• kei.medika@gmail.com
  • +628117450412
Bagaimana Cara Penanganan Perawatan Luka Diabetes?

Luka diabetes memiliki masa penyembuhan yang lebih lama dibandingkan dengan luka pada orang sehat. Jika tidak ditangani dengan tepat, luka diabetes dapat terus menyebar dan meningkatkan risiko amputasi. Lantas, bagaimana cara tepat untuk merawat luka diabetes?

Penyebab lamanya penyembuhan luka diabetes adalah kadar gula darah yang terlalu tinggi. Hal tersebut dapat merusak saraf, menurunkan sistem kekebalan tubuh, dan menyebabkan sirkulasi darah memburuk, sehingga menghambat proses perbaikan jaringan tubuh yang mengalami kerusakan.

Hal ini menyebabkan luka pada penderita diabetes akan tetap terbuka, basah, dan susah disembuhkan. Luka yang yang tak kunjung sembuh menyebabkan penderita diabetes lebih rentan terserang infeksi jamur dan bakteri, serta gangrene.

Cara Merawat Luka Diabetes.

Penyembuhan luka diabetes yang lambat dapat meningkatkan risiko amputasi jika tidak ditangani dengan benar. Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut ini untuk merawat luka diabetes:

1. Bersihkan luka setiap hari

Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk merawat luka diabetes adalah membersihkan luka setiap hari. Gunakan air mengalir dan sabun, lalu keringkan dan oleskan salep antibiotik yang direkomendasikan dokter. Hindari merendam bagian tubuh yang terluka karena dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi.

2. Kurangi tekanan pada luka

Hindari memberikan tekanan pada daerah luka, misalnya dengan tidak mengenakan pakaian ketat. Berkurangnya tekanan memungkinkan luka diabetes tidak bertambah parah dan lebih cepat sembuh.

Jika luka terdapat di telapak kaki, sebaiknya gunakan sepatu yang dirancang untuk penderita diabetes atau penyangga kaki agar tidak memperberat kerusakan akibat luka diabetes.

3. Tutup luka diabetes dengan perban

Meski banyak yang beranggapan bahwa luka harus dibiarkan terbuka, para ahli meyakini bahwa luka diabetes harus ditutup dengan perban untuk mencegah risiko terjadinya infeksi dan mempercepat penyembuhan.

Namun, pastikan Anda memilih perban yang sesuai dan direkomendasikan oleh dokter.

4. Kontrol kadar gula darah

Kadar gula darah yang tidak terkendali akan mempersulit proses penyembuhan luka diabetes. Oleh karena itu, penting untuk terus mengontrol kadar gula darah dengan menjalani pola makan sehat, olahraga, mengonsumsi obat antidiabetes, hingga memberi suntikan insulin jika diperlukan.

Anda dapat berkonsultasi ke dokter lebih lanjut untuk mengontrol kadar gula darah.

5. Perhatikan tanda-tanda adanya infeksi

Gejala infeksi pada luka diebetes dapat berupa munculnya rasa sakit, kemerahan, pembengkakan, atau terasa hangat di sekitar luka. Selain tanda-tanda di atas, infeksi juga bisa ditandai dengan luka yang berair, bernanah, disertai bau tidak sedap.

Jika mengalami infeksi, pastikan untuk membersihkan luka, menghilangkan jaringan kulit yang mati atau rusak, mengonsumsi obat antibiotik, serta mengoleskan salep antibiotik yang telah diresepkan oleh dokter.

6. Penuhi asupan nutrisi harian

Untuk mempercepat proses penyembuhan luka diabetes, Anda dianjurkan memperhatikan asupan nutrisi harian. Salah satu nutrisi penting yang harus dipenuhi sehari-sehari untuk merawat luka diabetes adalah protein.

Protein diketahui dapat membantu memperbaiki jaringan kulit dan jaringan tubuh lainnya yang mengalami kerusakan. Selain protein, kebutuhan kalori, lemak, serat, vitamin dan mineral, seperti zinc dan vitamin C, juga penting untuk tercukupi agar mempercepat penyembuhan luka.

