Gangguan
tidur (sleep disorder)
adalah kondisi yang mengubah cara Anda tidur. Kondisi ini bisa mempengaruhi
kesehatan, keselamatan, dan kualitas hidup Anda. Salah satu efek buruknya
adalah kurang tidur dapat mempengaruhi kemampuan Anda mengemudi dengan aman dan
meningkatkan masalah kesehatan lainnya.
Gangguan
tersebut juga dapat Anda artikan sebagai kondisi yang membuat kualitas tidur
Anda terus menerus menurun.
Faktor yang
Dapat Mengganggu Waktu Tidur
Sebuah
penelitian menunjukkan bahwa wanita cenderung lebih mudah mengalami gangguan
tidur ketimbang laki-laki. Alasannya karena hormon wanita cenderung terus
mengalami perubahan, sehingga bisa memengaruhi kualitas tidur, terutama
saat menstruasi, sedang hamil, atau menjelang menopause.
Beberapa
faktor lain yang dapat mengganggu waktu tidur adalah:
1. Alergi dan
masalah pernapasan. Alergi,
pilek, dan infeksi saluran pernapasan sering kali membuat seseorang sulit
bernapas. Kondisi ini bisa membuat tidak nyaman dan mengganggu kualitas tidur
Anda di sepanjang malam.
2. Nokturia. Nokturia merupakan istilah dari
buang air kecil berlebihan di malam hari. Orang dengan kondisi nokturia
biasanya akan sering bolak-balik ke kamar mandi untuk buang air kecil di malam
hari, sehingga sangat mengganggu waktu tidur ideal.
3. Nyeri
kronis. Rasa sakit
yang terjadi terus menerus juga bisa menjadi masalah utama seseorang sulit
tidur. Nyeri ini biasanya disebabkan oleh penyakit yang kronis atau sudah
sering dirasakan sejak lama, seperti radang sendi, sakit kepala kronis,
nyeri punggung bawah, sindrim kelelahan kronis , fibromyalgiadan
penyakit radang usus,
4. Stres dan
kecemasan. Orang yang
mengalami stres dan kecemasan, entah itu karena masalah pekerjaan, percintaan,
atau keluarga, bisa berdampak negatif pada kualitas tidur. Hal ini karena stres
dan rasa cemas membuat seseorang terus memikirkan masalahnya, sehingga otot
tubuh pun secara tidak disadari bisa ikut menegang dan sulit rileks.
5. Pola hidup
buruk. Pola hidup
yang buruk seperti mengonsumsi alkohol berlebihan juga dapat memengaruhi
kualitas tidur. Minum minuman beralkohol memang bisa membuat seseorang mabuk
dan tertidur, namun kualitas tidurnya tidak baik karena alkohol mengganggu
ritme tidur pada otak dan bisa menyebabkan sleep apnea.
Jadi, walaupun waktu tidur sudah
memenuhi waktu tidur ideal, pecandu alkohol bisa saja bangun dalam
keadaan lelah dan tidak fokus, seperti belum
tidur. Selain itu, pola kerja jaga malam dan konsumsi minuman berkafein di sore
hari juga bisa membuat Anda tidak mengantuk di saat waktunya tidur, sehingga
waktu tidur jadi berkurang.
Sebagai upaya memenuhi waktu tidur
ideal, ada beberapa tips yang mungkin bisa Anda ikuti, seperti menerapkan jam
tidur dan bangun tidur secara konsisten, menciptakan kondisi kamar yang nyaman,
menghindari konsumsi alkohol dan kafein menjelang tidur, serta mematikan gadget maupun
alat elektronik lain sebelum tidur.
Penyebab Gangguan Tidur
Gangguan
tidur disebabkan oleh berbagai macam hal. Beberapa penyebab dari gangguan
tidur, antara lain:
·
Gangguan
fisik, seperti nyeri perut.
·
Kondisi
medis, seperti sesak napas.
·
Obat-obatan,
seperti kafein, antidepresan, atau stimulan.
·
Gangguan
kejiwaan, seperti depresi atau cemas.
·
Kondisi
lingkungan, seperti pekerja shift malam hari.
·
Usia lanjut.
·
Pecandu
alkohol.
·
Faktor
genetik.
Gejala
Gangguan Tidur
Berikut
adalah beberapa gejala yang dapat dialami seseorang yang mengidap gangguan
tidur, antara lain:
·
Tidur
berjalan atau somnabulisme (sleepwalking) adalah salah satu kondisi
gangguan tidur yang ditandai dengan seseorang bangun dan berjalan saat
sedang tidur. Gangguan ini tidak selalu terjadi dengan gestur berjalan saja,
mereka yang sedang tidur, lalu terbangun dan duduk di tempat tidur
·
Sleep apnea merupakan
gangguan tidur yang disebabkan oleh gangguan pernapasan dan disertai dengan
periode henti napas secara berulang ketika tidur. Gangguan tidur sleep apnea termasuk
kondisi berbahaya, karena menyebabkan otak dan bagian tubuh lain tidak
mendapatkan asupan oksigen yang cukup.
·
Obstructive slee apnea merupakan gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur.
Pengidap OSA akan mengalami napas berhenti sesaat, baik secara total maupun
parsial, hal ini disebabkan oleh obstruksi. OSA sangat berbahaya karena
pengidap dapat kekurangan oksigen ketika tidur dan berkali-kali terjaga. Selain
itu, pengidap akan merasakan sensasi tercekik ketika tidur.
·
Insomnia,
yaitu kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan tidur. Gangguan tidur ini
membuat dirinya tak memiliki waktu tidur yang dibutuhkan oleh tubuh. Keadaan
tersebut menyebabkan kondisi fisik pengidap insomnia menjadi tidak cukup fit
untuk melakukan aktivitas keesokan harinya.
·
Parasomnia.
Pengidap gangguan tidur parasomnia akan makan dan minum dengan lahapnya tanpa
sadar karena dalam kondisi tidur. Parasomnia berbahaya karena dapat menyebabkan
obsesitas dan juga penyakit lain yang berhubungan dengan pencernaan jika tidak
ditangani dengan tepat.
Setelah mengetahui faktor gangguan
tidur. anda ingin mendapatkan layanan kami silakan download aplikasi keimedika
playstore atau bisa kunjungi kami ke klinik kei medika khusunya warga Jambi .
Referensi :
https://www.halodoc.com/kesehatan/gangguan-tidur diakses
pada tanggal 29 November 2022
https://hellosehat.com/pola-tidur/gangguan-tidur/pengertian-gangguan-tidur/ diakses
pada tanggal 29 November 2022
https://www.alodokter.com/memenuhi-waktu-tidur-yang-ideal-demi-kesehatan diakses
pada tanggal 29 November 2022