• kei.medika@gmail.com
  • +628117450412
Bahaya Mengkonsumsi Pemanis Buatan Secara Berlebihan Bagi Kesehatan

Penggunaan pemanis buatan pada minuman dan makanan yang dikonsumsi sehari-harinya tidak banyak disadari orang dapat menyebabkan efek berbahaya jangka panjang bagi kesehatan tubuh. Meski beberapa jenis pemanis buatan boleh dikonsumsi, namun ada batas konsumsinya yang perlu dipatuhi. Efek kesehatan yang dapat timbul diantaranya mulai dari obesitas, diabetes, hingga bermuara jangka panjang pada penyakit kronis seperti kanker. 

Hasil riset lain menunjukkan adanya kaitan erat antara konsumsi pemanis buatan dengan intoleransi glukosa dan gangguan metabolisme lainnya. Menurut studi yang dipublikasikan Trends in Endocrinology and Metabolism, konsumsi pemanis buatan secara rutin dapat mengganggu fungsi metabolisme tubuh. Dan perlu Anda ketahui bahwa bukan hanya makanan saja, namun beberapa produk pasta gigi maupun mouthwash juga sering dimuati dengan zat aditif tersebut.

Selain pemanis, Anda juga harus mewaspadai bahaya 11 Jenis Zat Aditif pada Makanan lainnya

Lantas, apa saja jenis pemanis buatan yang paling populer di masyarakat, namun yang juga berbahaya bagi kesehatan? Berikut 5 jenis pemanis buatan yang harus Anda hindari karena berbahaya:

1.    Aspartame

Pihak FDA (Food and Drug Administration), Amerika Serikat, memang telah menyetujui penggunaan aspartame sejak 35 tahun silam. Akibatnya hingga saat ini, pemanis buatan jenis ini sudah digunakan di lebih dari 6000 produk makanan dan minuman, serta 500 obat-obatan. Namun karena sifat aspartame tidak tahan panas, maka pemanis buatan ini tidak mungkin ditemukan dalam produk yang memerlukan proses pemanasan.

Studi tersebut mendapati bahwa aspartame dapat merusak daya ingat serta meningkatkan stres oksidatif pada otak. Tak hanya itu, hasil riset juga menyoroti bahaya aspartame bagi ibu hamil atau yang sedang menyusui. Dikatakan bahwa aspartame dapat memperbesar resiko bayi mengalami sindrom metabolik serta obesitas di kemudian hari.

Di samping dampak berbahaya yang disebutkan barusan, efek konsumsi aspartame lainnya meliputi sakit kepala, migrain, serta gangguan mood. Dan pemanis yang berisikan phenylalanine, asam aspartat, serta metanol tersebut juga bisa mengendap di liver, ginjal, serta otak untuk beberapa waktu lamanya.

2.    Sukralosa

Sukralosa sebenarnya berasal dari gula. Sayangnya, pemanis buatan ini juga mengandung klorin, salah satu zat kimia paling berbahaya di dunia. Pada mulanya sukralosa memang tidak dimaksudkan untuk keperluan konsumsi, karena penelitian perdananya justru mengarah pada pencarian akan insektisida jenis baru. Tapi entah bagaimana, pemanis buatan yang rasanya 600 kali lebih manis daripada gula itu kemudian dapat ditemukan dalam makanan dan minuman juga.

Selain digadang-gadang dapat menyebabkan leukemia, sukralosa yang dimasak dalam suhu tinggi juga bisa mengaktifkan komponen berbahaya jenis chloropropanols. Penelitian yang dilakukan terhadap manusia dan hewan menunjukkan kalau sukralosa dapat mengubah kadar glukosa, insulin, dan GLP-1 (glucagon-like peptide-1), jenis hormon yang dapat meningkatkan sekresi insulin. Sifat merugikan sukralosa lainnya adalah menimbulkan efek racun dalam tubuh.

3.    Acesulfame K

Acesulfame K tersusun dari garam potasium yang mengandung metilena klorida. Pemanis buatan ini biasanya ditemukan dalam permen karet yang berlabel ‘sugar-free’, minuman beralkohol, permen, serta yogurt. Dalam penggunaannya, Acesulfame K kerap dikombinasikan dengan aspartame atau pemanis non-kalori lainnya.

Sayangnya, serangkaian penelitian mendapati efek jangka panjang metilena klorida yang meliputi mual, gangguan mood, kanker, kerusakan fungsi liver dan ginjal, menurunnya daya penglihatan, hingga autisme.

Dibanding sebagai pemanis, Acesulfame K lebih sering diandalkan sebagai penambah rasa pada makanan. Sifatnya yang tahan panas membuatnya bisa ditemukan juga dalam makanan hasil proses. Dan dikarenakan tubuh tidak mampu mencernanya, maka para ahli percaya pemanis buatan ini memiliki dampak negatif pada sistem metabolisme.

4.    Sakarin

Pada tahun 1970an, sakarin dan pemanis berbahan dasar sulfa lainnya dipercaya dapat menyebabkan kanker kandung kemih. Oleh sebab itu, di kemudian hari muncul berbagai peringatan akan produk yang mengandung sakarin.

Namun seiring berjalannya waktu, pihak FDA akhirnya memutuskan untuk menghapus peringatan tersebut. Namun berbagai studi mengenai efek buruk sakarin tetap berlanjut.

