• kei.medika@gmail.com
  • +628117450412
Apakah Tramadol Golongan Obat Keras ?

Secara medis tramadol adalah obat untuk meredakan nyeri sedang hingga berat, contohnya pascaoperasi. Akan tetapi tidak bisa di gunakan secara terus menerus dan tidak dapat meredakan nyeri ringan seperti kram, gatal, dan kesentrum.

Tramadol termasuk obat yang dapat digolongkan sebagai narkotika, bukan psikotropika. Mengapa? karena tramadol masuk dalam golongan opioid yang biasa diresepkan dokter sebagai analgesik atau pereda rasa sakit dan tidak memberikan perubahan perilaku penggunanya. Tramadol termasuk dalam kelas obat yang disebut agonis opioid.

Jenis obat ini bekerja dengan cara mengubah respons otak dalam merasakan sakit sehingga terjadi efek pereda nyeri. Tramadol bekerja dengan cara serupa untuk mengurangi jumlah rasa sakit yang menurut otak sedang terjadi. Namun sekali lagi perlu diingat, jenis obat ini tidak cocok untuk semua orang dan penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter.

Efek samping pengguna Tramadol.

Secara umum, tramadol dapat menyebabkan kantuk. Maka dari itu, jika dokter meresepkannya, disarankan untuk tidak mengemudi, mengoperasikan mesin berat, atau melakukan kegiatan berbahaya. Selain itu, tramadol dapat menyebabkan efek samping lain yang umum terjadi, seperti:

  • Mual atau muntah  
  • Sulit buang air besar (konstipasi)
  • Pusing atau vertigo
  • Kantuk
  • Sakit Kepala
  • Sakit maag
  • Mulut kering

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping tersebut tidak juga membaik atau justru makin parah. Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius, berupa:

  • Napas berhenti mendadak saat tidur (sleep apnea)
  • Halusinasi 
  • Mudah tersinggung
  • Sakit perut parah
  • Sulit berkemih
  • Hilang nafsu makan
  • Kejang
  • Lelah yang tidak biasa
  • Penurunan berat badan
  • Detak jantung tidak teratur
  • Pingsan

Dosis dan Aturan Pakai Tramadol

Berikut ini adalah dosis tramadol berdasarkan tujuan pengobatan, usia pasien, dan bentuk sediaan obat:

Bentuk tablet dan kapsul

Tujuan: Meredakan nyeri sedang hingga berat

  • Dewasa: 50–100 mg, setiap 4–6 jam. Dosis maksimal 400 mg per hari.
  • Lansia: Dosis disesuaikan dengan kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan.

Bentuk suntik

Tujuan: Nyeri pascaoperasi

  • Dewasa: Dosis awal 100 mg, diikuti dengan 50 mg tiap 10–20 menit. Total dosis pada satu jam pertama setelah operasi adalah 250 mg termasuk dosis pertama. Setelahnya, dosis diberikan sebanyak 50–100 mg, tiap 4–6 jam sekali. Dosis maksimal 600 mg per hari.
  • Lansia: Dosis disesuaikan dengan kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan.

Tujuan: Meredakan nyeri sedang hingga berat

  • Dewasa: 50–100 mg, setiap 4–6 jam. Obat disuntikkan ke pembuluh darah vena (intravena/IV) atau ke otot (intramuskular/IM) selama 2–3 menit.
  • Lansia: Dosis disesuaikan dengan kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan.

Merek dagang tramadol: Corsadol, Dolgesik, Dolocap, Forgesic, Medcotram,  Thramed, Tradosik, Tradyl, Tramadol HCL, Tramadol Hydrochloride, Tramadol, Tramal, Tramofal, Tugesal, Zephanal.

Jika mengalami gejala tersebut, konsultasikan dengan dokter untuk tindakan terbaik. Apabila anda ingin mendapatkan layanan kami silakan download aplikasikeimedika di playstore dan bisa juga kunjungi website kami www.keimedika.com atau bisa langsung datang klinik pratama keimedika di daerah Jambi, teman-teman yang berada di sekitaran daerah Jambi bisa langsung datang.

Referensi :

https://www.alodokter.com/tramadol diakses pada tanggal 9 November 2022.

https://www.halodoc.com/artikel/tramadol-termasuk-narkotika-atau-psikotropika diakses pada tanggal 9 November 2022.

https://pionas.pom.go.id/monografi/tramadol-hidroklorida diakses pada tanggal 9 November 2022.

 

 

ANNISA ADRIANI ANUGRAH
ANNISA ADRIANI ANUGRAH
Manager SDM
  • Kategori: Obat-obatan
  • Tags: Apakah Tramadol Golongan Obat Keras ?