Kucing memang hewan yang lucu dan mengemaskan, akan tetapi
perlu berhati-hati dengan bulu kucing. Mengapa? Karena ada beberapa bahaya bulu
kucing yang perlu di waspadai. Jika memeliharan kucing dirumah agar berhati-hati
untuk menghindari beragam penyakit akibat bahaya bulu kucing ini, juga perlu
diketahui cara pencegahannya.
Mengenal penyakit
Akibat Bulu Kucing.
Waspada dan telaten dalam mengurus kucing dirumah, berikut
beberapa risiko penyakit yang muncul akibat bulu kucing antara lain:
· Reaksi Alergi. Reaksi alergi tersebut bukan
muncul dari bulu kucing, melainkan dari air ludah dan urinenya. Sehingga saat
ia menjilat dirinya sendir, makan buluya terkenal air ludah tersebut. Reaksi
alergi yang muncul pada umum bisa
disebabkan gejala flu, diantaranya mata gatal,bersin,pilek,dan peradangan pada
sinus. selain itu, bulu kucing dapat memicu serangan asma.
·
Cakar Kucing. Penyakit akibat caran kucing
umumnya tidak menyebabkan gejala. Tapi bakteri bartonella henselae bisa
berpindah pada manusia melalui cakaran atau gigitan kucing. Penularan bakteri
bisa melalui cara lain seperti, habis mengelus kucing kemudian menyeka mata
dengan tangan yang sudah terkontaminasi bakteri. Umumnya muncul benjolan
kecildalam jangka 10 hari. Benjolan tersebut juga bisa diikuti dengan
gejala-gejala lain seperti mual , muntah , demam, mengigil,lelah, peradangan
,dan rasa nyeri pada bagian kelenjar getah beah bening. Akan tetapi bagi yang
memiliki daya tahan tubuh yang kuat, penyakit cakarnucing ini tidak memberi
efek yang serius.
·
Kurap. Merupakan penyakit yang disebabkan oleh
infeksi jamur dermatofita pada kulit. Penyakit ini dapat ditularkan oleh hewan
ke manusia, dan salah satunya adalah kucing. Kucing yang merupakan hewan yang
sering terinfeksi kurap. Hewan ini bisa terkena kurap apabila bulunya sering
basah atau jarang dibersihkan. Jika menemukan gejala kurap pada kucing, seperti
adanya lingkaran yang berkerak dan disertai rontoknya bulu. Atau apa bila
kucing telah terkena kurap, bawalah ke fasilitas atau klinik kesehatan hewan
serta bersihkan rumah secara menyeluruh agar tidak ada spora jamur yang
tertinggal.
·
Toksoplasmosis. Merupakan penyakit yang
disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii.
Parasit ini terdapat pada kotoran kucing
yang sudah terinfeksi dan dapat menular pada manusia. Penyakit ini berbahaya
pada ibu hamil dan orang yang memiliki daya tahan tubuhnya lemah. Pda ibu
hamil, toksoplasma berisiko menyebabkan keguguran, kelahiran prematur,atau
penyakit bawaan lahir pada janin serta bisa enggangu kesuburan wanita.
Pencegahan Agar Tidak
Tertular Penyakit akibat bulu Kucing.
Mari simak beberapa cara untuk mengurangi risiko penyakit
akibat bulu kucing sebagai berikut :
·
Beri Makanan Sehat. Langkah utama mencegah
penyakit akibat bulu kucing dengan memberinya makanan kaya protein dan vitamin.
Tidak hanya makanan, minuman juga harus diperhatikan, jangan sampai ia minum
dari sumber air yang kotor untuk memperlancar proses pencernaan.
·
Memandikan Kucing Secara Berkala. Salah satu
langkah mencegah penyakit pada kucing dengan membersihkannya dengan benar,
yakni memandiknnya dengan rutin. Selain untuk menjaga kebersihan si kucing,
mandi juga menghilangkan kutu,jamur serta parasit yang menempel pada bulu.
·
Pastikan Membuat Tempat Pup Khusus. Kotoran
adalah sumber penyakit akibat kucing. Supaya kotorannya tidak berada di
sembarang tempat, kamu bisa memberinya wabah atau litter box khusus. Latih juga
agar kucing peliharan mau membuang kotorannya di tempat khusus.
Jika mengalami gejala tersebut, konsultasikan dengan
dokter untuk tindakan terbaik. Apabila anda ingin mendapatkan layanan kami
silakan download aplikasi keimedika diplaystore dan bisa
juga kunjungi website kami www.keimedika.com atau bisa langsung
datang klinik pratama keimedika di daerah Jambi, teman-teman yang berada di
sekitaran daerah Jambi bisa langsung datang.
Referensi :
https://www.halodoc.com/artikel/mitos-dan-fakta-seputar-bahaya-bulu-kucing
diakses pada tanggal 16 November 2022
https://www.alodokter.com/waspada-bahaya-bulu-kucing
diakses pada tanggal 16 November 2022
https://www.halodoc.com/artikel/ini-4-bahaya-bulu-kucing-yang-mesti-diwaspadai
diakses pada tanggal 16 November 2022