• kei.medika@gmail.com
  • +628117450412
Berat Badan Berlebih Dapat Mengakibatkan Kolesterol, Mengapa bisa ?

Obesitas memiliki efek buruk pada kesehatan, seperti meningkatkan risiko diabetes, stroke, radang sendi, penyakit jantung, dan kolesterol tinggi. Nah, kolesterol tinggi ini dapat berbahaya bagi kesehatan karena ia bisa menjadi ‘silent killer’. Jadi, kamu tidak akan menyadarinya hingga dokter memintamu untuk melakukan tes kolesterol melalui tes darah sederhana.  Perut buncit disebabkan penumpukan lemak pada bagian perut. Lemak di bagian perut ini terdiri dari dua macam, yaitu lemak subkutan dan lemak viseral. Lemak subkutan adalah lemak yang berada di bawah kulit. Lemak ini dapat dicubit dan terlihat.

Berbagai penyebab perut buncit

Berikut ini berbagai penyebab perut buncit yang harus Anda waspadai:

 

1. Hormon seks tubuh pria dan wanita memiliki tempat penyimpanan lemak utama yang berbeda.

Hormon estrogen pada wanita membantu menyebarkan lemak di bagian pinggul, bokong, dan paha.

Sementara itu, hormon testosteron pada pria bisa menyebabkan penumpukan lemak ke bagian tubuh yang berbeda dari wanita.

Penumpukan lemak ini mengelilingi organ tubuh di bagian perut atau lemak visceral. Lemak inilah yang membuat pria lebih rentan mengalami perut buncit.

 

2. Pertambahan usia seiring bertambahnya usia, pria lebih rentan memiliki perut buncit pada usia lebih dari 40 tahun. Pasalnya, berkurangnya hormon testosteron pada pria menyebakan lemak berlebih di tubuh lebih mudah tersimpan dan menumpuk menjadi lemak visceral.

Seiring bertambahnya usia, metabolisme tubuh pun akan menurun sehingga mengurangi kemampuan sel-sel organ tubuh dalam menyimpan lemak.

Akibatnya, kelebihan asupan lemak akan langsung disimpan di bagian perut yang mana menyebabkan perut buncit.

3.Stres juga menjadi penyebab perut buncit. Faktor stres mampu menyebabkan berat badan naik sehingga menyebabkan penumpukkan lemak di perut.Saat mengalami stres, kadar hormon kortisol meningkat. Hormon inimeningkatkan nafsu makan , terutama konsumsi makanan manis, tinggi kalori, dan tinggi lemak.Karena tingginya nafsu makan, Anda terus menambah asupan kalori dari makanan berlemak. Kalori yang berlebih akan menyebabkan penumpukan lemak di perut.Selain itu, menurut studi dalam jurnal obesity hormon kortisol alias hormon stres bisa meningkatkan jumlah lemak dalam tubuh dan melebarkan ukuran sel lemak.Inilah mengapa tingginya kadar hormon kortisol dalam tubuh erat kaitannya dengan meningkatnya lemak perut.

4.Malas olahraga adalah masalah utama yang menjadi penyebab perut buncit.Jika jarang bergerak dan berolahraga, lemak dari makanan yang Anda makan tidak akan terbakar, lemak tertimbun di satu bagian saja yaitu perut.Lemak visceral sangat mudah terbakar selama melakukan aktivitas fisik. Olahraga aerobik terbukti membantu membakar lemak perut dengan efektif.Jadi, Anda bisa memulai olahraga aerobik dengan intensitas sedang, seperti jalan cepat, senam aerobik , zumba, dan jogging.Selain itu, latihan kekuatatan otot penting untuk membentuk masa otot yang mengendur karena efek penuaan.Massa otot membantu menjaga metabolisme sehingga mencegah perut buncit.

5. Kurang tidur memiliki waktu tidur yang cukup adalah salah satu hal penting yang dapat memengaruhi kesehatan.

Banyak penelitian menemukan bahwa kurang tidur mampu meningkatkan risikokenaikan berat badan . Hal ini tentu berpengaruh pada penumpukan lemak visceral.

Jika tidur kurang dari enam jam setiap malam, Anda lebih berisiko memiliki perut buncit karena penumpukan lemak.

Selain itu, kurang tidur memicu hormon ghrelin dan menurunkan hormon leptin. Hal ini membuat Anda cepat lapar dan ingin makan terus-menerus.

 

6. Konsumsi alkohol perut buncit bisa muncul akibat konsumsi lapar  . Pasalnya, alkohol mampu meningkatkan jumlah lemak pada perut.

Melansir jurnal current obesity repots . ada beberapa alasan mengapa hal ini terjadi.

Pertama, alkohol ternyata meningkatkan kalori makanan yang Anda konsumsi sebelum atau saat Anda meminumnya.

