“Faktanya,
memberikan vitamin penambah nafsu makan anak dinilai kurang tepat. Selain itu,
asupan vitamin dalam dosis yang besar dapat menjadi racun bagi tubuh anak.”
Setiap orang tua tentu mendambakan
perkembangan dan pertumbuhan anak yang berjalan optimal. Karena itu, penting
bagi orang tua untuk memastikan kalau kebutuhan asupan nutrisi penting yang
dibutuhkan anak terpenuhi dengan baik.
Hal ini dapat dilakukan dengan
memberikan Si Kecil makanan sehat bergizi seimbang. Sayangnya, anak, khususnya
yang masih berusia balita, rentan mengalami kesulitan makan karena tidak
memiliki nafsu makan yang baik.
Alhasil, sebagian orang tua memberikan
suplemen atau vitamin penambah nafsu makan. Tak jarang, suplemen atau vitamin
tersebut diberikan setiap harinya demi menunjang nafsu makan anak. Namun, tentu
ada dampak positif dan negatifnya.
Ada berbagai kondisi yang dapat
menjadi alasan anak kehilangan nafsu makannya. Mulai dari bosan dengan menu yang
disajikan, masih merasa kenyang, hingga terlalu banyak makan camilan. Selain
itu, anak yang tidak terlalu aktif juga biasanya kenyang lebih lama karena
tidak mengeluarkan banyak energi untuk beraktivitas.
Untuk mengatasinya, ada beberapa cara
yang dapat ibu lakukan, antara lain:
Jika saran-saran di atas tak berjalan,
segera memeriksakan kondisi kesehatan anak ke dokter jika penurunan nafsu makan
disertai gangguan kesehatan. Misalnya seperti demam, sariawan, batuk, atau anak
menjadi lebih rewel. Sebab, bisa jadi penurunan nafsu makan disebabkan karena
Si Kecil sedang sakit, namun gejalanya tidak terlalu terlihat.
Memberikan vitamin penambah nafsu
makan anak dinilai kurang tepat. Kecuali, jika anak sedang mengalami kekurangan
vitamin dan pemberian vitamin dianjurkan oleh dokter. Artinya, memberikan
vitamin untuk meningkatkan nafsu makan anak tidak dapat dilakukan secara
sembarangan apalagi jika dilakukan setiap hari. Pasalnya, nafsu makan yang
rendah biasanya hanya berlangsung secara sementara pada anak-anak.
Di samping itu, meskipun banyak anak
kecil yang pilih-pilih makanan dan terkesan tidak nafsu makan, bukan berarti
mereka kekurangan nutrisi. Lantaran banyak makanan umum termasuk sereal
sarapan, susu, dan jus jeruk diperkaya dengan nutrisi penting. Contohnya
seperti vitamin B, vitamin D, kalsium, dan zat besi. Jadi Si Kecil mungkin
mendapatkan lebih banyak vitamin dan mineral daripada yang ibu pikirkan.
Sebagai tambahan, pemberian
multivitamin untuk menambah nafsu makan tidak bebas risiko. Sebab, vitamin
dalam dosis yang besar dapat menjadi racun bagi tubuh anak. Hal ini pada
akhirnya dapat memicu gangguan kesehatan serius yang berpotensi
menghambat pertumbuhan anak.
Bahkan, beberapa vitamin dan mineral dapat berinteraksi dengan obat yang
mungkin sedang dikonsumsi anak. Maka dari itu, tidak seharusnya ibu memberikan
vitamin penambah nafsu makan setiap hari tanpa anjuran dan dosis yang diberikan
dokter.
Bicarakan dengan dokter anak jika ibu
khawatir tentang apakah anak mendapatkan tingkat vitamin dan mineral yang
disarankan. Multivitamin biasanya dianjurkan oleh dokter jika anak:
Itulah penjelasan mengenai keamanan
memberikan vitamin penambah nafsu makan untuk anak setiap hari. Hal ini dapat
berbahaya pada kesehatan anak jika diberikan secara sembarangan. Sebab, vitamin
dalam dosis yang besar dapat menjadi racun bagi tubuh anak. Namun, jika memang
anak dianjurkan untuk diberikan vitamin dan saat ini ibu membutuhkannya, ibu
bisa cek kebutuhan vitamin dan suplemen melalui
konsultasi dokter.