7. Hubungi dokter

Jika luka diabetes disertai dengan sensai terbakar, geli, mati rasa, pembengkakan, hingga rasa sakit yang terjadi terus menerus, segera hubungi dokter. Nantinya, dokter akan memberi saran tentang cara terbaik untuk merawat dan mengobati luka diabetes. Semakin cepat ditangani, semakin kecil pula risiko terjadinya komplikasi.

Mencegah Munculnya Luka Diabetes Baru

Untuk mencegah munculnya luka baru akibat diabetes, Anda bisa menerapkan beberapa langkah berikut ini:

1. Potong kuku dengan hati-hati

Untuk menghindari luka pada kaki, berhati-hatilah dalam memotong kuku. Pastikan gunting kuku yang Anda gunakan tajam dan potonglah kuku secara lurus. Mintalah bantuan orang lain jika Anda mengalami kesulitan dalam memotong kuku.

2. Periksa kaki Anda setiap hari

Pastikan Anda selalu memeriksa kondisi kaki setiap harinya, apakah ada lecet, luka, kemerahan, mati rasa, atau bengkak. Gunakan cermin untuk melihat bagian bawah kaki jika Anda merasa kesulitan. Selain itu, biasakan juga untuk mencuci kaki dan segera keringkan agar kaki selalu dalam keadaan bersih.

3. Kenakan alas kaki yang nyaman

Guna mencegah munculnya luka diabetes pada kaki, selalu kenakan alas kaki ketika berada di dalam ataupun di luar ruangan. Pilihlah alas kaki yang nyaman dan memiliki bantalan untuk tumit. Hindari mengenakan alas kaki yang terlalu ketat dan keras, karena hanya akan membuat kaki Anda terluka.

4. Hentikan kebiasaan merokok

Penderita diabetes disarankan untuk berhenti merokok. Rokok dapat menyebabkan terhambatnya sirkulasi darah dan mengurangi jumlah oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya, luka diabetes yang Anda miliki akan bertambah parah dan proses penyembuhannya pun menjadi lebih lambat.

Selama merawat luka diabetes, rutinlah memeriksakan diri ke dokter untuk mengantisipasi adanya kerusakan saraf, sirkulasi darah yang buruk, atau luka yang terinfeksi, serta agar Anda mendapatkan penanganan yang lebih cepat dan tepat.

Itulah beberapa penanganan untuk perawatan luka diabetes. Untuk itu jika mengalami gejala tersebut. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter secara online menggunakan aplikasi keimedika atau bisa kunjungi layanan keperawatan.

Referensi :

Barchitta, et al. (2019). Nutrition and Wound Healing: An Overview Focusing on the Beneficial Effects of Curcumin. International Journal of Molecular Sciences, 20 (5), pp. 1119.
Everett, E. & Mathioudakis, N. (2019). Update on management of diabetic foot ulcers. Annals of The New York Academy of Sciences, 1411 (1), pp. 153-165.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases NIDDK (2017). Diabetes and Foot Problems.
Mayo Clinic (2020). Amputation and diabetes: How to protect your feet.
Mayo Clinic (2020). Diseases & Conditions. Diabetes.
Diabetes UK (2019). Slow Healing of Cuts and Wounds.
Griffith, M. L. Healthline (2021). Diabetic Ulcers: Causes and Treatment.
Iftikhar, N. & Weatherspoon, D. Healthline (2019). What to Expect During the 4 Stages of Wound Healing.
Dening, J. & Butler, N. Healthline (2018). What’s the Connection Between Diabetes and Wound Healing?
Pagan, C. N. & Dansinger, M. WebMD (2021). How to Care for Diabetic Ulcers and Sores.

ANNISA ADRIANI ANUGRAH
ANNISA ADRIANI ANUGRAH
Manager SDM
  • Kategori: Kesehatan
  • Tags: Diabetes, Perawatan, Kei medika, Klinik pratama, Klinik kecantikan, Fisioterapi, Kota jambi