Diet untuk pasien sesudah operasi ataupun dalam proses penyembuhan luka adalah
diet TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein). Zat Protein diperlukan dalam
pertumbuhan dan pergantian sel – sel yang rusak ataupun mati. Sumber makanan
zat protein dapat diperoleh dari protein hewani (telur, daging, susu, udang,
kerang, keju) dan juga protein nabati (banyak terkandung dalam tahu, tempe, dan
kacang – kacangan). Nutrisi seperti protein dan vitamin A dan C, tembaga,
zinkum, dan zat besi yang adekuat dapat mempercepat dalam proses penyembuhan
luka.
Protein
mensuplai asam amino yang mana dibutuhkan untuk memperbaiki jaringan dan
regenerasi. Vitamin A dan zinkum dibutuhkan dalam hal epitelialisasi, dan
vitamin C serta zinkum diperlukan untuk sistesis kolagen dan integrasi kapiler.
Zat besi digunakan untuk sintesis hemoglobin disertai dengan oksigen diperlukan
untuk menghantarkan oksigen keseluruh tubuh. Nutrisi yang didapat dalam tubuh
juga dapat membantu tubuh dalam meningkatkan mekanisme pertahanan tubuh (sistem
imun), dan pada akhirnya dapat membantu dalam proses penyembuhan luka.
Bentuk Makanan Diet Yang
Dapat Diberikan Pada Pasien Pasca Pembedahan
1. Cair
jernih, berupa air putih, teh manis, atau cairan lain.
2. Cair
kental, berupa kaldu jernih, sirup, sari buah, sup, susu, dan puding.
3. Makanan
saring yang ditambahkan dengan susu dan biskuit. Makanan yang tidak direkomendasikan
adalah makanan dengan bumbu tajam dan minuman yang mengandung karbondioksida.
dan
4. Makanan
lunak.
Pentingnya
Memenuhi Nutrisi Dalam Penyembuhan Luka
Salah
satu komplikasi yang sangat sering ditemui di area rumah sakit adalah infeksi.
Infeksi luka post operasi atau yang dikenal dalam medis infeksi nosokomial yang
dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor yang diantaranya tidak mengonsumsi
makanan dengan jumlah protein yang kurang hal ini bisa disebabkan karena kurangnya
pengetahuan atau mungkin kepercayaan yang dianut dimasyarakat tentang konsumsi makanan
dengan protein dapat menghambat proses penyembuhan luka. Saat infeksi terjadi
maka secara otomatis akan memperlambat proses penyembuhan luka itu sendiri dan hal
ini berdampak pada morbiditas dan mortalitas yang dapat mempengaruhi lama dan
biaya perawatan.
Adapun
tips lain yang dapat diterapkan selama proses penyembuhan luka berlangsung
yaitu dengan banyak mengkonsumsi makanan berprotein tinggi guna mengganti
sel-sel kulit mati, banyak minum air putih, istirahat yang cukup. Adapun
kegiatan fisik yang dapat dilakukan penderita luka selama penyembuhan
berlangsung yaitu dengan melakukan mobilisasi atau menggerakkan anggota tubuh
secara bertahap hingga dapat beraktivitas seperti biasa, dimana semakin cepat
semakin bagus, melakukan perawatan diri, serta mengontrol secara teratur dan
juga mengevaluasi luka dan pemeriksaan kondisi tubuh. Serta tidak lupa minum obat sesuai anjuran dokter.
Untuk itu,
konsultasikanlah semua keluhan anda bersama Kei Medika. Konsultasi dapat dilakukan
secara langsung melalui klinik Pratama Kei Medika dan secara tidak langsung
melalui chat dokter via Aplikasi Kei Medika yang dapat diunduh di play store.
Referensi
:
Almatsier, S. 2014. Prinsip Dasar Ilmu
Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Anonim, S.(2001). Tips
Kesehatan.1.Jakarta.http://health..com/2007/kesehatan-html
Hartono, Andy. 2006. Terapi Gizi dan
Diet Rumah Sakit. Edisi 2. Jakarta: EGC
Proverawati, A & Kusuma Wati, E.
2011. Ilmu Gizi untuk Keperawatan & Gizi Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G,
2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner dan Suddarth (Alih bahasa Agung
Waluyo) Edisi 8 Vol.3. jakarta : EGC