Setiap Ramadan seluruh umat Islam diwajibkan untuk menjalani
ibadah puasa. Namun, ada beberapa golongan yang diberikan keringanan untuk
tidak melakukan puasa, beberapa di antaranya adalah wanita hamil dan wanita
yang sedang menyusui. Bagaimana jika wanita hamil tetap ingin melakukan ibadah
puasa?
Selama ibu dan kandungannya dinyatakan sehat oleh dokter, ibu hamil diperbolehkan untuk melakukan puasa. Asalkan saat sahur dan berbuka ibu hamil harus memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ibu dan kandungannya.
Manfaat Puasa bagi Ibu Hamil
Manfaat puasa bagi ibu hamil tidak jauh berbeda dengan manfaat yang diperoleh orang berpuasa pada umumnya. Manfaat tersebut meliputi:
1. Mengontrol berat badan saat hamil
Ibu hamil sering kali merasa lebih cepat lapar sehingga bisa meningkatkan
risiko mengalami kenaikan berat badan secara signifikan. Saat berpuasa, makan
hanya bisa dilakukan pada sore dan malam hari. Dengan demikian, kenaikan berat
badan saat hamil bisa lebih terkontrol.
2. Memperbaiki metabolisme tubuh
Manfaat puasa untuk ibu hamil diyakini dapat memperbaiki
metabolisme tubuh. Saat berpuasa, sel-sel di dalam tubuh akan membersihkan
sisa-sisa kotoran dan memperbaiki gangguan pada sistem metabolisme tubuh.
3. Mengurangi risiko penyakit diabetes
Berpuasa bisa menurunkan kadar gula darah dalam tubuh dan
meningkatkan kinerja insulin. Manfaat puasa ini bisa membuat ibu hamil berisiko
lebih rendah mengalami diabetes.
4. Menjaga kesehatan jantung
Berpuasa bisa mengurangi risiko terjadinya sejumlah penyakit
pada ibu hamil, misalnya hipertensi, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung.
Penuhi Makan Saat Sahur dan Berbuka
Saat sahur dan berbuka, ibu hamil harus tetap memperhatikan
pola makan yang baik bagi ibu dan kandungan. Pilih makanan yang mengandung
karbohidrat, protein hewani, protein nabati, lemak, vitamin, dan mineral.
Dengan mengonsumsi makanan yang mengandung gizi tersebut, kebutuhan gizi bayi
akan terpenuhi.
Saat berbuka dan sahur disarankan tidak terlalu banyak
mengonsumsi makanan yang manis. Memang makanan manis bisa membantu meningkatkan
kadar gula yang turun pada tubuh akibat berpuasa. Namun, pada saat kamu
mengonsumsi makanan manis secara berlebihan, ini juga bisa membuat kadar gula pada
tubuh kembali menurun dengan cepat.
Sebaiknya kebiasaan berbuka dengan yang manis, bagi ibu
hamil, diganti dengan makanan yang memiliki manis alami, misalnya dari
buah-buahan. Selain memiliki manis alami, beberapa buah juga memiliki kandungan
air yang cukup tinggi, sehingga bisa menjauhkan tubuh dari dehidrasi.
Setelah berpuasa kurang lebih 12 jam, sebaiknya selama waktu berbuka ibu banyak mengonsumsi air putih. Selain sehat untuk janin, ibu juga akan terhindar dari bahaya dehidrasi. Jangan lupa konsumsi vitamin atau susu hamil saat sahur dan berbuka, sehingga bisa membantu menjaga kesehatan tubuh ibu dan janin yang ada di kandungan.
Ibu Hamil yang Tidak Diperbolehkan Puasa
Dalam beberapa kasus ibu hamil tidak diperbolehkan untuk menjalankan ibadah puasa, di antaranya:
1. Ibu Hamil Pengidap Diabetes Melitus
Ibu hamil dengan diabetes harus menjalani pola hidup yang cukup baik agar tekanan gula darah tetap stabil. Selain untuk menjaga gula darah yang stabil, ibu hamil yang mengidap diabetes biasanya harus mengonsumsi obat secara teratur dan mengatur pola makan sesuai dengan jadwal yang disarankan oleh dokter.
2. Mengeluarkan Flek atau Pendarahan
Pada saat sedang mengalami flek atau pendarahan, disarankan ibu hamil tidak melanjutkan puasanya. Dikhawatirkan pendarahan akan semakin parah jika ibu hamil tetap melakukan puasa. Selain pendarahan yang semakin parah, perkembangan dan kesehatan janin juga dikhawatirkan akan mengalami gangguan.
3. Gangguan Sistem Pencernaan
Jika ibu hamil sedang mengalami penyakit yang berhubungan dengan pencernaan, misalnya maag, ibu disarankan untuk tidak melakukan puasa. Ibu hamil yang memaksakan diri untuk puasa ditakutkan akan memperparah penyakit maag yang dialami. Tidak hanya untuk kesehatan ibu hamil saja, penyakit maag nyatanya juga bisa berbahaya untuk kesehatan janin.
4. Ibu Hamil yang Mengalami Dehidras
Rata-rata ibu hamil pada kehamilan trimester pertama akan mengalami morning sickness. Ternyata morning sickness bisa menyebabkan dehidrasi pada ibu hamil. Sebab, muntah dengan intensitas yang cukup sering dapat membuat cairan dalam tubuh terbuang, sehingga menyebabkan dehidrasi. Sebaiknya, ibu yang mengalami dehidrasi harus sering mengonsumsi air atau makanan yang banyak mengandung air.
Referensi
British Nutrition Foundation (2015). Ramadan and Pregnancy.
Health Hub (2020). Nutrition During Pregnancy—Eating Right
for Two.
Marcin, A. Healthline (2019). Parenthood. Intermittent
Fasting While Pregnant – or Trying to Get Pregnant.