Yang memprihatinkan adalah, banyak obat untuk anak-anak yang justru mengandung pemanis buatan ini, misalnya seperti sirup obat batuk, obat sakit kepala yang rasanya manis seperti permen, dan lain sebagainya. Beberapa ahli meyakini, sakarin dapat menyebabkan efek samping seperti mual, masalah pencernaan, takikardia (denyut jantung abnormal atau lebih cepat dari yang seharusnya), alergi terhadap matahari (fotosensitivitas), hingga kanker.

5.    Xylitol

Xylitol merupakan pemanis buatan beralkohol yang sifatnya sulit diserap oleh tubuh. Di samping beresiko memicu reaksi alergi, xylitol juga dapat membuat konsumennya mengalami berbagai gangguan pencernaan seperti kembung, kram, hingga diare.

Dan bagi Anda yang memelihara anjing, ketahui juga bahwa pemanis ini sangat beracun bagi hewan tersebut. Oleh sebab itu, hati-hati untuk tidak sembarangan memberikan makanan yang mengandung xylitol pada binatang peliharaan.

Kesimpulan kali ini, ketimbang menggunakan pemanis buatan berbahaya yang disebutkan di atas, pakai saja pemanis alami yang lebih sehat seperti sirup maple, gula aren, stevia, sari buah asli, atau madu mentah. Bacalah selalu komposisi setiap produk yang hendak dikonsumsi.

Masalah kesehatan yang muncul akibat pemanis buatan.

1. Kelebihan berat badan/obesitas. 

Asupan gula buatan berlebih lambat laun dapat mematikan sistem pengendali nafsu makan Anda yang pada akhirnya jadi mengacaukan kerja metabolisme tubuh. Kondisi ini kemudian menyebabkan terganggunya produksi hormon insulin yang membuat Anda selalu lapar meski sudah ngemil banyak. Terlebih kebanyakan makanan berpemanis buatan termasuk rendah kalori yang membuat tubuh menganggap Anda masih kekurangan gizi. Ini mendorong kecenderungan ngidam yang kemudian meningkatkan motivasi Anda untuk makan lebih banyak.

Maka semakin sering dan banyak gula yang Anda konsumsi, maka akan semakin meningkat pula risiko bertambahnya lemak pada lingkar pinggang dan perut Anda. Inilah yang meningkatkan risiko kelebihan berat badan hingga obesitas.

 

2. Sindrom metabolik. 

Sejumlah penelitian internasional telah membuktikan bahwa konsumsi makanan dan minuman berpemanis buatan dalam jumlah yang berlebihan dapat meningkatkan risiko seseorang terkena sindrom metabolik.

Pasalnya, asupan gula berlebih lama-lama akan mengganggu kerja berbagai organ vital tubuh yang terlibat dalam sistem metabolisme. Mulai dari hati, ginjal, jantung, dan sistem hormon. Memiliki sindrom metabolik dapat meningkatkan risiko Anda mengalami serangan stroke tiba-tiba.

 

3. Diabetes tipe 2. 

Sudah rahasia umum bahwa orang yang suka makan dan minum manis-manis berisiko terkena diabetes. Sebab semakin banyak Anda makan gula, maka tubuh akan semakin memperbanyak produksi hormon insulin pada tubuh Anda.

Insulin sejatinya berperan mengolah gula dari makanan menjadi energi. Namun ketika kadar insulin tubuh dan kadar gula tinggi, maka tubuh akan mengembangkan kondisi bernama resistensi insulin yang menjadi pemicu diabetes.

Diabetes merupakan ibu dari segala penyakit. Artinya ketika Anda terkena diabetes, kemungkinan besar akan ada komplikasi lain yang mengikutinya. Antara lain kebutaan, hipertensi, penyakit jantung, hingga bahkan kanker.

 

4. Darah tinggi dan penyakit kardiovaskular

Sudah banyak studi yang membuktikan bahwa konsumsi gula berlebih dapat mengganggu kerja jantung untuk memompa darah.

Studi lainnya menunjukkan bahwa konsumsi pemanis buatan dalam porsi berlebih dapat meningkatkan tekanan darah dan merangsang hati untuk membuang lemak ke aliran darah. Semakin banyak lemak dalam darah, semakin tinggi tekanan darah, dan semakin tinggi pula risiko Anda mengalami pengerasan arteri (aterosklerosis). Kombinasi ketiga hal tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

 

Untuk itu, konsultasikanlah semua keluhan anda bersama Kei Medika. Konsultasi dapat dilakukan secara langsung melalui klinik Pratama Kei Medika dan secara tidak langsung melalui chat dokter via Aplikasi kei Medika yang dapat diunduh di play store.

                              

REFERENSI :

https://www.rejuve.co.id/blog/7-bahaya-konsumsi-pemanis-buatan-bagi-kesehatan-tubuhmu diakses pada tanggal 13 Maret 2023

https://www.honestdocs.id/5-jenis-pemanis-buatan-yang-paling-populer-namun-juga-berbahaya diakses pada tanggal 13 Maret 2023

 https://www.idntimes.com/health/fitness/viktor-yudha/efek-buruk-pemanis-buatan-untuk-kesehatan-tubuh diakses pada tanggal 13 Maret 2023

ANNISA ADRIANI ANUGRAH
ANNISA ADRIANI ANUGRAH
Manager SDM
  • Kategori: Kesehatan
  • Tags: pemanis buatan, konsumsi, obesitas, kesehatan, penyakit, klinik pratama, klinik kecantikan, keimedik