Kedua, alkohol terbukti menurunkan hormon glucagon-like peptide 1 (GLP-1) dan hormon leptin. Rendahnya kedua hormon ini membuat tubuh mudah lapar

Selain itu, konsumsi alkohol akan meningkatkan asupan glukosa sehingga akan menumpuk lemak di dalam perut.

 

7. Menopause

Penyebab perut buncit juga bisa disebabkan faktor menopause.

Beberapa wanita mengalami kenaikan lemak perut saat berada pada fase menopause, tepatnya satu tahun setelah periode menstruasi terakhirnya.

Pada waktu tersebut, kadar estrogen turun drastis sehingga menyebabkan lemak menumpuk di perut, bukan lagi pada pinggul dan paha.

Satu studi menemukan wanita yang menopause dini cenderung mendapatkan lemak perut tambahan.

 

8. Postur tubuh yang buruk

Faktor lain penyebab perut buncit adalah memiliki kebiasaan berdiri dan duduk yang buruk. Pasalnya, hal ini bisa memengaruhi postur tubuh Anda.

Postur tubuh yang buruk bisa membuat tubuh terlihat gemuk dan perut membuncit.

Postur yang burut terlihat dari badan yang membungkuk dan panggul menonjol ke depan. Hal ini membuat punggung bagian bawah dan bokong melengkung.

Efeknya, bagian perut pun ikut menonjol sehingga menciptakan ilusi perut buncit.

 

9. Adanya bakteri di usus

Ratusan jenis bakteri hidup dalam usus Anda, terutama di usus besar. Beberapa bakteri ada yang bermanfaat bagi kesehatan, ada juga yang merugikan.

Para peneliti menemukan bahwa orang gemuk cenderung memiliki jumlah bakteri Firmicutes di usus lebih banyak dari pada orang dengan berat badan ideal .

Penelitian juga menunjukkan bahwa jenis bakteri tersebut dapat meningkatkan jumlah kalori dari makanan sehingga mampu menaikan berat badan, termasuk lemak perut.

 

 

 Obesitas adalah Faktor Risiko Kolesterol Tinggi

Menurut Journal of the American Heart Association, mengidap obesitas menempatkanmu pada risiko kadar kolesterol tinggi. Namun, bukan hanya kolesterol tinggi yang menjadi masalah. Pada obesitas, trigliserida dan LDL — atau kolesterol “jahat” cenderung tinggi. HDL—atau kolesterol “baik” —terlalu rendah. Ini meningkatkan risiko penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke. Faktanya, berat badan memiliki hubungan langsung dengan faktor risiko kardiovaskular, termasuk kolesterol tinggi. Artinya, bertambahnya berat badan maka kolesterol LDL dan trigliserida juga meningkat.

 

Penurunan Berat Badan Kunci Mengurangi Kolesterol

Menurunkan berat badan memang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Namun, ini akan sepadan dengan usaha yang dilakukan. Menurunkan kolesterol LDL, trigliserida, dan faktor risiko lainnya untuk penyakit jantung. Penurunan berat badan membantu tubuh kembali peka terhadap insulin dan mengurangi peradangan. Saat berat badan berkurang, tubuh mulai merespons secara normal terhadap perubahan lemak makanan. Jika kamu mengalami obesitas, penurunan berat badan yang lambat adalah caranya. Penurunan berat badan 5 hingga 10 persen itu akan memakan waktu sekitar enam bulan. Ini memberimu waktu untuk melakukan perubahan gaya hidup selangkah demi selangkah dan menyesuaikan diri dengan normal baru.


Setelah mengetahui dampak obesitas. Apabila anda ingin mendapatkan layanan kami silakan download aplikasikeimedika playstore atau bisa kunjungi kami ke klinik kei medika khusunya warga Jambi .

Referensi :

https://www.halodoc.com/artikel/ini-alasan-pengidap-obesitas-perlu-dilakukan-tes-kolesterol diakses pada tanggal 29 November 2022

https://www.alodokter.com/bahaya-perut-buncit-dan-cara-mengatasinya#:~:text=Disebutkan%20bahwa%20lemak%20perut%20berkaitan,meningkatkan%20risiko%20penyakit%20kolesterol%20tinggi. diakses pada tanggal 29 November 2022

https://hellosehat.com/nutrisi/berat-badan-turun/penyebab-perut-buncit-pria-wanita/ diakses pada tanggal 29 November 2022

ANNISA ADRIANI ANUGRAH
ANNISA ADRIANI ANUGRAH
Manager SDM
  • Kategori: Penyakit
  • Tags: kolesterol, obesitas, klinik, klinik kecantikan,kota jambi,provinsi jambi, fisioterapi