Penggunaan pemanis buatan pada minuman dan makanan yang
dikonsumsi sehari-harinya tidak banyak disadari orang dapat menyebabkan efek
berbahaya jangka panjang bagi kesehatan tubuh. Meski beberapa jenis
pemanis buatan boleh dikonsumsi, namun ada batas konsumsinya yang perlu
dipatuhi. Efek kesehatan yang dapat timbul diantaranya mulai dari
obesitas, diabetes, hingga bermuara jangka panjang pada penyakit kronis seperti
kanker.
Hasil
riset lain menunjukkan adanya kaitan erat antara konsumsi pemanis buatan dengan
intoleransi glukosa dan gangguan metabolisme lainnya.
Menurut studi yang dipublikasikan Trends in Endocrinology and Metabolism,
konsumsi pemanis buatan secara rutin dapat mengganggu fungsi metabolisme tubuh.
Dan perlu Anda ketahui bahwa bukan hanya makanan saja, namun beberapa produk
pasta gigi maupun mouthwash juga sering dimuati dengan zat aditif tersebut.
Selain pemanis, Anda juga
harus mewaspadai bahaya 11 Jenis Zat Aditif pada Makanan lainnya
Lantas, apa saja jenis
pemanis buatan yang paling populer di masyarakat, namun yang juga berbahaya
bagi kesehatan? Berikut 5 jenis pemanis buatan yang harus Anda hindari karena
berbahaya:
1. Aspartame
Pihak FDA (Food and Drug
Administration), Amerika Serikat, memang telah menyetujui penggunaan aspartame
sejak 35 tahun silam. Akibatnya hingga saat ini, pemanis buatan jenis ini sudah
digunakan di lebih dari 6000 produk makanan dan minuman, serta 500 obat-obatan.
Namun karena sifat aspartame tidak tahan panas, maka pemanis buatan ini tidak
mungkin ditemukan dalam produk yang memerlukan proses pemanasan.
Studi tersebut mendapati
bahwa aspartame dapat merusak daya ingat serta meningkatkan stres oksidatif
pada otak. Tak hanya itu, hasil riset juga menyoroti bahaya aspartame bagi ibu
hamil atau yang sedang menyusui. Dikatakan bahwa aspartame dapat memperbesar
resiko bayi mengalami sindrom metabolik serta obesitas di kemudian
hari.
Di samping dampak berbahaya
yang disebutkan barusan, efek konsumsi aspartame lainnya meliputi sakit
kepala, migrain, serta gangguan mood. Dan pemanis yang berisikan
phenylalanine, asam aspartat, serta metanol tersebut juga bisa mengendap di
liver, ginjal, serta otak untuk beberapa waktu lamanya.
2. Sukralosa
Sukralosa sebenarnya
berasal dari gula. Sayangnya, pemanis buatan ini juga mengandung klorin, salah
satu zat kimia paling berbahaya di dunia. Pada mulanya sukralosa memang tidak
dimaksudkan untuk keperluan konsumsi, karena penelitian perdananya justru
mengarah pada pencarian akan insektisida jenis baru. Tapi entah bagaimana,
pemanis buatan yang rasanya 600 kali lebih manis daripada gula itu kemudian
dapat ditemukan dalam makanan dan minuman juga.
Selain digadang-gadang
dapat menyebabkan leukemia, sukralosa yang dimasak dalam suhu tinggi juga
bisa mengaktifkan komponen berbahaya jenis chloropropanols. Penelitian yang
dilakukan terhadap manusia dan hewan menunjukkan kalau sukralosa dapat mengubah
kadar glukosa, insulin, dan GLP-1 (glucagon-like peptide-1), jenis hormon
yang dapat meningkatkan sekresi insulin. Sifat merugikan sukralosa lainnya
adalah menimbulkan efek racun dalam tubuh.
3. Acesulfame
K
Acesulfame K tersusun dari
garam potasium yang mengandung metilena klorida. Pemanis buatan ini
biasanya ditemukan dalam permen karet yang berlabel ‘sugar-free’, minuman
beralkohol, permen, serta yogurt. Dalam penggunaannya, Acesulfame K kerap
dikombinasikan dengan aspartame atau pemanis non-kalori lainnya.
Sayangnya, serangkaian
penelitian mendapati efek jangka panjang metilena klorida yang meliputi mual,
gangguan mood, kanker, kerusakan fungsi liver dan ginjal, menurunnya daya
penglihatan, hingga autisme.
Dibanding sebagai pemanis,
Acesulfame K lebih sering diandalkan sebagai penambah rasa pada makanan.
Sifatnya yang tahan panas membuatnya bisa ditemukan juga dalam makanan hasil
proses. Dan dikarenakan tubuh tidak mampu mencernanya, maka para ahli percaya
pemanis buatan ini memiliki dampak negatif pada sistem metabolisme.
4. Sakarin
Pada tahun 1970an, sakarin
dan pemanis berbahan dasar sulfa lainnya dipercaya dapat menyebabkan kanker
kandung kemih. Oleh sebab itu, di kemudian hari muncul berbagai peringatan akan
produk yang mengandung sakarin.
Namun seiring berjalannya
waktu, pihak FDA akhirnya memutuskan untuk menghapus peringatan tersebut. Namun
berbagai studi mengenai efek buruk sakarin tetap berlanjut.
