hormon leptin. Rendahnya kedua hormon ini membuat tubuh mudah
lapar
Selain itu, konsumsi alkohol akan
meningkatkan asupan glukosa sehingga akan menumpuk lemak di dalam perut.
7.
Menopause
Penyebab perut buncit juga bisa disebabkan
faktor menopause.
Beberapa wanita mengalami kenaikan lemak
perut saat berada pada fase menopause, tepatnya satu tahun setelah periode
menstruasi terakhirnya.
Pada waktu tersebut, kadar estrogen turun
drastis sehingga menyebabkan lemak menumpuk di perut, bukan lagi pada pinggul
dan paha.
Satu studi menemukan wanita yang menopause dini cenderung mendapatkan lemak perut
tambahan.
8.
Postur tubuh yang buruk
Faktor lain penyebab perut buncit adalah
memiliki kebiasaan berdiri dan duduk yang buruk. Pasalnya, hal ini bisa
memengaruhi postur tubuh Anda.
Postur tubuh yang buruk bisa membuat tubuh
terlihat gemuk dan perut membuncit.
Postur yang burut terlihat dari badan yang
membungkuk dan panggul menonjol ke depan. Hal ini membuat punggung bagian bawah
dan bokong melengkung.
Efeknya, bagian perut pun ikut menonjol
sehingga menciptakan ilusi perut buncit.
9.
Adanya bakteri di usus
Ratusan jenis bakteri hidup dalam usus
Anda, terutama di usus besar. Beberapa bakteri ada yang bermanfaat bagi
kesehatan, ada juga yang merugikan.
Para peneliti menemukan bahwa orang gemuk
cenderung memiliki jumlah bakteri Firmicutes di usus lebih banyak dari pada
orang dengan
berat badan ideal .
Penelitian juga menunjukkan bahwa jenis
bakteri tersebut dapat meningkatkan jumlah kalori dari makanan sehingga mampu
menaikan berat badan, termasuk lemak perut.
Menurut Journal of the American Heart
Association, mengidap obesitas menempatkanmu pada risiko kadar
kolesterol tinggi. Namun, bukan hanya kolesterol tinggi yang menjadi masalah.
Pada obesitas, trigliserida dan LDL — atau kolesterol “jahat” cenderung tinggi.
HDL—atau kolesterol “baik” —terlalu rendah. Ini meningkatkan risiko penyakit
jantung, serangan jantung, dan stroke. Faktanya, berat badan memiliki hubungan
langsung dengan faktor risiko kardiovaskular, termasuk kolesterol tinggi.
Artinya, bertambahnya berat badan maka kolesterol LDL dan trigliserida juga
meningkat.
Menurunkan berat badan memang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Namun, ini akan sepadan dengan usaha yang dilakukan. Menurunkan kolesterol LDL, trigliserida, dan faktor risiko lainnya untuk penyakit jantung. Penurunan berat badan membantu tubuh kembali peka terhadap insulin dan mengurangi peradangan. Saat berat badan berkurang, tubuh mulai merespons secara normal terhadap perubahan lemak makanan. Jika kamu mengalami obesitas, penurunan berat badan yang lambat adalah caranya. Penurunan berat badan 5 hingga 10 persen itu akan memakan waktu sekitar enam bulan. Ini memberimu waktu untuk melakukan perubahan gaya hidup selangkah demi selangkah dan menyesuaikan diri dengan normal baru.
Setelah mengetahui
dampak obesitas. Apabila anda ingin mendapatkan layanan kami silakan download aplikasikeimedika playstore atau bisa kunjungi kami ke klinik kei medika khusunya
warga Jambi .
Referensi :
https://www.halodoc.com/artikel/ini-alasan-pengidap-obesitas-perlu-dilakukan-tes-kolesterol
diakses pada tanggal 29 November 2022
https://www.alodokter.com/bahaya-perut-buncit-dan-cara-mengatasinya#:~:text=Disebutkan%20bahwa%20lemak%20perut%20berkaitan,meningkatkan%20risiko%20penyakit%20kolesterol%20tinggi.
diakses pada tanggal 29 November 2022
https://hellosehat.com/nutrisi/berat-badan-turun/penyebab-perut-buncit-pria-wanita/
diakses pada tanggal 29 November 2022