Yang memprihatinkan adalah,
banyak obat untuk anak-anak yang justru mengandung pemanis buatan ini, misalnya
seperti sirup obat batuk, obat sakit kepala yang rasanya manis
seperti permen, dan lain sebagainya. Beberapa ahli meyakini, sakarin dapat
menyebabkan efek samping seperti mual, masalah pencernaan, takikardia (denyut
jantung abnormal atau lebih cepat dari yang seharusnya), alergi terhadap
matahari (fotosensitivitas), hingga kanker.
5. Xylitol
Xylitol merupakan pemanis
buatan beralkohol yang sifatnya sulit diserap oleh tubuh. Di samping beresiko
memicu reaksi alergi, xylitol juga dapat membuat konsumennya mengalami berbagai gangguan
pencernaan seperti kembung, kram, hingga diare.
Dan bagi Anda yang
memelihara anjing, ketahui juga bahwa pemanis ini sangat beracun bagi hewan
tersebut. Oleh sebab itu, hati-hati untuk tidak sembarangan memberikan makanan
yang mengandung xylitol pada binatang peliharaan.
Kesimpulan kali ini,
ketimbang menggunakan pemanis buatan berbahaya yang disebutkan di atas, pakai
saja pemanis alami yang lebih sehat seperti sirup maple, gula aren, stevia,
sari buah asli, atau madu mentah. Bacalah selalu komposisi setiap produk yang
hendak dikonsumsi.
Masalah
kesehatan yang muncul akibat pemanis buatan.
1. Kelebihan berat
badan/obesitas.
Asupan
gula buatan berlebih lambat laun dapat mematikan sistem pengendali nafsu makan
Anda yang pada akhirnya jadi mengacaukan kerja metabolisme tubuh. Kondisi ini
kemudian menyebabkan terganggunya produksi hormon insulin yang membuat Anda
selalu lapar meski sudah ngemil banyak. Terlebih kebanyakan makanan berpemanis
buatan termasuk rendah kalori yang membuat tubuh menganggap Anda masih
kekurangan gizi. Ini mendorong kecenderungan ngidam yang kemudian meningkatkan
motivasi Anda untuk makan lebih banyak.
Maka semakin sering dan banyak gula yang Anda konsumsi, maka
akan semakin meningkat pula risiko bertambahnya lemak pada lingkar pinggang dan
perut Anda. Inilah yang meningkatkan risiko kelebihan berat badan hingga
obesitas.
2. Sindrom
metabolik.
Sejumlah
penelitian internasional telah membuktikan bahwa konsumsi makanan dan minuman
berpemanis buatan dalam jumlah yang berlebihan dapat meningkatkan risiko
seseorang terkena sindrom metabolik.
Pasalnya,
asupan gula berlebih lama-lama akan mengganggu kerja berbagai organ vital tubuh
yang terlibat dalam sistem metabolisme. Mulai dari hati, ginjal, jantung, dan
sistem hormon. Memiliki sindrom metabolik dapat meningkatkan
risiko Anda mengalami serangan stroke tiba-tiba.
3. Diabetes tipe 2.
Sudah
rahasia umum bahwa orang yang suka makan dan minum manis-manis berisiko terkena
diabetes. Sebab semakin banyak Anda makan gula, maka tubuh akan semakin
memperbanyak produksi hormon insulin pada tubuh Anda.
Insulin
sejatinya berperan mengolah gula dari makanan menjadi energi. Namun ketika
kadar insulin tubuh dan kadar gula tinggi, maka tubuh akan mengembangkan
kondisi bernama resistensi insulin yang menjadi pemicu diabetes.
Diabetes merupakan ibu dari segala
penyakit. Artinya ketika Anda terkena diabetes, kemungkinan besar akan ada
komplikasi lain yang mengikutinya. Antara lain kebutaan, hipertensi, penyakit
jantung, hingga bahkan kanker.
4. Darah tinggi
dan penyakit kardiovaskular
Sudah
banyak studi yang membuktikan bahwa konsumsi gula berlebih dapat mengganggu
kerja jantung untuk memompa darah.
Studi
lainnya menunjukkan bahwa konsumsi pemanis buatan dalam porsi berlebih dapat
meningkatkan tekanan darah dan merangsang hati untuk membuang lemak ke aliran
darah. Semakin banyak lemak dalam darah, semakin tinggi tekanan darah, dan
semakin tinggi pula risiko Anda mengalami pengerasan arteri (aterosklerosis). Kombinasi ketiga hal tersebut dapat
meningkatkan risiko penyakit jantung.
Untuk
itu, konsultasikanlah semua keluhan anda bersama Kei Medika. Konsultasi dapat
dilakukan secara langsung melalui klinik Pratama Kei Medika dan secara tidak langsung
melalui chat dokter via Aplikasi kei Medika yang dapat diunduh di play store.
REFERENSI
:
https://www.rejuve.co.id/blog/7-bahaya-konsumsi-pemanis-buatan-bagi-kesehatan-tubuhmu
diakses
pada tanggal 13 Maret 2023
https://www.honestdocs.id/5-jenis-pemanis-buatan-yang-paling-populer-namun-juga-berbahaya diakses pada tanggal 13
Maret 2023